Bendung Gerak Bojonegoro
Rabu, 27 Juli 2016
8 Komentar
Assalamualaikum,
travellers.
Hai travelers, jalan-jalan kita kali ini ke Bendung
Gerak, Bojonegoro, Jawa Timur. Sengaja saya mencari yang gratis alias tidak
dipungut biaya sama sekali. Tidak percaya? Ayolah datang kesini!
Lokasi:
Desa Ngringinrejo, kecamatan Kalitidu, Bojonegoro.
Sekitar 6 km dari kota Bojonegoro.
Nama bendung gerak berasal dari aktivitas pintu air
yang bisa dibuka dan ditutup. Dibuka karena curah air dari sungai Bengawan Solo
cukup tinggi sehingga bisa mengakibatkan banjir. Ketika pintu air ditutup
tampak banyak genangan sampah. Mulai dari botol minum, kayu, hingga kasur. Yang
namanya sampah ya apa sajalah yang tidak terpakai. Orang-orang disekitar
bendungan ini ada yang mengais rejeki dari mengumpulkan sampah botol minum.
Juga ranting-ranting. Waktu itu saya melihat banyak sekali ranting bambu dan
kayu. Bahkan katanya sampai ada kayu gelondongan yang hanyut di sungai ini.
Semua sampah ini kata warga adalah kiriman dari tempat sebelum Bojonegoro.
Ada apa di Bendung Gerak?
Disini kita bisa melihat jembatan yang kokoh, melintasi
sungai Bengawan Solo. Jembatan ini cukup sempit. Hanya bisa dilewati oleh satu
buah mobil. Jadi harus bersabar dan mengalah jika ada mobil yang sudah berada
di atas jembatan. Lalu lintas cukup ramai, karena banyak warga sekitar yang
mengendarai sepeda motor.
Di lokasi ini pengunjungi bebas keluar masuk. Artinya bendung gerak
adalah tempat umum. Tidak ada pintu masuk, juga tidak ada penjaganya. Siapa
saja boleh berkunjung disini. Lewat mana saja. Bisa dari atas (jembatan) atau
dari bawah. Bisa duduk sepuasnya. Ataupun bermain-main. Hanya saja untuk melihat
pintu air dari dekat tidak bisa. Demi keamanan bersama, maka diberilah pagar
sehingga hanya petugas saja yang boleh masuk dan mengoperasikannya.
Untuk melihat air sungai sebaiknya melintasi bawah
jembatan. Hati-hati dengan jalan yang curam. Setelah itu kita bisa melihat
pintu air yang super besar.
Kebanyakan pengunjung melihat-lihat, jalan-jalan di lokasi ini. Tak lupa berfoto ria, mengabadikan momen kebersamaan.
Perhatian!
Jika membawa anak kecil sebaiknya selalu waspada. Selalu
mengawasi dan berada di dekatnya. Jangan lengah sedikitpun. Tidak ada pagar
ataupun pembatas di bendung gerak ini. Padahal kedalaman air bisa mencapai 16
meter. Kelihatannya dangkal, tapi setelah melihat ukuran kedalamannya, wah
berbahaya sekali.
Di pintu air ini saya melihat air yang mengalir sangat
deras. Curah air menimbulkan suara gemerisik keras. Sejauh mata memandang di
area ini hanya air dan lahan kosong yang dibiarkan begitu saja. Warga sekitar
memanfaatkan untuk membawa kambing-kambing merumput.
Ada warung-warung, pedagang keliling disekitar lokasi ini. Biasalah,
setiap ada keramaian pasti ada yang memanfaatkan untuk mengais rejeki. Seperti
di pintu masuk jembatan, ada dua pemuda yang memandu pengendara mobil melewati
palang pembatas. Tentu saja kita memberikan sejumlah uang yang pantas sebagai
imbalan untuk jasa mereka.
Bagi saya, mengajak keluarga mengunjungi tempat
seperti ini adalah untuk mengenalkan alam, lingkungan dan teknologi. Misal,
tentang sampah dan akibatnya. Tentang teknologi pintu air, yang mengatur arus
air, dsb.
Melihat warga desa disini akan mengasah kepekaan
sosial. Bagaimana kehidupan mereka bertahan setelah tergusur dari tanahnya. Semua
perbuatan manusia pasti akan mengakibatkan perubahan di berbagai lini kehidupan
di masa mendatang. Bisa berupa kebaikan dan keburukan.
Well, jalan-jalan memang tak harus mahal. Yang seperti
ini bisa mengedukasi anak-anak. Karena
di tangan merekalah, kelak harapan orang tua bertumpu.
Baru tahu ada bendung gerak, mba. Mengajak anak ke tempat ini jadi alternatif pilihan lain untuk anak ya mba :)
BalasHapusIya, dengan pertimbangan jarak tempuh yg dekat, dan gratis.
Hapuspakdheku tinggal di bojonegoro mbak tapi kalau aku kesana gak kemanamana sik main kerumah beliau ajah
BalasHapusLain kali bisa dicoba main sini.
HapusAlternatif jalan2 yang justru banyak menambahkan pengetahuan pada anak2 ya.
BalasHapusBenar mba. Gratis pula.
Hapuskalau saya ke sana kayaknya bakal puas=puasin foto di jembatan biru itu :D
BalasHapusAku juga gitu mba. Eh, baru menepi di pinggir jembatannya, disuruh pergi sama si mas-mas yang jaga palang jembatan....xixixi...
Hapus