Piknik di Coban Kethak
Jumat, 18 Agustus 2017
8 Komentar
Assalamualaikum,
Jika
menempuh perjalanan dari Tuban ke Malang melewati Jombang, kita akan menemukan
banyak tempat wisata di pinggiran kabupaten Malang. Letaknya cukup strategis, di
pinggir jalan. Bagi saya ini mudah. Tidak perlu bertanya teman, googling
ataupun menyalakan GPS. Salah satunya, Coban Kethak.
Baca
juga Menjelajah Waduk Selorejo....
Nah,
begitu tiba di Kesambon, suami sudah menawarkan untuk mampir atau tidak. Mulai
di dekat SPBU sudah terlihat ada tempat rekreasi, kolam renang.
Tapi
kami sedang mencari tempat untuk makan. Sepertinya tidak cocok. Inginnya
berhenti di pinggir sawah atau...
Seringnya
kalau jalan-jalan ke Malang kita tidak membuat jadwal. Sambil jalan,
mampir-mampir saja. Mungkin karena setahun belakangan ini sering kesini. Meski
tetap tidak hafal jalan. Tapi tempat-tempat macet hukumnya wajib hafal!
Baca juga Cafe Sawah di Desa Wisata Pujon Kidul...
Baca juga Cafe Sawah di Desa Wisata Pujon Kidul...
Jadwal
sekolah si sulung masih esok hari. Jadi kami lumayan santai. Mumpung waktu
libur anak-anak masih sama, masih bisa diajak mbolang berlima. Meski dengan
jadwal makan yang kacau seperti ini. Setidaknya sebelum berangkat tadi sudah
mengganjal perut dengan snack.
Kalau
dari arah Jombang, Coban Kethak ini berada di sebelah kiri jalan. Empat kilometer
sebelumnya sudah ada petunjuk arah. Saya sudah dua kali kesini. Terletak di
desa Pait, Kasembon, Malang, Coban Kethak ini kalau dari kota Malang sekitar 70
km.
Kunjungan
kali ini sebenarnya mencari tempat buat makan pagi. Ceritanya saya suka membawa
bekal dalam perjalanan. Masak sederhana pagi-pagi lalu dimasukkan ke dalam
rantang. Untuk alas makan saya membawa kertas minyak. Piring juga ada. Tapi
lebih praktis kalau membawa kertas minyak. Setelah dipakai langsung dibuang di
tempat sampah.
Si
bungsu sudah makan sejak di mobil, tapi lainnya, termasuk suami pastinya butuh
tempat berhenti untuk makan. Si bungsu
ini makannya lama. Nasi bungkus yang sudah saya siapkan, dimakan dua kali.
Kami
sudah menyiapkan tikar buat gelaran. Ada banyak
tempat buat lesehan. Saya pilih salah satu gubuk. Disini sudah ada tikarnya.
Lalu saya lapisi dengan tikar sendiri. Bongkar semua perbekalan dan siap
makan-makan.
Piknik seperti ini merupakan salah satu cara untuk dekat dengan alam. Jangan lupa untuk membuang sampah di tempatnya.
Saya
datang pagi itu masih sepi. Tapi memang dua kali saya datang pagi sekitar pukul
09.00. Makan di alam terbuka itu seolah sedang berganti suasana saja. Berada
diantara rimbunnya pepohonan dan gemericik air.
Kalau
tidak membawa bekal tenang saja. Ada satu warung yang menjual minuman dan
snack. Letaknya di depan gubuk yang kami tempati. Sepertinya masih baru. Dulu bahkan
tidak ada yang berjualan sama sekali. Kecuali kalau kita keluar lokasi. Nah, di
pinggir-pinggir jalan itu banyak yang berjualan.
Coban
Kethak merupakan salah satu wana wisata yang tidak memerlukan perjuangan untuk
mencapai air terjun. Dekat banget! Sayangnya air disini keruh. Saya tidak tahu
apakah memang kondisi air seperti ini atau hanya di saat-saat tertentu.
Ketinggian
air terjun sekitar 15 m dengan debit air tidaklah terlalu deras. Cukup tenang
untuk sekedar menikmati alam. Kita bisa duduk cantik sambil memandang air
terjun.
Dibandingkan
dengan kedatangan kami pertama kali, di Coban Kethak sudah bertambah beberapa
tempat untuk berfoto. Kalau dulu hanya ada potongan bambu di jalan dekat air
terjun, sekarang ditambah dengan love. Ada bangku untuk foto bersama pasangan
(halal).
Beruntungnya
kalau datang pagi itu kita bisa puas keliling lokasi. Mau foto, mau duduk tidak
pakai antrean. Anak-anak bermain sampai puas. Mumpung masih anak-anak, ya!
Di
lokasi biasa dipakai untuk camping, reuni dan kegiatan-kegiatan komunitas mapun
kantor. Ada panggung yang cukup besar. Juga ada musholla. Sedangkan untuk fasilitas umum, seperti toilet,
masih perlu diperhatikan lagi.
Yang
membuat anak-anak betah bermain disini adalah adanya playground. Ada ayunan,
jungkat-jungkit dsb. Orang tua bisa menunggu di bangku-bangku yang ada. Atau
sekalian ikut bermain bersama anak-anak. Yuk, sekalian latihan fisik!
Oh
ya, disebut Coban Kethak karena disini dulunya banyak monyet. Pada kedatangan
saya pertama juga sempat melihat adanya monyet. Tidak banyak. Tapi kali ini
sudah tidak terlihat lagi.
Tiket
masuk :
Rp
10.000
Parkir
Rp
5.000
Happy
travelling!
^_^
Enak ga jauh jauh buat trekking menuju air terjun nya kak. Mungkin airnya keruh karena lagi musim hujan ya
BalasHapusIya, bisa jadi karena musim hujan.
HapusAku baru tahu nih ada Coban Kethak. Sepertinya wahana baru nih. Harus masuk daftar kunjungan liburan wisata kalau ke Malang deh hehe. Terimakasih infonya, mbak Nur :)
BalasHapusOalah kirain nyari rumah makan, taunya tempat makan, karena udah bawa bekal😅
BalasHapusBener-bener piknik ini mbak, seru bareng keluarga ya. Ga ada daftar tempat buat dikunjungi, asal mampir aja. Spontan. Hehehe
Ada kemiripin dengan taman nasional di kampungku nih mbak, biasa dipakai kamping terutama anak-anak yang tergabung dalam pramuka, fasilitas juga ada jungkat jungkit, ayunan, jaring-jaring biasa dikunjungi anak-anak TK juga
BalasHapusMonyetnya ngungsi kemana ya? hehe
Aku pernah dengar tentang coban ini tapi belum sempat mampir ke sana. Next time moga bisa mampir :D
BalasHapuspengen kesana jugaaaa. pemandangannya indah, apalagi klo pagi-pagi ya mbak masih sepi. biaya masuk dan parkirnya terjangkaaau. doain aku bisa kesana ya mbk hehe. btw thnks shringnya.
BalasHapusAamiin, semoga dimudahkan buat traveling kesana.
Hapus