Menjemput Asa di Kampung Bejalen Ambarawa





Dilansir dari Republika tahun 2010, kabupaten Semarang memiliki 14 desa wisata untuk berpotensi untuk pemberdayaan ekonomi warga. Desa-desa wisata tersebut memiliki keunikan yang menjadi daya tarik wisatawan. Sebut saja Kopeng, Sidomukti, Tegalan, yang sudah dijadikan desa percontohan. Desa Sidomukti memiliki keunggulan wisata alam seperti pemandian di bukit.


Sedangkan desa wisata lainnya adalah desa Genting, Gemawan, Keji, Kebondowo, Mirogomo, Guci, Nyatnyono, Keseneng, Rowopening, dan Tlogo. Desa-desa ini mampu mengangkat potensi daerahnya masing-masing. 

Baca juga Nostalgia 5 Destinasi Wisata di Kabupaten Semarang...

Yang menarik dari desa wisata adalah peran warga dalam menjaga potensi lokal dan mengembangkannya bersama. Misalnya saja kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Adanya kesadaran warga untuk bahu-membahu membersihkan lingkungan, fasilitas umum, menjaga keamanan desa dan merawat desa.

Karena ini adalah desa wisata, warga bisa memperoleh penghasilan dari berjualan dan menawarkan jasanya. Warga bisa membuka warung-warung yang menyediakan kuliner khas. Jelas saja, jika desa wisata makin digemari karena mendukung program pemberdayaan masyarakat.  

Pemerintah daerah kabupaten Semarang semakin giat mempromosikan wisata lokal tanpa batas. Beberapa event wisata cukup menyedot perhatian masyarakat luas. Demikian juga untuk promosi di dunia maya.

Saya yakin  14 desa wisata tersebut sudah bertambah lagi. Contohnya saja Desa Wisata Bejalen di Ambarawa. Desa yang terletak dekat Rawa Pening, dekat Museum Kereta Api Ambarawa ini menawarkan banyak spot menarik untuk selfie.

Sumber: republika

Untuk mengangkat potensi daerah, warga dengan kreativitasnya mengecat rumah dan jembatan. Sepanjang sungai kita bisa melihat pagar warna-warni. Juga hiasan yang menggantung di rumah warga. Rumah-rumah warga yang cerah. Juga lukisan mural yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Selain berfoto, di desa Bejalen ini kita bisa menyewa perahu menyusuri sungai sambil melihat aktivitas warga. Sejenak menghirup udara segar Ambarawa dan menikmati suasana desa yang asri. Seperti sebuah jeda, menjelajahi desa Bejalen membuat kita terbebas dari hiruk-pikuk aktivitas sehari-hari.

Jangan khawatir dengan keadaan sungainya. Cukup bersih, meski berwarna kecoklatan! Arus sungai tenang. Dengan latar gunung Telomoyo, Kendalisodo dan Merbabu, foto-foto kita makin cantik. Warna-warna cerah rumah warga menjadi sangat menarik ketika beradu dengan pegunungan.

Sumber: tribunnews

Ketika capek berkeliling desa, jangan ragu untuk mampir di warung-warung warga. Ada bermacam-macam snack, makanan dan minuman yang bakal menyegarkan perjalanan ini. Dengan mencicipi kuliner lokal, seperti stik betutu, kita ikut membantu menggerakkan perekonomian warga.

Jika ingin lebih lama menikmati suasana desa, boleh kok! Warga Bejalen sudah mulai sadar wisata. Terbukti banyak warga yang menyediakan rumahnya sebagai homestay yang nyaman bagi para wisatawan.  

Belum lama ini Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Bejalen menambah spot berupa jembatan sunset/sunriset. Banyak pengunjung yang tertarik menggunakan spot ini. Selain itu masih ada spot naik perahu keliling sungai Kaliwerno tembus Rawa Pening selama 10 menit.

Di Rawa Pening kita bisa mampir ke keramba milik warga. Iya, sebagian besar warga Bejalen bermata pencaharian sebagai nelayan. Kita bisa ikut memberi makan ikan nila, ikan gabus yang dibudidayakan warga. Atau kita ingin lebih lama memandang air di Rawa Pening lalu menyalurkan hobi memancing disini.

Kerja keras warga desa Bejalen tidak berhenti sampai disini. Rencananya desa wisata ini masih akan terus berbenah. Termasuk fasilitas umum untuk kenyamanan kita. Lalu menambah spot yang menarik untuk pecinta fotografi. Karena semakin banyak spot foto semakin populer wisatanya.

Desa wisata Bejalen  Ambarawa bisa jadi sebuah pilihan yang tepat untuk menghabiskan liburan kita. Jangan ragu untuk mengeksplore seluk-beluk desa wisata ini. Selalu ada pengalaman berkesan yang bisa kita dapatkan. Udara sejuk pegunungan, senyum ramah warga dan yang pasti adalah foto-foto perjalanan yang cantik.

Kabupaten Semarang cukup luas wilayahnya. Peta wisata terbentang luas. Selain desa wisata Bejalen, kita tetap bisa menikmati wisata lainnya seperti wisata alam,  budaya, sejarah, religi, kuliner lokal atau wisata buatan.

Nah, menarik bukan? Saya berharap suatu saat bisa menikmati warna-warna cerah desa wisata Bejalen dan senyum bahagia warga setempat. Mencicipi kuliner lokal yang masih terdengar asing di telinga saya.

Harga Tiket dan Fasilitas Di Desa Wisata Bejalen Ambarawa
  • Harga Tiket Masuk Desa Pelangi Ambarawa: Rp. 2.000
  • Harga Parkir Motor: Rp. 2.000
  • Harga Sewa Perahu: Rp. 30.000/4 orang 

Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Blog Pesona Kabupaten Semarang.

Bahan bacaan:

http://kabsemarangtourism.com/?p=1044

http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/traveling/10/08/18/130660-kabupaten-semarang-miliki-14-desa-wisata

http://lifestyle.liputan6.com/read/2992500/kampung-warna-warni-bejalen-tambah-rumah-pohon-dan-jogging-track

http://tempatwisatakeren.com/desa-bejalen-ambarawa-kampung-pelangi-semarang/

http://www.semarangcoret.com/2017/06/warna-warni-kampung-pelangi-bejalen.html
 

 
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

15 Komentar untuk "Menjemput Asa di Kampung Bejalen Ambarawa"

  1. Tempat tempat seperti inilah yang mampu menggerahkan perekonomian warga. Saya salut dengan budaya kebersihannya ini. Semoga bisa menjadi contoh dan ditiru oleh desa-desa lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semakin banyak desa wisata semoga semakin mampu menggerakkan perekonomian lokal.

      Hapus
  2. dengan adanya desa wisata, masyarakat juga dituntut utk bisa menjaga lingkungan, dan ini yg penting, menyadarkan masyarakat

    BalasHapus
  3. Wah menarik bisa main perahu juga. Disemarng ada juga kampung pelangi tapi blm ada wahana perahunya. Semoga semarang bsa terinspirasi dari kab semarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena ada sungainya, bisa sekalian ke Rawa Pening.

      Hapus
  4. Nampaknya tren wisata kekinian begini begini ya. Semacam gardu pandang , tempat selfie di ketinggian, lalu suasana - suasana pelangi. Tapi baguslah.. Itung-itung variatif.. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semakin banyak desa wisata, semakin bagus untuk pemberdayaan masyarakat. Masalah fasilitas wisata, saya yakin terus bertambah dan berbenah.

      Hapus
  5. wow kreatif banget ya wall muralnya, lumayan buat backgroud photo instagram. Sepertinya tempat hunian yang di cat mural seperti ini makin banyak ya di Indonesia, makin banyak makin bagus karena dengan begitu kesadaran akan menjaga dan memperindah lingkungan sendiri akan semakin terbangun ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Warga mulai sadar wisata, sadar menjaga lingkungannya.

      Hapus
  6. wah mencontoh yg di malang ya, semoga bsia jadi wisata yang banyak dikunjungi

    BalasHapus
  7. Sekarang makin banyak ya mba tempat wisata yang memang dirawat dengan baik sehingga makin banyak pengunjungnya ya mba. SUka sekali dengan inistaif Desa wisata ini. Semoga dijaga dengan baik :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena dijadikan desa wisata, banyak perubahan perilaku warga menjadi lebih baik lagi. Misalnya dalam hal menjaga lingkungan, sanitasi, dll.

      Hapus
  8. Wah masih belum mahal kalau ke situ. Semangat warganya patut diacungi jempol.. ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya sih kalau ala desa wisata kayak gini, nggak mahal.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel