Pantai Sowan
Sabtu, 13 Agustus 2016
8 Komentar
Assalamualaikum
travelers, sudah ada rencana untuk piknik?
Jalan-jalan
kali ini kami mengunjungi Pantai Sowan. Pantai dengan pemandangan hutan sangat
nyaman dikunjungi. Lokasinya di kecamatan Bancar, sekitar 41 km dari kota
Tuban. Lebih tepatnya mendekati perbatasan Tuban dan Rembang.
Sekilas
tak ada papan petunjuk ke arah Pantai Sowan. Saya sempat mewanti-wanti suami
agar tidak kebablasan. Mendekati lokasi saja baru ada petunjuknya. Di depan
jalan menuju pantai ada papan gedhe.
Saya
sudah bertekad bulat datang pagi-pagi agar bisa lama di sana. Juga agar tidak
kepanasan. Tahu kan, kalau di pantai suhu udara terasa lebih tinggi. Nah, saya
datang sebelum jam delapan pagi. Pintu masuk terbuka lebar, namun tak ada
seorangpun yang bertugas menjaga.
Suami
sempat turun dari mobil dan celingukan mencari orang, tapi sia-sia. Ada
penduduk lokal yang lewat dan menyuruh kami masuk saja. Kebetulan sekali,
gratis! Asyik!
Akhirnya,
kami masuk dengan aman dan damai. Sepanjang
jalan disuguhi pemandangan hutan yang adem. Mobil berhenti di tepi pantai. Lalu
membuka bekal dan makan pagi ditemani semilir angin pantai. Cuaca mendung. Saya
berharap mendung saja, tidak perlu hujan, biar tidak kepanasan nanti.
Selesai
makan, tiba-tiba seorang laki-laki mengendari sepeda motor menghampiri kami.
Yeah, akhirnya ketahuan juga nih! Ada petugas Perhutani yang menarik tiket
masuk.
Ngomong
tentang Perhutani, ya memang Pantai ini milik Perhutani. Sayangnya hingga detik
ini pihak Perhutan tidak menerima kerjasama dengan pihak lain untuk mengelola
pantai. Perhutani ingin agar pantai tetap alami, seperti ini saja. maka, jangan
kaget kalau travelers datang, lokasi ini tampak seperti hutan. Namun lebih tertata dan indah.
Tapi
kan tidak ada kemajuan berarti kalau tidak ada investor? Termasuk promosi dan
fasilitas pendukung. Ya, sudahlah, itu bisa menjadi urusan mereka.
Gara-gara
disamperi sama si mas petugas Perhutani saya bisa ngobrol tentang wisata ini.
Pantai Sowan memiliki luas 32 ha. Bisa dibayangkan lokasi seluas ini hanya
ditangani oleh 9 petugas. (*Cuma bisa geleng-geleng kepala). Apa tidak ada
penambahan pegawai?
Si
mas petugas itu mengatakan bahwa urusan sampah di tepi pantai ditangani oleh
dua petugas. Jadi setiap pagi dan sore mereka mengambil sampah. Buktinya? Masih
ada sampah. Menurut si mas, sampah yang tersisa itu merupakan kiriman dari
laut. Saya segera melingok ke pantai, dan ternyata memang dari jauh ada
bermacam-macam benda terapung.
Karena
lokasi wisata ini luas maka sering digunakan untuk acara sekolah maupun kantor,
seperti out bond, family gathering, dsb. Untuk tim outbond pihak Perhutani bisa
menyediakannya.
Bagi
yang baru saja datang kesini, jangan khawatir, disini anyak papan petunjuk.
Jangan khawatir tersesat, paling cuma berputar-putar saja. Jalanan meski tak
mulus tapi bisa dilalui kendaraan roda empat. Sementara kendaraan roda dua,
aman-aman saja mau lewat jalan kecil, atau mau turun hingga mendekati pantai.
Fasilitas
umum
Ada
musholla, kamar mandi dan tempat bermain meski kecil dan terkesan seadanya.
Semoga di masa mendatang bisa ditambah mainannya. Tentu saja demi menyenangkan
para pengunjung.
Yang bisa dilakukan di pantai apa saja ya?
Pilih kegiatan yang asyik, seru dan yang pasti menyenangkan! Satu, dua, semuanya atau ditambahi, silakan! Jangan lupa kasih tahu saya, ya...
Yang bisa dilakukan di pantai apa saja ya?
Pilih kegiatan yang asyik, seru dan yang pasti menyenangkan! Satu, dua, semuanya atau ditambahi, silakan! Jangan lupa kasih tahu saya, ya...
Di
lokasi ini ada dua pantai. Seperti kata papan penunjuk (membantu dan
mempermudah travelers mencari lokasi yang dikehendaki) terdapat Pantai
Karang dan Pantai Pasir Putih. Menurutku sih, masih ada satu lagi.
Pantai Nelayan.
Pantai
Nelayan
Pertama kali saya menunju ke pantai dengan deretan perahu nelayan. Saya senang melihat pemandangan seperti ini. jadi meski disini adalah wilayah Perhutani, namun penduduk lokal bisa mengakses dengan mudah. Karena disinilah tempat untuk menaruh perahu-perahu mereka.
Di
tempat ini kita bisa duduk-duduk cantik di bangku yang menghadap ke pantai.
Bisa sambil melihat aktivitas para nelayan. Mau ngemil-ngemil, monggo! Jangan
lupa untuk membuang sampah di tempat yang disediakan.
Pantai
Karang
Dinamakan
Pantai Karang karena disini banyak batu karang di pinggir pantai. Bentuknya
macam-macam. Sayangnya karang disini berwarna coklat. Tidak seperti bayangan
saya, kalau karang berwarna putih bersih. Mungkin karena banyak pengaruh, dll.
Ada
yang berlumut juga baru karangnya. Jadi ketika menginjaknya harus esktra
hati-hati agar tidak terpeleset karena licin. Terus loncat dari satu batu ke
lainnya. Sambil menikmati deburan ombak. Berani? Saya saja berani. Ehm...berani
yang di pinggir-pinggir saja. Eeeaalah!
Oh
ya, di Pantai Sowan ini, ombaknya kecil. Jadi aman buat keluarga. Tidak
percaya? Silakan datang dan nikmati setiap deburan ombak. Hanya di waktu
tertentu saja seperti musim barat (saya kok nggak paham ya), ombak sangat
tinggi sehingga mengakibatkan erosi.
Pihak
Perhutani sudah melakukan pencegahan dengan menaruh batu-batu di pinggir pantai
dan penanaman pohon Klampis. Pohonnya sudah besar-besar. Terasa teduh berada
dibawahnya. Tinggal mangrove yang ditanaman di pasir, masih kecil.
Pantai
Pasir Putih
Ini
adalah lokasi wisata terujung dari Pantai Sowan. Sesuai dengan tulisannya
memang Pantai Pasir Putih. Setelah saya datang ternyata tidak seputih melati.
Agak kecoklatan gitu. Oke, sesuai namanya kita anggap putih saja. Beres!
Di
pantai inilah kita bebas! Ayo mau teriak! Bukannya di tempat tadi juga bisa? Mau bermain pasir!
Disini
tempat yang asyik untuk bermain pasir. Mau bikin rumah, istana, terowongan,
jalan, apa saja. Tinggal ambil pasir dan ekspresikan keinginanmu. Sst mainnya
jangan jauh-jauh! Ada peringatannya. Berbahaya!
Bisa
banget buat yang pengen menikmati ombak sepuasnya. Ombaknya...jangan khawatir.
Aman, asalkan masih di bibir pantai. Sami memang merasa beruntung karena cuaca
masih mendung hingga satu jam.
Setelah
itu, gulungan awan yang menyelimuti matahari mulai tersibak perlahan. Wow,
siap-siap kepanasan. Anak-anak sudah siap dengan topi mereka. Namun,
ditinggalkan begitu saja.
Di
pantai seperti ini yang paling asyik itu copot sandal, duduk-duduk di pasir dan
memandang lautan yang luas. Sekalian jaga anak-anak yang kelewat asyik bermain
air laut. Mulai dari berendam, hingga lompat-lompat.
Bukan
hanya anak kecil yang suka bermain air, namun si mas-mas dan mbak-mbak juga
ikut nyemplung. Huh, aku kok sepertinya punya saingan ya!
Setelah
puas bermain di pantai, enaknya apa ya?
Makan-makan
Kalau
travelers tidak membawa makanan dan minuman, jangan khawatir. Ada yang jualan
di sekitar pantai. Mereka adalah penduduk lokal yang membuka warung sederhana. Warung
mulai buka sekitar jam sepuluh lebih. Disaat itulah pengunjung mulai ramai. Jangan
lupa untuk menikmati es degan!
Duduk
santai
Cari
tempat yang bersih, nyaman dan tentu saja yang adem. Banyak kok! Kalaupun tidak
mendapat bangku kosong, bisa banget menggelar tikar ala piknik.
Ehm,
sudah foto-foto belum?
Kurang
lengkap kalau jalan-jalan tanpa mengabadikannya. Travelers bisa mencari
spot-spot yang menarik. Mulai dari ujung pantai hingga ke ujung lainnya. Lalu
bersiap untuk jeprat-jepret sana sini hingga bikin video aneka gaya. Yuk, mari,
saya ikutan juga!
Perhatian
buat yang suka foto-foto, please perhatikan tempatnya. Karena disini ada bekas
erosi, hindari tempat yang berbahaya tersebut.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.
pantainya masih bersih ya itu kelihatannya? :D
BalasHapusbisa dijadikan list liburn ini hihih
Iya mbak, pasirnya lumayan bersih, jadinya asyik buat main-main. Di beberapa tempat sebenarnya masih ada onggokan sampah. Kata petugasnya, ada yang bagian bersih2 tapi dapat kiriman sampah dari laut.
Hapuswah, itu jarak2nya deket yah mbak? bs satu paket nih. Kapan2 mampir ahh..
BalasHapusIya satu tempat ada beberapa lokasi (pantai) yang bisa dikunjungi.
HapusKalau dari jepretannya sih pantai ini masih termasuk bersih ya mbak. Oh ya aku suka nuansa hutannya, adem gitu dan g keliatan kayak pantai
BalasHapusHabis main di pantai nanti ngademnya di bawah pohon yang rindang. Nggak seram kayak hutan beneran gitu.
Hapusbaru tau aku kalo di tuban ada pantai yang bisa dikunjungi
BalasHapusbanyak mba. Karena disini kan daerah pesisir.
Hapus