Jurang Tembelan Yogyakarta



Jurang Tembelan, Yogyakarta


Masih melanjutkan cerita jalan-jalan ke Yogyakarta. Kalau minggu lalu saya menulis Puncak Kebun Buah Mangunan, sekarang wisata alam di Jurang Tembelan.


Mungkin karena memilih lokasi di tepi jurang ya, jadi dinamakan jurang Tembelan. Kalau ada yang tahu alasan nama, cerita dan sejarahnya (barangkali), tulis di kolom komentar ya! Terima kasih.

Jadi lokasi Jurang Tembelan ini berdekatan dengan Kebun Buah Mangunan. Anggap saja tetanggaan. Setelah ke Kebun Buah, lanjut saja ke Jurang Tembelan. Saya dan keluarga naik ojek yang biasa mangkal di Kebuh Buah Mangunan. Ojek yang pertama kali kami kenal dan yang akhirnya mengantarkan kami hingga ke Imogiri untuk mencari taksi online.

Ada apa di Jurang Tembelan?


Jurang Tembelan, Yogyakarta

Kira-kira apa yang menarik disini? Lokasi hampir sama. Masih mengandalkan hutan, bukit, sungai dan awan-awan yang bergelung memadati langit. Masih yang menjadi andalan background swafoto di Puncak Kebun Buah Mangunan.

Yang berbeda adalah adanya banyak spot selfie yang bikin ngeri-ngeri sedap. Beberapa wahana untuk selfie dibuat dari bambu dan kayu penyangga. Kemudian di bawahnya... oww.. jurang. Pemandangan yang syahdu ketika kamera mulai beraksi.

Jangan bayangkan yang di bawah. Bakal kacau pikiran kita. Sebaiknya tidak perlu berlama-lama juga.


Jurang Tembelan, Yogyakarta


Memasuki lokasi ini saya agak khawatir. Apa masalahnya? Karena dari tempat parkiran wisata ini seperti masih baru dan belum maksimal. Tidak ada tiket masuk. Tidak ada penjaga. Tapi pengunjung diarahkan ke sebuah pintu masuk yang didepannya berderet para pedagang. Ada makanan, minuman hingga souvenir. Deretan bangku yang luas dan kosong seolah memanggil kami.

Setelah melewati kios-kios pedagang tersebut, barulah pengunjung bisa menikmati Jurang Tembelan. Beberapa wahana memang sudah terlihat sejak di area parkir. Buat orang-orang yang suka dengan foto di ketinggian, tempat ini sangat cocok. Apalagi kalau bisa mencari angle yang pas.

Tetap ya, karena musim liburan jadi pengunjung ramai. Kudu bersabar mengantre. Nasib liburan barengan!

Jurang Tembelan, Yogyakarta


Beberapa spot selfie ini dari kejauhan mirip dengan perahu. Ada beberapa sih dari ujung ke ujung modelnya seperti itu. Lalu pesawat. Ini agak susah dipakai bergantian. Biasnya seorang anak akan menghabiskan waktu lama sekali hanya untuk menaiki pesawat dan berlagak seperti seorang pilot. Dilengkapi dengan senapan kayu dan helm, pesawat ini menjadi incaran anak-anak.

Saya merasa lebih banyak menunggu giliran foto daripada menikmati pemandangan di Jurang Tembelan. Entah ya. Satu tempat saja, bisa menunggu giliran sampai empat orang. Padahal satu orang bisa jeprat-jepret berkali-kali. Belum lagi kalau keluarga. Jadi ada foto ramai-ramai di depan spot selfie, ada juga satuan ketika naik disana. Aduh, seperti membeli barang saja!

Seperti pada foto pertama, saya sudah menunggu lama, tapi mas-mas kok ya asyik. Mungkin lagi bikin video atau apa. Lama banget. Beberapa orang yang bergerombol di depannya akhirnya putus asa. Ya, sudah, saya foto mas-masnya saja daripada tidak dapat tulisan Jurang Tembelan!

Jika cuaca sedang cerah, pemandangan yang memang tak berbeda jauh dengan Puncak Kebun Buah Mangunan, tetap terlihat cantik. Deretan pohon dengan gradasi warna hijaunya membuat mata menjadi lebih segar. Lalu, kelok sungai, dari sini terlihat lebih jelas.

Mungkin kalau di lokasi ditambah dengan taman dan bangku akan terlihat lebih menarik. Yang mau menunggu giliran bisa memandang view dengan leluasa. Bisa menikmati desir angin yang menyapa. Sambil ngopi cantik...

Sebagai pengunjung bukan saja butuh dokumentasi berupa foto-foto, namun juga kenyamanan ketika mengunjungi lokasi.

Jurang Tembelan, Yogyakarta


Ada sih beberapa bangku ala kadarnya. Bangku dari kayu dan bambu. Kadang saya juga duduk di bongkahan batu yang menjadi pembatas taman. Capek berdiri terus!  

Meski tidak ada tiket masuk, kita tetap bisa menyumbang. Jadi di depan spot selfie itu ada kursi yang diatasnya sebuah kotak sumbangan. Iya sih, kita bisa naik ke semua spot selfie. Gratis juga boleh. Karena disini tidak ada penjaganya. Hanya keiklasan kita saja untuk mengulurkan beberapa lembar rupiah ke dalam kotak tersebut.

Oh ya, karena disini dataran tinggi, angin bertiup cukup kencang. Yang memakai hijab mesti waspada. Seperti saya yang ribut ingin foto, namun hijab seolah ingin mengikuti arus angin. Beberapa kali saya berusaha memeganginya hingga bingung mau mencari pose seperti apa, kok pegang jilbab terus!

Yang perlu diperhatikan!

Karena wisata ini memanfaatkan jurang, tahu sendiri kan kalau bahaya bisa datang dari mana saja. Termasuk jika kita tidak mengindahkan peraturan disini.
Jadi kalau ada batasan orang yang boleh naik spot selfie ya harus dipatuhi. Tujuannya demi kebaikan kita, para pengunjung. Ada peraturan bahwa untuk foto di spot tersebut dibatasi hanya 3 orang saja. Nah, berat badan kita juga pengaruh bukan.

Spot selfie seperti ini mau dikatakan kuat, ya saya ragu juga. Ibu-ibu penakut seperti saya selalu berpikir berulang sebelum menginjakkan kaki di alas bambu yang berderit. Melihat tiang-tiang penyangganya, mungkin nyali bisa menciut. Berapa kekuatan bambu-bambu ini?  

Jadi, tetap penting buat memperhatikan keselamatan kita!

Fasilitas umum:

Tersedia musholla dan toilet. 

Happy traveling!

^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

20 Komentar untuk "Jurang Tembelan Yogyakarta"

  1. Aku rasa ada sedikit perbedaan tulisan di jurang tembelannya ini, Teh.
    Nanti coba aku post dulu, biar teh Rochma tahu juga suasana yang aku datangi siang itu..he
    Tapi nggak dalam waktu dekat ini..he

    BalasHapus
  2. Spot fhotonya bnyk bngat ya,, keren2 pisan juga

    BalasHapus
  3. Jurang itu ekstrim juga yah mbak, apalagi dalam kayak gitu, jadi ngeri. Tapi foto-foto disana bagus juga lah, buat oleh-oleh. Xixixixixi, salam #DuniaFaisol

    BalasHapus
  4. Dulu aku pernah ke sini, tapi blm ada spot foto2 gitu mbak.. Masih blm terawat, ya beberapa tahun yg lalu soalnya.. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya bakal nambah terus mba. Biar menarik pengunjung.

      Hapus
  5. Sampai sekarang saya masih belum tertarik ke tempat wisata yang menjual spot selfie, Mbak. Dengan view yang bagus, kita hanya menghabiskan energi untuk nungguin orang foto hehe

    BalasHapus
  6. Wah kok sampai bisa kayak nggak ada pengelolanya gitu ya? Pengunjungnya sih seneng aja masuk tanpa tiket hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini pas jalan-jalan bulan Desember mba. Nggak tahu kalau sekarang....

      Hapus
  7. saya bulan November kemarin juga kesini, sore2 karena ada drama nyasar :D
    tapi bener2 worth it :D

    BalasHapus
  8. Jadi pengen ke Jogja trus foto-foto di sini :)

    BalasHapus
  9. Wah menantang lokasinya, dan di jogja lagi.. Pokoknya harus seminggu menghabiskan spot wisatanya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kata temanku ya di Yogya, "Mbak kurang lama di Yogya, paling semingguan." Jadi nggak kelar2 jalan-jalannya.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel