Ikan Asap Tuban




Ikan asap Tuban


Assalamualaikum

Ikan asap atau biasanya disebut iwak panggang adalah ikan yang sudah matang dengan proses pengasapan. Ada satu lokasi yang ramai pedagang ikan asap. Biasanya orang-orang dari luar kota mampir sejenak dan membeli ikan-ikan asap yang baru matang ini sebagai oleh-oleh.

Baca juga Toko Oleh-Oleh Khas Tuban...

Nah, bulan Desember ini saya kedatangan tamu dari Jakarta. Bulik yang sudah puluhan tahun merantau sesekali masih menyempatkan untuk pulang kampung. Persiapan mudik ini sudah dua bulan sebelumnya. Ya, seperti kita ketahui urusan tiket kereta tidak mudah. Harus jauh-jauh hari memesan. 

Seminggu di Tuban rasanya tidak akan cukup. Ada saja kuliner lokal yang belum dicicipi. Tapi waktu terus bergulir, jadwal kepulangan sudah di depan mata. Mau apa lagi kalau bukan bersiap untuk kembali ke rutinitas.

Pagi hari sebelum pulang, bulik sudah belanja ikan asap yang dibungkus daun jati. Aromanya sedap! Katanya mau dibawa sebagai oleh-oleh. Saya saja belum pernah bepergian membawa ikan asap. Belum pernah terpikir juga. Apa tidak menimbulkan aroma di perjalanan nanti? Atau mungkin sudah biasa?

Melihat orang perantauan yang kangen kuliner disini membuat saya ingin menulis tentang ikan asap di Tuban.

****

Ikan asap ini bisa didapatkan di pasar-pasar tradisional di Tuban. Atau kalau malas pergi, bisa memesan kepada tukang sayur langganan. Pasti dibelikan, deh! Mau memesan ikan pari, ikan tuna, ikan kakap merah atau bukan atau ikan tengiri, ikan tunul? Aih, banyak. Saya tidak begitu hafal nama-nama ikan. Apalagi yang menggunakan bahasa daerah. Seperti iwak anyaran, dalam bahasa Indonesia disebut apa? Bingung!

Iwak anyaran ini identik dengan ikan-ikan yang baru didapat dari nelayan. Ikannya tidak besar dan harganya lumayan murah. Ah, semuanya bisa tergantung pada kepandaikan kita dalam menawar.

Ikan memang mudah didapatkan di Tuban. Karena daerah pesisir, kita bisa menikmati bermacam-macam ikan laut segar.  Banyak pilihannya! Yang penting masih segar, enak dan gampang dititili (dipilih dagingnya).

Ikan asap Tuban


Dimana membeli ikan asap?

Kalau tadi saya sudah menyebutkan bahwa kita bisa membeli ikan asap di pasar-pasar tradisonal atau di tukang sayur. Selain itu.... ada tempat yang biasa digunakan sebagai tempat mangkal bakul-bakul ikan asap. Seperti di depan masjid Agung Tuban. Kalau ramai peziaran, ada beberapa bakul ikan asap yang keliling sambil menawarkan dagangannya.

Lokasi:

Di jalan Panglima Sudirman, (di jalan depan RS Muhammadiyah Tuban ke timur) .

Kalau orang Tuban menyebutnya daerah Kingking. Biasa diplesetkan sebagai “raja-raja”. Entah bagaimana asalnya, daerah Kingking ini terkenal sebagai tempatnya bakul ikan dan Tempat Pelelangan Ikan. banyak bakul ikan di pasar-pasar tradisional berasal dari sini. Juga bakul sayur keliling.

Disini kita bisa memilih untuk berhenti di salah satu bakul ikan. Saya tidak memiliki langganan disini. Baru mengenal beberapa bakul saja. Tapi ada juga langganan saya (bakul ikan di pasar Pramuka) yang berjualan ikan asap disini. 

Jadi karena yang berjualan ikan asap banyak dan berderet, orang bisa galau, mau memilih yang mana. Secara bentuk dan ukuran juga sama. Bukankah mereka juga mengambil ikan dari tempat yang sama. Kemudian mengasapi hingga layak jual.

Harga

Harga bervariasi, sesuai dengan besar kecil ikan dan jenis ikan. Harga juga bergantung seberapa pintar kita menawar ikan dan sewaktu-waktu bisa berubah. Misalnya ikan kakap ukuran besar dijual dengan harga Rp 25.000. Sedangkan yang kecil Rp 15.000. ikan tuna besar Rp 25.000. Ikan salem (saya kurang tahu dalam bahasa Indonesia disebut apa) ukurannya kecil seharga Rp 15.000.

Buat yang baru pertama kali membeli ikan asap, sebaiknya ditawar. Apalagi kalau kita terlihat sebagai orang luar kota, bisa-bisa dikasih harga yang berbeda. Mereka (para bakul) pasti memiliki feeling untuk menetapkan harga kepada pembelinya. Maksudnya, calon pembeli A bisa saja dikasih harga mahal daripada calon pembeli B. 

Setidaknya dengan terlihat akrab dan sok tahu harga, kita mendapatkan harga yang pas. Eh, pas di kantong dan pas juga buat bakul ikannya.

Note:

Harga diatas tidak menjadi patokan sepanjang waktu.

Ikan asap Tuban



Awalnya saya berpikir kok mahal. Tapi kemudian saya mulai menawar. Kemungkinan besar antar penjual memiliki harga pasaran, jadi ketika menawar di dua bakul hasilnya sama. Ya, sudah bungkus saja. Daripada saya muter lagi mencari harga ramah dompet.

Menurut pengakuan salah seorang bakul ikan asap, dia mulai memanggang ikan sejak pukul 02.00. Kok sepagi itu, apakah si ibu tidak mengantuk? Ternyata si ibu ini memiliki jadwal tidur lebih awal dan bangun lebih awal pula. Kemudian pagi sudah bisa berjualan di pinggir jalan.

Lain lagi dengan bakul di dekat Toko Seribu Bulan (toko baju). Saya tidak tahu apakah setiap hari berjualan disini atau tidak. Karena pernah mampir ternyata tidak berjualan. Nah, ikan-ikan asap yang diperdagangkan baru saja dipanggang. Saya bisa melihat proses pengasapannya karena ditaruh di dekat trotoar. Saya memegang ikannya masih hangat. Pagi itu hanya ada ikan tuna besar. Tidak ada pilihan lain. Irisan ikan maupun ikan besar lainnya masih menunggu giliran diasap.

Ikan asap Tuban


Semua ikan yang akan diasap ditusuk dengan bambu. Cara mengambil tusukan bambu ini dengan memutar tusukan beberapa kali sehingga longgar dan dapat ditarik. Perlahan saja. Dijamin tidak akan membuat ikan asap sobek apalagi patah.

Tapi kalau kita khawatir tidak bisa mencabut tusukannya, lebih baik meminta si bakul untuk mengambilnya. Kalau ikan sobek-sobek jadi eman ya! Penampilan ikan jadi tidak menarik lagi.

Ada banyak bakul yang menawarkan ikan asap yang masih segar. Dalam arti, masih baru. Bahkan kita bisa ikut melihat proses memanggang ikan. Jadi ikan-ikan yang masih segar itu langsung dipanggang diatas sabut kelapa. Tradisonal sekali prosesnya sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama.

Berapa lama proses pemanggangan ikan? Si bakul bahkan tidak pernah menghitung waktu. Pekerjaan memanggang ikan menjadi sesuatu yang sangat biasa. “Ya, pokoknya kalau manggang harus dibolak-balik. Kalau sudah matang satu sisi ganti sisi lainnya,” katanya sambil tersenyum. Itu sambil dikipas-kipas. Aduh, saya melihatnya serasa tangan ikut pegal.

Beberapa bakul menjual bermacam-macam jenis ikan. Lengkap dengan ikan asin, petis, terasi, kerupuk ikan dan kecap. Untuk petis dan terasi ini juga membuat sendiri. Benar-benar komplit, ikan beserta olahannya.

Disini bakulnya banyak dan menjual ikan asap semua. Jenis ikannya juga sama. Semuanya berharap dagangan laris manis. Seperti seorang bakul yang katanya saya adalah pembeli pertama. “Laris...laris..,” katanya sambil menepuk-nepuk dagangan.

Biasanya mereka menjual sekitar pukul 07.00. Deretan penjual dengan payung besar warna-warni ini terlihat menarik sepanjang jalan Panglima Sudirman Tuban. Selain pembeli lokal, ada banyak orang-orang dari luar kota yang mampir untuk membeli ikan asap. Jika musim lebaran dan liburan banyak orang yang mampir disini untuk membeli oleh-oleh khas dari kota Tuban.

Menu ikan asap

Ikan asap ini bisa diolah menjadi bermacam-macam menu keluarga. Mau pedas atau tidak tergantung selera. Contohnya:

  • Mangut ikan asap (semacam sayur lodeh)
  • Sambal kecap ikan asap
  • Pepes ikan asap
  • Ikan asap sambal ijo
  • Tumis ikan asap
  • Penyetan ikan asap
  • dsb

Sayangnya saya lupa memotret menu ikan asap di rumah ...

Selain ikan asap yang besar, ada juga ikan asap yang irisan. Seperti ikan pari, ikan tuna dan ikan tengiri. Harganya lebih murah, karena lebih kecil (seiris).

Selain ikan asap, ada bakul yang menjual ikan segar. aduh, sebenarnya tidak ada dalam daftar belanjaan, tapi tawaran bakul itu terlalu menggiurkan jika tidak membeli. Satu kilogram ikan dihargai Rp 20.000. saya tawar lagi tidak mau. Ya sudah, saya ambil saja.

ikan segar


Ketika tiba di rumah saya kaget saja melihat ikannya banyak. Biasanya saya membeli ikan antara Rp 12.000 – Rp 17.000 di bakul sayur. Itu dapat ikan 2 kalau besar. Kalau kecil bisa sampai lima. Tapi ini dapat 9 ikan. Saya yakin ini lebih dari sekilo.

Ikannya masih segar. baru datang dari perahu pak nelayan. Katanya sih setelah ini mau dijual (disetor). Sepertinya memang sudah memiliki langgangan.

So, jika teman-teman sedang melewati jalur pantura di Tuban, mampirlah disini! Ikan-ikan asap ini begitu menggoda untuk dilewatkan begitu saja.

^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

21 Komentar untuk "Ikan Asap Tuban"

  1. Wow, aku belum pernah makan ikan asap tuban ini, penasaran akan rasanya. Terlebih dimakan disaat nasi anget, beuh. Nikmat..
    Kalau ikan seperti itu durinya banyak nggak sih, Teh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak mas. Banyak dagingnya dan empuk. Nikmat deh.

      Hapus
  2. Ikan asap memang mantap.. Tongkol asap sambel kecap cabe, tomat dan bawang merah dipotong kecil.. Uenak pol, khas pesisir..

    BalasHapus
  3. muraaaah banget. di sini mana dapet ikan kakap 25rebu :(

    BalasHapus
  4. Enaaaakk banget nihh
    kapan-kapan mau ahhh ke Tubaaan
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, mba Nurul, kabar-kabar ya kalau mampir ke Tuban.

      Hapus
  5. Ikan panggangnya panjang-panjang ya , Mbak Nur. Kita bisa liat proses manggangnya ya. Asik bangeeeet

    Kalo Semarang, paling terkenal ikan pari sama ikan manyung. Mulai suka ya karena ketularan suami. Dulunya geli

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu tinggal di Semarang aku suka beli mangut ikan pari. Pedas.

      Hapus
  6. Jd ingat tetangga ngasih mangut ikan asap, aku ketagihaan, susah lagi dptnya hehe.. Memang ikan asap langka di sini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh, kalau lagi musim disini melimpah mba. harga bisa jatuh.

      Hapus
  7. Di sini kadang ada yang jual, Mbak. Tapi saya belum pernah beli, ga tau mau dimasak apa:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menu-menu diatas bisa jadi pilihan buat mengolah ikan asap. Sayang saya lupa memotretnya.

      Hapus
  8. aku suka banget sama ikan, dari goreng, asap sama bakar.. sayang di rumah pada alergi ikan :( di sini ikan rada mahal hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena disini tempatnya (daerah pesisir) jadi ikan-ikan masih murah mba.

      Hapus
  9. Aku suka ikan tapi kalo diasap.. hmm.. mending beli yang segar aja sih ya. Btw itu ikan sekilo bisa abis mbak? Banyak banget ya kayaknya jumlah ikannya

    BalasHapus
  10. Mbak, ikan 1 kg gini tahan berapa hari di kulkas?

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel