Hadiah Untuk Kebaikan Sang Guru




Ada yang galau ketika memilih hadiah untuk guru kita atau gurunya anak-anak?

Sudah menjadi hal yang lumrah ketika wali murid membahas pemberian hadiah untuk guru/ustadzah/ustadz. Yang menjadi masalah adalah ketika hadiah tersebut menjadi ramai dibicarakan wali murid lain. Yang satu memilih barang A, lainnya B, C, dsb. Lalu ibu koordinator kelas mendadak bingung!


Sebelum memberikan hadiah sebaiknya diperhatikan dulu, apakah pemberian hadiah secara kolektif itu sudah mencapai kesepakatan, baik barang yang dipilih dan harganya. Atau ingin memberikan secara pribadi. Semuanya sah-sah saja.

Tips memberikan hadiah:

  1. Ikhlas
  2. Bermanfaat
  3. Ungkapan terima kasih dan kasih sayang


Biasanya di menjelang akhir tahun ajaran sekolah, orang tua ingin memberikan bingkisan. Lalu bingung mau memilih apa. Kalau hadiah itu secara kolektif, biasanya kita memilih mukena, baju, perlengkapan rumah tangga, alat masak, tas, dsb.

Untuk baju, tentunya sudah memperkirakan ukuran yang sesuai, motif yang netral dan mudah dipakai di semua acara. Sambil berharap semoga hadiah tersebut bermanfaat.

Memang luar biasa jasa seorang guru terhadap pendidikan kita dan anak-anak. Contohnya saja ketika anak saya sekolah di TK. Berapa guru yang mengajarnya dalam sehari. Selain guru kelas ada guru pendamping, ada lagi guru-guru sentra.

Kalau ingin memberikan hadiah lalu melihat daftar guru sebanyak itu.... mendadak galau. Apa perlu memberikan hadiah kepada semua guru. Tentu butuh banyak biaya.

Sebagai bocoran nih, hadiah biasanya diberikan kepada wali kelas. Bisa wali kelas saja atau kalau ada dua, ya keduanya. Guru lainnya, insyaAllah tetap ada hadiah.

Prinsip memberikan hadiah adalah ketika kita ada rejeki. Kalau kita merasa ada kemampuan ya monggo. Tidak ada kewajiban dalam memberikan hadiah. Ini murni karena inisiatif wali murid yang ingin memberikan bingkisan.

Di sekolahpun tidak ada kewajiban ataupun anjuran memberikan hadiah. Semuanya terserah kita. Tidak juga untuk menunjukkan seberapa perhatan kita terhadap guru. Lalu menginginkan timbal balik agar anak kita lebih diperhatikan lagi di sekolah. Agar anak kita mendapat nilai yang lebih bagus.

Tidak! Hadiah yang kita berikan tidak ada maksud apapun selain sebagai ungkapan terima kasih. Karena setelah memberikan hadiah, urusan sudah selesai. Lupakan saja. Seperti kalau kita memasukkan uang ke kotak amal. Apakah kita akan mengingatnya sepanjang masa?

Di acara perpisahan itu biasanya ada penyerahan hadiah untuk guru. Sambil bermaaf-maafan. Ya, kita tidak tahu apakah masih berjumpa lagi dengan beliau-beliau ataukah sudah cukup sampai disini.

Saya berharap masih bisa berinteraksi dengan guru-guru. Karena satu anak sudah lulus, ganti adiknya yang sekolah disana. Kalau ada waktu kita masih bisa berkirim kabar tentang anak-anak dan perkembangannya.

hadiah
Pixabay


Apakah yang memberikan bingkisan akan menjadi lebih baik?

Saya rasa itu kembali kepada diri sendiri. Kalau kita merasa mampu dan ikhlas yang silakan saja memberikan hadiah.

Pengalaman saya selama ini ada yang memberikan secara pribadi, tapi sering juga memberikan secara kolektif. Jadi semua kembali pada keputusan dari wali murid.

Meski sebenarnya kita tak akan mampu menghitung kebaikan para guru. Kita juga tidak mampu menghitung jumlah ilmu yang telah diajarkan. Selain itu ada pengawasan, kedekatan dan kasih sayang terhadap anak-anak kita selama di sekolah.

Lalu, seperti apa sih hadiah buat guru?

Saya berpikir sederhana saja. Jika saya sedang panen jambu, berbagilah dengan guru. Meski cuma beberapa biji tapi rasanya beda. Seperti beberapa waktu lalu ketika saya memberikan jambu. “Ibu, kok masih ingat saya?” seru guru anak saya.

Kalau bisa memasak, bawa saja beberapa potong kue ke sekolah sambil mengatakan, “Ini kue buatan saya.”

Bagaimana mungkin saya melupakan guru kelasnya. Meski cuma setahun kita berinteraksi tapi saya cukup paham. Saya yang sering komplain anak saya begini dan begini. Saya yang sering bertanya keadaaan si anak. Saya sering menitipkan pesan agar si anak lebih baik, dsb.

Jadi, selama kita masih bisa berinteraksi dengan guru, tak ada salahnya memberikan hadiah. Apalagi kalau hadiahnya istimewa.

Kalau menurut teman-teman, sebaiknya memilih hadiah apa?

Thanks for sharing!

^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

17 Komentar untuk "Hadiah Untuk Kebaikan Sang Guru"

  1. Aku dan orangtua sekelas biasanya urunan untuk memberikan kado kepada guru ketika kenaikan kelas, mba. Sebagai bukti tanda terima kasih mba :)
    Pernah pas TK urunan dapat gelang emas sederhana :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi ingat, dulu orang tua sekelas anakku juga kasih hadiah cincin emas sederhana.

      Hapus
  2. Jd inget dulu wktu SD pernah ngasih pulpen perak utk guru2.. tp sekali itu aja. Smp sma ga ngasih lagi ☹️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagai kenang-kenangan dan tanda terima kasih kita ya.

      Hapus
  3. Sekedar kasih kenang-kenangan gak masalah ya mba, apalagi Guru banyak banget jasanya :D

    BalasHapus
  4. karena Raya masih di daycare, aku paling ngasih kado or oleh2 buat tante2nya di daycare, makanan atau barang2 yg kecil tapi tetep membuat mereka ngerasa diperhatikan. Utk yg jagain raya biasanya aku kasih perhatian lebih kayak kalau ultah atau lebaran kasih scarf, kue, dll deh yg penting mereka senang :D

    BalasHapus
  5. Kalau pribadi pernah tas, mukena, baju batik, parfume set..
    Ada juga urunan di kelas, biasa dibelikan emas :)

    BalasHapus
  6. Bener mba.. Dengan guru2 paud anakku, aku slalu inget beliin mereka oleh2 tiap kali pulang dr traveling kemana aja.. Untungnga guru anakku cm ada 4 sih, jd ga terlaku banyak juga :D. Dan kitanya jg seneng kalo guru2 itu kdg msh memakai ato inget oleh2 dr kita. Kyk kmrn ada yg bilang, "aduuh saya masih pakai sampe skr payung yg dr jepang itu bu. Kuat ya, padahal kmrn anginnya kenceng banget di daerah rumah saya"

    Lgs nyesss gitu dgrnya mba. Berasa dihargai juga :)

    BalasHapus
  7. tahun depan kayaknya aku bakalan galau mau kasih hadiah apa buat guru anakku hehe waktu aku sekolah alm. ibu selalu nitipin ke aku hadiah buat wali kelas bukan sebagai tanda nyogok atau apapun namun memang sebagai ukiran terimakasih yang tak terhingga shg anaknya rajin sekolah hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak usah galau mba, yang penting ada tanda terima kasih kita.

      Hapus
  8. Jadi ingat dulu setiap akhir tahun pelajaran selalu iuran buat beliin kenang-kenangan wali kelas. Setelah tugas akhir juga sempat memberi hadiah buat guru pembimbing kolektif dengan yang satu kelompok.

    BalasHapus
  9. Kalau di sekolah anak-anak saya biasanya patungan, Mbak. Memang gak boleh juga kasih masing-masing. Biasanya saya ikut patungan aja. Mau dijadiin apa, saya serahkan sama ibu-ibu yang lain :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau urunan begini jadi ringan. Uang yang terkumpul banyak.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel