Wisata Petik Apel di Bumiaji, Batu

apel



Kota Batu dikenal sebagai kota wisata atau kota apel. Tanaman apel dapat tumbuh dan berkembang di beberapa daerah di kota Batu. Di kecamatan Bumiaji terdapat banyak kebun buah, terutama apel. Bumiaji adalah wilayah terluas di kota Batu. Sebagian besar wilayahnya terletak di lereng pegunungan Arjuna-Welirang, dengan ketinggian rata-rata 1.500 m diatas permukaan laut.


Sepanjang jalan menuju tempat wisata banyak ditemukan “iklan” wisata petik apel. Salah satunya di Mitra, wisata petik apel dan edukasi. Disini disediakan tempat parkir yang cukup untuk menampung bus dan mobil pribadi. Jika menggunakan bus, nanti disediakan angkot yang akan mengantar dan menjemput hingga di kebun apel. Sementara jika membawa mobil pribadi, akan ada guide yang mengantar.

Kalau berangkat sendiri lebih baik memilih jalan menuju tempat wisata Selecta. Tiba dipersimpangan jalan, pilih kanan. Disana ada papan petunjuk arah. Tidak perlu khawatir tersesat. Melewati jalanan ini tidak banyak persimpangan jalan. Hanya saja, perlu berhati-hati jika berpapasan dengan kendaraan lain. Jalannya tidak luas dan medannya cukup menantang.

Tiket masuk Rp 25.000, dibayar ketika tiba di tempat parkir tadi. Pengunjung bisa memilih kebun apel.  Disana pengunjung boleh makan apel sepuasnya. Namun jika membawa pulang buah apel maka pengunjung harus membayar Rp 40.000 per kg. Harga yang cukup fantastis alias kemahalan, dibandingkan membeli sendiri di pasar atau di jalan-jalan.

apel


Di kebun apel ini pemandangannya cukup indah. Deretan pegunungan yang berjajar. Menyejukkan mata. Tidak semua kebun apel boleh dikunjungi. Guide akan menunjukkan kebun mana yang boleh dikunjungi. Tapi entah mengapa kami hanya boleh memilih kebun dengan apel yang mungil. Katanya sih, meski kecil sudah bisa dipanen.

Di kebun ini ada tiga jenis apel yaitu, apel manalagi, rome beauty dan green smith (granny smith). Tapi yang paling banyak adalah apel manalagi. Apel ini warnanya hijau kekuningan. Rasanya manis dan daging buahnya sedikit keras. Aromanya harum. Cocok digunaan sebagai oleh-oleh karena mampu bertahan hingga satu bulan.

Rome beauty.
Apel ini berwarna hijau dengan semburat warna merah. Rasanya agak asam. Bentuknya mirip apel manalagi.

Green smith, ada pula yang menyebutnya granny smith. Tapi si mas guidenya tadi bilang green smith. Sesuai dengan namanya, kulit apel ini berwarna hijau cerah. Cocok digunakan untuk jus buah, karena kandungan airnya cukup banyak. Rasanya asam. Menurut si mas guide apel ini berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol, darah tinggi, asam urat, kadar gula. Apel ini banyak dicari oleh orang-orang China dan Thailand untuk herbal dan diet. Untuk membuat jus bisa dicampur dengan wortel dan jahe, diminum sehari dua kali.

Di kebun apel ini pengunjung bisa memetik ketiga jenis apel tersebut. Tidak perlu mengkhawatirkan penggunaan pestisida. Karena si mas guide tadi mangatakan aman, bahkan ketika kita langsung menikmati apel di kebun ini.

Tanaman apel ini tidak mengenal musim. Kapan saja bisa bisa berbuah. Hanya saja di musim hujan kurang baik untuk tanaman buah. Banyak bunga yang gugur dan buah yang busuk.

Untuk sekali panen kira-kira membutuhkan waktu sekitar 4,5 bulan sampai 5 bulan.  Setelah panen daun-daun tanaman apel dipotong. Tanaman ini jadi tampak kering. Dua puluh hari kemudian mulai berbunga hingga 40 hari. Bunga itupun berubah menjadi buah apel kecil.

apel



Untuk perawatan tanaman apel ini, para petani menggunakan bahan alami maupun kimia. Tujuannya agar tanaman kuat hingga berbuah. Penggunaan pupuk alami dari kotoran hewan ternak.

Sayangnya di kebun apel ini tidak ada fasilitas umum. Kalau membawa anak kecil mungkin agak susah ya. Belum lagi kalau si anak rewel. Ingin duduk-duduk santai juga tidak tersedia tempat. Yang jual makanan dan minuman ada  diluar kebun, di pinggir jalan, namun tidak banyak pilihan.

Tidak adanya lahan parkir membuat mobil-mobil pribadi berdesakan di depan kebun. Kendaraan-kendaraan itu berada di sisi jalan. Jadi mesti ekstra hati-hati jika hendak keluar masuk lokasi. Waktu kami sedang berada di kebun, tiba-tiba ada pemberitahuan untuk memindahkan mobil. Kejadian seperti ini memang mengganggu kenyamanan pengunjung.

Jadi kesimpulan saya, lokasi wisata petik apel ini memang benar-benar kebun saja. Tidak didesain untuk wisata. Karena untuk membuat tempat wisata minimal dilengkapi dengan fasilitas umum, parkir yang luas dan tempat makan. Fasilitas tersebut diharapkan bisa memanjakan pengunjung sehingga ada kunjungan berikutnya.

Namun jika memang ingin berwisata di kebun seperti ini lebih baik memperhatikan beberapa hal berikut:

1.   Sudah makan dan minum.
2.   Membawa bekal makanan dan minuman.
3.   Dalam keadaan sehat dan tidak capek. Karena butuh tenaga untuk naik turun kebun.
4.   BAK dan BAB dulu sebelum berangkat.


Semoga bermanfaat.

Happy traveling!

^_^




Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

2 Komentar untuk "Wisata Petik Apel di Bumiaji, Batu"

  1. Foto fotonya keren banget mba. Apalagi yang bunga apel. Duhhh bikin aku kangen jalan jalan.

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel