Anak-anak dan Game
Jumat, 03 Juni 2011
Tulis Komentar
Apakah Anda setuju, jika permainan anak-anak perkotaan zaman sekarang adalah game? Kenyataannya demikian. Permainan jaman dahulu sepertinya telah digeser oleh bangunan-bangunan. Ya, masih ingat zaman kita kecil dulu, ada gobak sodor, bentik, sepur-sepuran, dll, semuanya membutuhkan tempat. Tapi rasanya juga asyik. Karena saya senang bertemu dengan teman-teman, bercanda riang. Sepulang sekolah, saling memanggil teman-teman yang biasanya adalah tetangga terdekat untuk bermain bersama.
Tapi kini… Ketika ada anak-anak berkumpul obrolan mereka pasti ada game. Bahkan ketika anak-anak berkunjung ke rumah teman, apa yang mereka lakukan? Jawabannya adalah bermain game. Game bisa ada di computer, laptop, hp, PS, atau game online. Anak-anak sekarang makin canggih saja. Waktu bermain computer sudah dibatasi, ya pegang hape, atau main ke rumah teman, main game.
Biasanya anak-anak selalu ijin ketika akan bermain game di computer. Saya memberikan tugas sebelum ngge-game ria. Main game biasanya juga di hari libur. Tapi tak ada habisnya, pertama si kakak, lalu si adik. Tapi sebenarnya mereka berdua duduk bersama di depan computer.
Bagi saya main game tak apa. Maksudnya, anak-anak kan butuh hiburan, nah main game adalah salah satu hiburan buat mereka. Mereka bisa main game yang sesuai dengan usia anak-anak. Sekarang ini banyak game yang bisa membantu belajar anak, misalnya, game bahasa Inggris, matematika, dll. Asalkan digunakan sesuai fungsinya dan sewajarnya, ya tidak masalah.
Disisi lain, main game tidak banyak bermanfaat, karena anak-anak kalau sedang main game mereka tidak bisa diganggu, tidak menyahut ketika dipanggil, tidak peduli dengan apapun dan siapapun. Mereka menjadi kecanduan, karena selalu ingin mengalahkan skor yang pernah diraih, ingin selalu menjadi pemenang. Padahal sekali main belum tentu menang, kan,? Lalu mereka akan main dan main dan main. Lalu mereka menjadi lupa waktu. Sampai mabuk kepayang deh, mata perih, badan pegal, dibela-belain.
Jadi gimana? Peraturan tetap harus ditegakkan. Main game boleh, tapi sebaiknya dibatasi. Semoga saja saya tetap bisa istiqomah menegakkan peraturan. Alternatif lain, main bermain anak-anak. Kadang-kadang saya ajak bersepeda bersama, main bulutangkis, main bola. Menurut saya harus diimbangi dengan permainan yang menggunakan fisik, bukankah itu menyehatkan. Saya sih pengen anak-anak bisa bersosialisasi dengan teman-temannya dengan sebuah permainan yang menggerakkan anggota badan, bukan hanya melototi layar komputer.
Tapi kini… Ketika ada anak-anak berkumpul obrolan mereka pasti ada game. Bahkan ketika anak-anak berkunjung ke rumah teman, apa yang mereka lakukan? Jawabannya adalah bermain game. Game bisa ada di computer, laptop, hp, PS, atau game online. Anak-anak sekarang makin canggih saja. Waktu bermain computer sudah dibatasi, ya pegang hape, atau main ke rumah teman, main game.
Biasanya anak-anak selalu ijin ketika akan bermain game di computer. Saya memberikan tugas sebelum ngge-game ria. Main game biasanya juga di hari libur. Tapi tak ada habisnya, pertama si kakak, lalu si adik. Tapi sebenarnya mereka berdua duduk bersama di depan computer.
Bagi saya main game tak apa. Maksudnya, anak-anak kan butuh hiburan, nah main game adalah salah satu hiburan buat mereka. Mereka bisa main game yang sesuai dengan usia anak-anak. Sekarang ini banyak game yang bisa membantu belajar anak, misalnya, game bahasa Inggris, matematika, dll. Asalkan digunakan sesuai fungsinya dan sewajarnya, ya tidak masalah.
Disisi lain, main game tidak banyak bermanfaat, karena anak-anak kalau sedang main game mereka tidak bisa diganggu, tidak menyahut ketika dipanggil, tidak peduli dengan apapun dan siapapun. Mereka menjadi kecanduan, karena selalu ingin mengalahkan skor yang pernah diraih, ingin selalu menjadi pemenang. Padahal sekali main belum tentu menang, kan,? Lalu mereka akan main dan main dan main. Lalu mereka menjadi lupa waktu. Sampai mabuk kepayang deh, mata perih, badan pegal, dibela-belain.
Jadi gimana? Peraturan tetap harus ditegakkan. Main game boleh, tapi sebaiknya dibatasi. Semoga saja saya tetap bisa istiqomah menegakkan peraturan. Alternatif lain, main bermain anak-anak. Kadang-kadang saya ajak bersepeda bersama, main bulutangkis, main bola. Menurut saya harus diimbangi dengan permainan yang menggunakan fisik, bukankah itu menyehatkan. Saya sih pengen anak-anak bisa bersosialisasi dengan teman-temannya dengan sebuah permainan yang menggerakkan anggota badan, bukan hanya melototi layar komputer.
Belum ada Komentar untuk "Anak-anak dan Game"
Posting Komentar
Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!