Liburan dan Pekerjaan Rumah Tangga





Liburan panjang itu menyenangkan. Karena disaat seperti inilah semua anak berkumpul. Suami juga libur (cuti bersama), jadi bisa berkumpul di rumah. Dan hari Senin ini mulai berangkat bekerja.


Baca juga rumah berantakan.

Ketika sedang traveling memang tidak terasa pekerjaan rumah tangga. Anggap saja lupa. Tapi begitu tiba di rumah, koper dan tas dibuka lalu terkejut dengan cucian yang menumpuk.

Ketika menginjakkan kaki di rumah, ah rasanya baru sebentar pergi tapi kok ya kotor. Iya sih, walaupun tidak ditempati, rumah tetap kotor. Ada debu-debu nakal yang memaksa masuk.

Lalu tanaman-tanaman, andai bisa menjerit pastinya sudah minta minum. Beberapa tanaman di pot layu. Ya, saya telah menelantarkannya. Sementara pohon belimbing dan jambu masih berdiri kokoh. Cepat-cepat disiram semuanya.

Masalah pekerjaan rumah tangga, kalau ada suami saya tidak terlalu ribut. Seperti biasa suami tidak pernah memaksa saya untuk melakukan semua pekerjaan tersebut. Kita sudah saling mengerti. Kalau saya diam saja artinya saya sedang capek banget bahkan sakit. Harap maklum.

Dalam keluarga saya, pekerjaan rumah tangga menjadi tanggung jawab bersama (suami dan istri). Tidak ada saling iri karena kesadaran bersama. Meskipun suami sudah bekerja, tapi kalau di rumah tidak ada si mbak ART tetap membantu. Sebisanya saja.

Saya yakin setiap pasangan suami istri memiliki caranya sendiri. Dan yang saya lakukan mungkin berbeda, karena situasi dan lainnya. Tapi semuanya demi keberlangsungan bahtera rumah tangga.

Anak-anak sudah mulai besar, sudah banyak membantu. Paling tidak sudah bisa mengurus dirinya sendiri. Meskipun si bungsu kadang masih suka manja dan mencari perhatian.

Kadang sesama saudara ada perasaan iri. “Kok adek kerjaannya dikit?”

Kemampuan anak kecil tentu berbeda dengan yang besar. Kadang juga bertengkar, bukannya membantu malah bikin rusuh. Namanya juga anak-anak. Tidak seratus persen pesan terlaksana. Tapi sedikit demi sedikit merekapun mengenal pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya.

Saya berulang-ulang mengatakan kepada anak-anak untuk memahami pekerjaan rumah tangga. Karena pada akhirnya mereka akan hidup mandiri. Dan saya tidak selamanya menemani mereka. Seperti si sulung yang sudah sekolah diluar kota.

Jadi, libur lebaran itu kita tidak memiliki pembagian tugas yang pasti. Tapi kalau ada pekerjaan rumah menumpuk, barulah saling bantu. Seperti suami yang mencuci baju lalu si sulung yang menjemur. Atau ketika saya memasak, dua anak bergantian mencuci piring. Kalau semuanya sedang capek, lebih baik membeli makan saja. Itu adalah pilihan yang praktis tanpa paksaan.

Tapi lebaran lalu, kita banyak makan di luar. Maksudnya ketika silaturahim ke rumah kerabat, kita dijamu dengan makan-makan. Sejenak melupakan lemak di tubuh. Apalagi banyak warung yang tutup.

Tips mengurus pekerjaan rumah tangga: 
  
1. Saling pengertian
Kalau sedang capek ya istirahat. Suami dan istri mengurus pekerjaan rumah, semampunya saja. Biarlah rumah berantakan yang penting penghuninya sehat dan bahagia.

2.Libatkan anak-anak
Anak-anak sejak kecil saya biasakan dengan pekerjaan rumah tangga. Meskipun saya memiliki ART, tapi tidak setiap waktu ada untuk mereka. Disaat seperti itulah mereka harus bisa mengerti tanggung jawabnya.

3. Sesuai kemampuan
Tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan semua pekerjaan rumah tangga yang mengakibatkan lelah fisik. Untuk pekerjaan rumah bagi anak-anak juga sesuai dengan kemampuan. Si bungsu bisa menyapu rumah meski tak bersih adalah suatu prestasi.

Kadang terbersit keinginan untuk memiliki rumah yang rapi tapi kemudian saya merasa aneh saja. Pasti tidak ada anak kecil. Tidak ada barang/perabot yang berpindah tempat. Disaat seperti itu saya jadi ingat rumah-rumah yang penghuninya sudah sepuh, yang anak-anaknya sudah merantau kemana-mana.

Rumah yang berantakanpun terasa “hidup”.  Ada kegiatan yang tak usai. Anak-anak yang aktif dan orang tua yang sibuk berberes rumah. Seperti apapun rumah ini, kita tetap nyaman. Karena inilah rumah kita, rumah tempat menyandarkan raga. Tempat untuk menikmati moment kebersamaan.

Setelah si mbak ART masuk, beberapa pekerjaan rumah menjadi lebih ringan. Tapi bukan berarti semua pekerjaan rumah dilimpahkan kepadanya. Saya sangat berterima kasih kepada si mbak. Adapun kekurangannya tetap bisa saya maklumi. Jadi hubungan kita tetap harmonis selama bertahun-tahun. Semoga.

^_^

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

12 Komentar untuk "Liburan dan Pekerjaan Rumah Tangga"

  1. Pekerjaan RT dicicil setiap hari sejak pulang dari mudik nih karena saya gak punya ART hehe... Dibawa santai aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya selalu salut sama ibu-ibu yang bisa melakukan pekerjaan RT tanpa si mbak ART. Kudu santai, biar nggak terbebani.

      Hapus
  2. Anak-anakku sudah remaja, 2 orang, tapi beuh masih males aja, kalau nggak direwelin susah nyuruhnya :D
    Tapi daku pun ngerjain rumah santai saja, capek kalau dipikirin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak-anakku 3, kadang ada yang nggak mau. Tapi minimal urusan dia bisa dibereskan sendiri. Bener kalau dipikie nggak ada selesainya, capek.

      Hapus
  3. Bener mbak, kalau bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga itu saling berbagi tugas dan membantu.

    BalasHapus
  4. Kerjaan di rumah nggak ada habisnya, yaa, ngalir ajaa semua dikerjain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dikerjakan dikit-dikit, lama-lama habis, lalu numpuk lagi. Santai aja ya mba.

      Hapus
  5. Alhamdulillah suami nggak harus yg gimana-mana, sebisanya aja, yang penting kegiatan kami jalan semua. Kalau anak2 ya spt diatas, saling iri pdhl sudah besar2 heheheee.... Biasalah banding2in kerjaan, padahal kalau salah satu nggak dirumah juga bete saling nyariin.

    BalasHapus
  6. Meski capek, tapi aku malah bisa menikmati rasanya jadi fulltime mom selama si mbak libur, karena aku juga working mom. Pekerjaan rumah tangga dibikin enjoy. Capek sih, tapi rasanya seneng juga kok hehe. Sekaligus pembelajaran diriku bahwa menjadi ibu rumah tangga itu gampang-gampang capek *eh. Tapi hepi. Yeaayy :)

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel