Ketika Blogger Ndeso Jalan-Jalan




Profesi sebagai seorang blogger itu harus bisa dinikmati, suka dan dukanya. Termasuk ketika sedang bersemangat ikut lomba-lomba. Butuh persiapan yang matang. Kadang mulai dengan belajar hal-hal baru yang membutuhkan waktu, tenaga, pikiran dan biaya. Minimal untuk membeli kuota internet dan memikirkan alur tulisan.


Jadi ketika Warung Blogger mengadakan lomba Best Blogger Moment saya bersorak. Saya dapat idenya. Meskipun yang namanya ide itu tidak bisa langsung dieksekusi.



Sebagai seorang blogger ndeso saya merasa sangat beruntung sekali bisa ikut komunitas. Meskipun tak sekalipun saya ikut event komunitas, tapi saya cukup bahagia bisa menuliskan best blogger moment. Dengan berkomunitas di dunia maya, siapapun bisa saling terhubung, berbagi dan berinteraksi dimanapun dan kapanpun.

Tinggal di kota hingga pedalaman sekalipun tak menghalangi kita untuk sharing tulisan yang bermanfaat. Selama bisa menulis dan ada kuota, semua kisah menjadi indah ketika ditulis di blog. Saya senang ketika berinteraksi di kolom komentar. Jika komentar bagus mampu membangkitkan semangat ngeblog, membangun citra dan pola pikir si blogger, sedangkan komentar negatif hanya merusak dan meruntuhkan semangat ngeblog.


Jujur untuk menulis best blogger moment ini sebenarnya ada banyak, tapi saya ingin menulis salah satunya: traveling!


Pernah kecewa ketika tiba di suatu tempat wisata bersama keluarga? Kalau saya, pernah. Kecewa itu ketika saya merasa apa yang ditawarkan pengelola wisata ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Yang traveling bersama anak kecil atau orang tua harus lebih menyadari keadaan. Bukan soal mau traveling kemana. Tapi bagaimana semua orang yang ikut traveling bisa menikmati.


Lalu kalau kecewa? Rugi? Jengkel? Ya, bagaimana lagi, lha sudah beli 
tiketnya, sudah masuk pula dan kecewa. Tak bisa dipungkiri ketika kita berkunjung ke suatu tempat baru tanpa membaca review, rasanya blank. Ujung-ujungnya mendapati kenyataan pahit. Meski tak selamanya demikian, dengan mencari tahu informasi terlebih dahulu membuat kita tidak terkaget-kaget mendapati medannya yang bikin jantung deg-degan,dsb.

Saat ini ketika traveling alias jalan-jalan alias wisata, sudah menjadi bagian hidup masyarakat. Termasuk saya, blogger ndeso yang sedang kangen jalan-jalan.  Karena manfaat traveling bukan saja untuk kebaikan diri sendiri melainkan banyak orang. Lho kok?


Selama kisah perjalanan kita bermanfaat, why not? Selama kisah perjalanan kita di tulis sehingga memudahkan orang-orang (pembaca) mencari wisata yang family friendly. Selama apapun yang berhubungan dengan tempat wisata itu menggerakkan perekonomian lokal.  Why not?


Saya senang ketika memiliki waktu untuk menulis label traveling di #jumattraveling. Tujuan saya sederhana, saya ingin memaksimalkan wisata lokal. Saya percaya setiap daerah memiliki wisata yang menjadi andalannya. Seperti ketika saya pergi ke Blitar, ada geliat usaha dari warga setempat untuk memaksimalkan lahan kosong milik pemerintah dengan menjadikannya agrowisata Belimbing. Selain itu mereka juga membuat aneka hasil olahan belimbing. Dari sini saja mereka bisa membuka lapangan pekerjaan, mendatangkan pendapatan yang lumayan untuk kehidupan sehari-hari. Mulai dari awal warga memegang peranan penting.

Sambil berjalan menyisiri area perkebunan belimbing, si mas petugasnya bercerita tentang harapan-harapannya. Saya ikut mengaminkan. Bagi saya ini luar biasa. Saya berharap wisata semacam ini akan terus berkembang.

Atau ketika saya berkunjung ke Goa Pinus, bapak petugasnya mengatakan bahwa semua ini berkat kerjasama warga. Bukan kesuksesan perhutani sebagai pemilik lahan hutan pinus. Tapi ada peran warga lokal yang ikut membantu mengelola. Hubungan yang harmonis bukan?

Gara-gara sering menulis kisah traveling, ada teman yang menanyakan tempat wisata di suatu daerah. Hwa... koleksi tulisan saya masih sedikit! Selama pernah berkunjung saya bisa memberikan review. Sebisa mungkin sebagai blogger saya menuliskan secara obyektif. Menulisnya secara apa adanya. Karena memang sampai detik ini saya dan keluarga traveling secara mandiri alias dengan dana sendiri.

Manfaat menulis kisah traveling itu akan memudahkan orang-orang sebelum datang ke suatu tempat wisata. Misalnya jika kita menyukai wisata alam bersama keluarga, maka penting sekali untuk mengetahui medannya (jarak tempuh, lokasi, fasilitas umum, biaya). Selain itu agar tidak kaget saja kalau mau membayar tiket masuk. Biasanya sih murah. Tapi fasilitas umum yang minim bahkan tidak ada.

Awal-awal traveling, jarang sekali memperhatikan fasilitas umum, dsb. Yang penting bisa main-main bersama keluarga sudah cukup. Menikmati udara segar sambil memandang alam sekitar merupakan refreshing yang mudah dan murah. Tapi begitu mendegar panggilan adzan, “Mushollanya mana?”

Lirik kanan kiri, depan belakang. “Tidak ada!” atau “Ada, tapi kondisinya tidak nyaman.”

Atau ketika sedang lapar melanda, “Ada warung tapi jualnya cuma mie rebus sama teh atau kopi.”

Jadi, saya rasa penting memperhatikan hal-hal seperti ini sehingga kita bisa menyiasatinya. Karena bersama keluarga (baca: anak-anak) tentu tak bisa disamakan dengan orang dewasa. Mungkin kita masih sanggup menahan lapar, sementara anak kecil, tidak. mungkin kita bisa menahan diri untuk tidak gonta-ganti baju. Tapi si kecil tidak.



Untuk foto-foto traveling selain saya upload di blog juga di instagram. Beberapa kali foto-foto di IG direpost oleh instagram lokal. Seperti @beritatuban, @lingkartuban, @tuban_gram, @yoikibojonegoro, @malang_mbois. Senangnya lagi karena link tulisan saya ikut ditulis.



Niat awal hanya ngeblog saja. Tidak ada tujuan lain. Apalagi pamer foto jalan-jalan. Saya lebih suka mengatakan pamer foto-foto wisata lokal. Dengan begitu wisata lokal lebih dikenal masyarakat umum, dikunjungi, dipamerkan lagi.



Kalaupun ada yang repost bahkan sampai dua kali, anggap saja sebagai bonus. Saya senang tulisan saya bisa bermanfaat. Buat apa saya menulis panjang lebar, pakai foto-foto segala kalau tidak ada pembaca! Saya ingat ketika ada sharing ngeblog, entah siapa yang menulis. Intinya begini, selama tulisan kita bermanfaat, percayalah pasti ada yang mencari dan membacanya.



Ada pengalaman menarik ketika pihak pengelola tempat wisata ikut mempromosikan wisatanya. Orangnya langsung saja menulis di kolom komentar, nomor telpon dan paket promonya. Silakan selama tidak menaruh link saja.

Jadi, kalau best blogger moment saya adalah menulis kisah traveling, bagaimana dengan teman-teman? Sharing yuk!

Jumlah kata: 904.

^_^

“Tulisan inidiikutsertakan dalam lomba blog ulang tahun ke-6 tahun Warung Blogger”.

 
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

24 Komentar untuk "Ketika Blogger Ndeso Jalan-Jalan"

  1. Aku jg seneng kalo dpt respond banyak dr pembaca yg membaca tulisan kuliner dan jalan2ku.. Walopun pernah jg dpt komen dimaki2, hanya krn aku menuliskan negative points di beberapa tempat yg aku dtgin.. Hufft... Pdhl aku nulisnya pake bhs halus loh, bukan memaki ato menghina.. Tapi komen2 yg memberikan respon ngamuk2 gitu sih tinggal aku kick ke spam :p. Ga ush diladeni..

    Semoga menang ya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Fanny, dirimu luar biasa, sudah internasional gitu.

      Memang kalau nggak cocok aku juga menulis secara halus. Tapi semuanya kembali kepada pembaca, kadang salah menangkap maksud kita, jadi marah2 gak jelas.

      Hapus
  2. yeay, memang jalan2 itu paling asyik dan kita jg bisa berbagi informasi bg yg hendak ke sana. Tentunya senang banget kl informasi yg diberikan bs berguna ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, senang kalau ada terbantu dengan info kita.

      Hapus
  3. Selaluuu suka tulisan mbak Nuur�� best blogger moment rasanya waktu cerita tentang hobi yaa...nulisnya entah kemana-mana..seruu aja gitu hihii..semoga menang yaa Mbak..saya doakan nich!!!

    Maen ke blogku kapan-kapan yaa mbak..ditunggu komennya mbak blogger pujaanku��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mba. Sudah main ke blognya. Yuk ikutan juga!

      Hapus
  4. Menulis tempat wisata,itu memang mengasyikkan. Orang yang ingin berwisata ke suatu tempat akan terbantu, mulai dari transportasi, biaya, pemandangan, fasilitas,dan lainnya.Best moment yang bermanfaat.

    BalasHapus
  5. wah mbak nur ini ternyata blogger traveller, teruslah menulis mbak. Tulisannya bagus kog bahan pingin juga bisa menulis lancar kayak gini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Blog saya tidak terbatas pada satu niche, mas. Btw makasih ya.

      Kalau nulis traveling karena saya ingin berbagi dan mengabadikan tempat-tempat yang pernah saya kunjungi. Yuk, nulis traveling juga!

      Hapus
  6. Aku juga sering nulis ttng traveling mba.. Tp belum se "cantik" dan selengkap njenengan.. Makanya aku harus banyak belajar lagi nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo nulis saja! Karena ngeblog itu menyegarkan pikiran. Makasih ya mba.

      Hapus
  7. Travelling itu memang seru, bisa merefresh pikiran kita.. apalagi wisata ke tempat yang air-air ... Seperti air terjun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pikiran jadi adem. Apalagi kalau dapat ide buat ngeblog, hihi...

      Hapus
  8. Menulis cerita traveling memang menolong orang juga yg lagi ga ada ide untuk traveling selanjutnya. Dan lagi untuk rekam cerita kita juga kan.

    BalasHapus
  9. Lokal sudah saatnya diangkat sih mbak, soalnya sekarang ini virus piknik sudah menjangkau ke semua kalangan. Dan wisata lokal seperti di tuban ini, adalah alternatif yang lumayan. Jadi gak ada salahnya mengangkat wisata lokal agat lebih dikenal ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga merasa wisata lokal semakin kelihatan geliatnya. Semoga saja semakin berkembang dengan baik.

      Hapus
  10. Aku baru tahu ada blog competition dari WB, kudu langsung ke TKP dech. Bener sich menuliskan secara objektif apa yang ditemui sewaktu traveling. Toilet yang tersedia kurang bersih atau banyak sampah, ya ditulis aja hehee, kan blogger ya. Menuliskan sesuatu atas dasar pengalaman.

    BalasHapus
  11. Saya gagal fokus sama tamasya di gunung kapurnya, keren-keren, ya. Btw, best blogger momentnya Mbak Rohmah menarik, menjadikan hobi sebagai momen terbaik di hobi yang lain :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gunung kapur sekarang lagi ngehits dimana-mana.

      Makasih mas.

      Hapus
  12. Kagum sama Mbak Rochma. Pengalaman jalan-jalan saya malah banyak yang belum ditulis hiks

    BalasHapus
  13. Kagum sama Mbak Rochma. Pengalaman jalan-jalan saya malah banyak yang belum ditulis hiks

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel