Kusuma Agrowisata, Batu

Petik Apel




Assalamualaikum

Halo! Masih suka traveling, kan? Traveling itu bukan semata-semata untuk bersenang-senang. Apalagi untuk menghamburkan uang. Oh, no! Banyak hal positif ketika traveling. Mengingat keagunganNya dan lebih mensyukuri nikmat.

Oke, sekarang saya cerita di Kusuma Agrowisata. Sudah adakah yang pernah main kesana? Yuk, sharing di kolom komentar, ya!


Agrowisata menjadi salah satu alternatif wisata alam yang banyak penggemarnya. Di area Kusuma Agro wisata ini kita bisa memilih paket wisata yang sedang promo. Atau memilih satu paket, misalnya, petik jambu. Asyik mana?

Harga paket petik buah


Menurut saya, semua paket tersebut tergantung dana yang kita siapkan. Ingin hemat dan dapat beberapa lokasi, bisa memilih paket promo. Waktu itu saya memilih paket hore Rp 105,000. Setiap orang bisa masuk ke lokasi kebun apel, jambu dan jeruk. Boleh mencicipi buah di lokasi, kecuali apel. Karena apel yang ingin kita makan tersedia di depan pintu masuk kebun. Jadi cuma disitu kita boleh makan.

Kunjungan kali ini berbeda dengan beberapa tahun lalu (sudah tiga kali ini ke Kusuma Agro). Terutama harga paket. Sepertinya tiap tahun harga naik. mungkin seiring dengan kenaikan harga sembako. Eh!

Demikian juga kebun yang kami kunjungi. Tergantung kebun mana yang siap dipanen pengunjung. Tidak semua kebun boleh dimasuki pengunjung. Meski saya tergiur dengan kebun dengan buah-buah yang ranum.

Petik jambu


Ketika masuk ke loket, kita akan dijelaskan paket promo, tiket masuk, dsb. Setelah fix dengan pilihan dan membayar tiket masuk, barulah seorang guide akan menemani kita selama di kebun.

Si mbak guide ini termasuk anak magang dari luar kota. Wow! Dia akan menjelaskan dan mengantarkan kita dari kebun ke kebun sesuai dengan paket yang kita ambil. Pokoknya sampai selesai tour ke kebun deh.

Petik Jambu

Kebun yang pertama adalah kebun jambu. Jalan kaki sebentar kemudian sampailah di kebun yang dituju. Suasana kebun agak sepi, namun di dalamnya ternyata ramai juga. Pengunjung bisa menjelajahi kebun sambil memetik buah jambu. Per orang hanya boleh mengambil 2 biji. Namun kalau mau makan di tempat boleh sepuasnya.

Baca juga Coban Talun...

Bolehlah kita makan sepuasnya di kebun jambu. Namun, berapa sih kemampuan kita, daya tampung perut akan segala bentuk buah-buahan itu. Tak mungkin banyak!

Kebun jambu


Sayang, saat liburan akhir tahun kebun selalu ramai. Pohon-pohon jambu sudah banyak yang dipanen pengunjung. Jadilah saya, suami anak-anak dan bapak, menjelajahi kebun, mencari buah yang bagus. Anak-anak senang saja ketika ketika buah itu ada di atas pohon. Jadinya mereka memiliki kesempatan untuk memanjat pohon.

Entah mengapa buah jambu disini tidak sebagus kalau kita membeli di toko buah atau di pasar. Besar, ranum, kemerahan dan menggoda. Kebanyakan saya mendapat buah berukuran kecil. Yang besar, entah sudah dipanen atau masih bersembunyi diantara daun-daun!

Petik Apel

Selanjutnya kami keluar kebun, kemudian berjalan menuju kebun apel. Di kebun inilah jumlah pengunjung paling banyak. Ada pemandu yang memang berada di lokasi. Tugasnya memberi tahu cara memetik apel yang benar dan info lainnya.

Agak bingung juga mau memetik pohon apel yang mana. Karena ramai dan mendung, ah.... jadi galau. Sementara satu pohon yang buahnya lebat bisa dirubung banyak orang. Ada yang memanjat demi mendapat apel yang besar.

Peraturan masih sama, hanya boleh membawa 2 buah apel. Baiklah, kami mencari apel yang besar-besar. Karena saya bersama keluarga, tentu apel yang saya dapat lumayan berat. Ditambah jambu tadi.

Kebun apel


Andaikan boleh membawa keranjang atau ransel ya, bisa saja saya masukkan beberapa buah yang sudah saya petik. Sayangnya, setiap selesai memetik, si mbak dengan riangnya mendekati kami dan menawarkan diri untuk membawa hasil panen tersebut. Jadilah si mbak yang membawa hasil panen kemanapun kami pergi.

Setelah memetik apel, pengunjung dipersilakan untuk mengambil apel untuk dimakan ditempat. Ada sekeranjang besar apel di luar kebun. Sayangnya memang tidak seperti apel yang baru dipetik. Tapi tidak apa. Saya memilah tumpukan apel, mencari yang bagus, yang agak besar (karena yang besar pastinya langka) kemudian mencari tempat duduk dan hap.. hap.

Sambil istirahat sebentar. Eh, menunggu kendaraan yang akan mengangkut kami menuju kebun selanjutnya.

Baca juga Petik Apel..

Petik Jeruk

Terakhir adalah kebun jeruk. Sepanjang jalan meskipun jalannya nggak rata alias berbatu, kami bisa melihat deretan tanaman buah naga yang menjulur di tiang rambatan. Buah yang mulai kemerahan hingga benar-benar merah itu menjadi pemandangan yang menggoda.

Kebun buah naga


Si bungsu langsung saja menjerit, “Ibu kenapa kita tidak petik buah naga?”

Saya jawab saja, “Tadi ayah tidak membeli tiket untuk petik buah naga.”

Paket promo ini tidak mencantumkan kebun buah naga. Meski sejujurnya kami juga ingin memetik buah naga. Belum pernah saja, jadi penasaran.

“Ibu, kita petik buah naga saja. Aku suka buah naga!”

Jelas saja kendaraan tidak akan turun disini. Jalan terus saja, mas! Sampailah kita di kebun jeruk yang luas.

Sepi. Sepertinya baru rombongan keluarga saya dan satu keluarga lagi. Di depan kebun sudah disediakan beberapa keranjang jeruk baby untuk pengunjung. Mau makan dulu atau masuk ke kebun?

Kebun jeruk


Kami masuk ke kebun jeruk, mencari pohon mana yang rimbun buahnya. Perlu waspada di lokasi ini karena tanah tidak rata. Selain itu rerumputan disini tumbuh begitu subur.  Seolah tak ada tanah kosong kecuali oleh rerumputan. Bahkan banyak cekungan yang tertimbun rumpur-rumput.

Berada disini rasanya sejuk, segar dan damai. Sejenak lupakan suasana rumah. Juga suasana di kebun apel yang ramai tadi. Mari melihat hijaunya pohon dan menghirup udara segar sepuasnya. Eh!

Sekali lagi, mari berburu buah segar!

Meski tak sesuai dengan harapan, tak apalah sekali-sekali mengajak anak dekat dengan alam. Mencari buah yang siap panen alias agak matang itu ternyata susah. Seperti kebun-kebun sebelumnya, kebun jeruk ini tinggallah pohon dengan buah jeruk dengan ukuran kecil. Jelas kecewa!

Tak ada gunanya kalau protes. Tiket sudah dibeli. Pohon yang berbuah agak jauh. Jalan saja sambil menyusuri deretan pohon jeruk yang melambai diterpa angin.

Sebelumnya saya pernah juga berkunjung ke kebun jeruk di Selorejo. Pohon jeruk disini menggiurkan. Besar dan ranum. Anak-anakpun bebas memanjat dan memetik buah sepuasnya. Makan di tempat sepuasnya. Tapi buah yang dibawa pulang nanti ditimbang dan saya mesti membayar. Tak apalah, buahnya segar dan menggoda iman. Selanjutnya kami puas.

Nah, disini itu buahnya kurang maksimal, sementara kita mesti berkeliling untuk mendapatkan yang agak besar sedikit. Seberapa itu! Tapi asli buahnya manis dan segar.


Kebun jeruk

Puas memetik buah jeruk, saya keluar kebun. Maksud hati mau mengambil jeruk di depan kebun yang memang sudah disediakan untuk pengunjung, eh mobil jemputan datang. Sambil berlari, kami bergegas menaiki mobil.

Si mbak guide yang baik hati ini masih sempat mengiris beberapa jeruk dan membagikan kepada kami sebelum mobil berangkat. Sayang cuma dapat sedikit.

Setelah urusan memetik buah selesai, dan turun dari mobil, saya mesti jalan kaki. Hiks... sudah capek keliling kebun masih jalan, ya. Mampir ke toko tanaman, tapi suami sudah mengingatkan hanya melihat saja sampai puas. Kemudian jalan lagi sambil menikmati spot foto seperti foto di bawah. Eh, ada demo masak. Ada juga sayur-sayur segar yang dijual. Sayang saya masih akan menginap di Malang. Jadinya cuma melihat saja. 

Spot selfie


Menjamurnya spot selfie dengan ornamen payung-payung yang digantung, membuat sebuah kesamaan. Apakah sedang trend atau memang ada aturan tak baku? Termasuk di Kusuma agrowisata ini. Bagi kami, saat ini waktunya istirahat sebentar. Duduk sambil menikmati segelas minuman yang disediakan. Hmmm... segar.

Kemudian tibalah saat yang ditunggu. Makan! Yup, kami dapat jatah satu gelas jus dan puff pastry.

Kok, saya jadi iri dengan paket petik buah di tahun sebelumnya. Dulu, masih dapat jatah makan siang di resto dan jus. Yeah, tahun beda, harga beda, fasilitas sudah bertambah. Mungkin tahun depan akan berbeda lagi. Begitulah...

Waterpark


Fasilitas:

Waterpark
Wahana bermain
Restoran dan cafe
Toko oleh-oleh
Toko tanaman

Sebelum pulang kami sempat foto bersama robot. Anggap saja sebagai ganti tidak berenang ya. Karena memang sejak awal kami tidak ada rencana untuk bermain air di waterpark, meski si bungsu ingin sekali nyemplung.

Lokasi petik buah-buahan ini berdekatan dengan Kusuma Agrowisata resort dan conventional hotel. Jadi kalau mau menginap dengan suasana yang asri bisa memilih disini. Ada masjidnya juga. Lengkap, deh!

Resort


Happy traveling!

^_^


Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

2 Komentar untuk "Kusuma Agrowisata, Batu"

  1. 105 ribu itu paket per orang atau satu keluarga, Mbak Nur ? Kalo satu orang, ngeri ya. Kalo satu keluarga mah asiiik

    Aku kira di agrowisata ini, cuman petik apel aja. Ternyata ada buah lain ya. Kalo aku lebih tertarik makan jeruk, buah naga sama jambu. Apelnya gak begitu ... Hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Per orang mba Dila. Iya ngeri. Tapi karena saya maupun suami sudah niat ingin mengajak bapak jalan-jalan. Ceritanya mau ke Eco Green Park, tapi nggak dapat parkir, akhirnya bablas kesini.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel