Ketika Pelayan Melayani Pembeli
Sabtu, 27 Februari 2016
Tulis Komentar
Kain Pemda |
Simak
ceritanya yuk!
Siang
itu, seorang ibu, diantar anak laki-lakinya datang ke toko kami. Dia hendak mencari kain yang serupa dengan celana
yang dibawanya. Celana itu sudah sobek di bagian bawahnya. Sementara bajunya
masih bisa dipakai.
Mencari
kain yang serupa itu tidak semudah yang dibayangkan. Tidak semua konsumen
memahami ini. Maka, ketika si ibu tersebut menyodorkan celana panjang (seragam
Pemda) saya segera sadar.
Saya:
“Kami gak punya kain kayak gitu.”
Namanya
juga pembeli. Tidak akan percaya begitu saja. Apalagi melihat saya tak
melakukan tindakan apapun. Cuma bicara saja. Catat! Pembeli adalah raja.
Pelayan tugasnya melayani.
Ibu
: “Ini mbak” (sambil nunjuk deretan kain).
Saya:
“Oke.”
Dengan
susah payah saya menghalau debu-debu yang mengganggu tumpukan kain. Saya ambil
gulungan kain satu per satu. Saya taruh di depan si ibu agar bisa membedakan
dengan jelas.
Kain
untuk seragam pemda itu banyak merknya. Beda merk beda rupa, serat, ketebalan.
Memang sepintas agak-agak mirip sih. Tapi kalau jeli, terlihat berbeda. Dan
pasti tidak nyaman banget kalau memakai seragam dengan kain atas bawah tidak
sama. Percaya deh, untuk urusan seragam yang harus sama sebaiknya memang harus satu
merk.
Please
deh, si ibu mesti sabar. Setelah semua kain untuk seragam Pemda berjajar, si
ibu itu membandingkan dengan celana yang dibawanya.
Benar
kan kata saya. Kami tak punya kain seperti itu.
Saya:
“Nama kainnya apa?”
Ibu:
“Tidak tahu.” Si ibu mundur dengan teratur tanpa bersuara lagi.
Andai
si ibu tahu merknya tentu memudahkan saya mencarikan kain. Tidak perlu
bongkar-bongkar seperti ini. Atau mungkin bisa memesan kain sesuai
keinginannya.
Bisa
jadi kain itu adalah pembagian dari kantor. Atau memang si ibu tidak tahu
menahu tetang kain celana yang dimaksud. Saya bisa maklum. Karena susah juga
menghafalkan jenis, merk kain jika memang tidak berkutat dengan dunia kain. Tapi
bagi pelanggan loyal biasanya hafal dengan kain yang menjadi pilihannya.
Belum ada Komentar untuk "Ketika Pelayan Melayani Pembeli"
Posting Komentar
Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!