Karnaval Budaya Tuban, 2018


kostum peserta karnaval budaya


Hari Sabtu lalu, digelar karnaval budaya di kota Tuban. Pesertanya dari SMP dan SMA di kota Tuban. seperti tahun-tahun lalu, karnaval budaya seperti ini pasti ditunggu-tunggu masyarakat.

Beberapa jam sebelum rombongan pawai berangkat, masyarakat sudah ada yang siap-siap menunggu di jalan-jalan yang dilalui. Selain itu ada banyak pedagang kaki lima yang mendadak berjualan disepanjang jalan tersebut. Sudah bisa dipastikan acara seperti ini bakal menyedot perhatian masyarakat di kota Tuban.

adat seblang


Bahkan bakul-bakul sayur yang biasa keliling di tempat saya banyak yang libur. Katanya mau menonton karnaval. Tontonan yang tergolong mewah tapi gratis ini cuma setahun sekali, rasanya kok sayang kalau dilewati begitu saja. Mungkin seperti itulah yang menyebabkan masyarakat rela libur demi kemeriahan karnaval.

Karnaval budaya ini mengusung keanekaragaman budaya bangsa kita. Beberapa adat yang diusung mungkin kurang populer. Saya bahkan baru tahu ini. Contohnya saja endog-endogan yang merupakan tradisi muludan. Tradisi seperti ini muncul pada saat peringatan Maulid Nabi.

endog-endogan, tradisi muludan


Dimulai dari alun-alun kota Tuban, karnaval budaya melewati Jalan Veteran, jalan Basuki Rahmad, Jalan Sunan Kalijoga dan berakhir di GOR. Sayangnya yang namanya penonton yaitu masyarakat itu suka menghabiskan badan jalan. Bisa dilihat dari foto-foto saya ya. Jadi semakin mereka mendekat ke tengah jalan semakin mepet saja jalannya peserta karnaval.


wisata tebing pelangi

Ini sebenarnya sudah sering diingatkan. Tapi sayang begitu ada peringatan mereka mundur, dan kembali lagi. Semuanya pasti ingin dekat dengan peserta karnaval. Ingin puas melihat penampilan peserta. Karnaval ini memang suguhan yang patut diapresiasi. Bagaimana tidak, kami warga Tuban bisa dengan jelas dan mudah menyaksikan pertunjukan para penari, musik dan peragaan busana yang keren.Selain itu ada juga mobil-mobil yang dihias dengan mengusung tema lokal seperti pariwisata. Ada tebing pelangi dan air terjun Nglirip. Sekaligus memperkenalkan wisata unggulan.

pengantin adat


Sementara pengantin-pengantin adat ada yang naik mobil dan kereta. Semuanya cakep. Ya iyalah, buat penampilan ini mereka sekolah-sekolah dengan dukungan wali murid berusaha maksimal. Baik dengan menampilkan kostum yang unik dan cerita dari MC. Penonton bukan saja melihat pawai, namun juga mendengarkan cerita sejarah, cerita rakyat dan budaya dari perwakilan sekolah.

Jujur ya, acara ini menghibur masyarakat. Siapapun dapat melihat dengan jelas wajah-wajah anak sekolahan yang sumringah dengan aneka macam kostum. Padahal berat kostum yang dipakai itu bisa berkilo-kilo. Ckckck...

kostum peserta karnaval budaya


Menggunakan batik lokal yaitu batik gedog Tuban, karnaval budaya seperti ini tentu menjadi nilai plus tersendiri. Batik bukan sekedar kain yang digunakan untuk seragam sekolah maupun kerja. Atau yang sudah sangat populer, motif batik dalam baju sehari-hari yaitu kaos dan daster. Kalau yang seperti ini sudah sangat biasa di Tuban. harga kaos dan daster motif gedog memang merakyat. Mudah sekali menemukan baju-baju semacam ini dalam kehidupan sehari-hari warga Tuban.

Nah, dengan adanya karnaval budaya, memperkenalkan batik sebagai kostum karnaval sejatinya adalah demi melestarikan budaya daerah. Meski bukan satu-satunya cara, namun masyarakat akan senang melihat batik lokal ikut memperkaya budaya. “Oh, ternyata bisa juga ya dipakai buat kostum karnaval.”

drumband




^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

4 Komentar untuk "Karnaval Budaya Tuban, 2018"

  1. anak bangsa ternyata banyak yang kreatif karyanya. Tapi, saya sambil membayangkan juga memakai pakaian seperti itu. Kayaknya berat juga hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget, mba. Kata teman ada yang bisa sampai 5 kg lebih.

      Hapus
  2. Acara keren. Pastinya menambah pemgetahuan kita tentang budaya di sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan saja terhibur namun juga bisa mendengarkan cerita2.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel