Tunggu 5 Menit
Senin, 08 Agustus 2016
2 Komentar
Berapa
waktu yang dibutuhkan oleh seorang wanita untuk menyambut kedatangan tamu di
rumahnya?
Judul
diatas bermula dari kekecewaan saya terhadap beberapa tamu. Ops, jangan salah sangka dulu! Silakan dibaca
scene berikut ini!
Scene
nya begini, ada seseorang yang mengucap salam di luar pagar. Kadang juga
memukul pintu pagar. Ini karena saya tidak memiliki bel. Saya berada di dalam
rumah dan mendengar panggilan sayup-sayup.
Atau
scene seperti ini. Saya sedang di rumah sendirian dengan setumpuk aktivitas
rumah tangga sehingga konsentrasi untuk mendengar suara dari luar berkurang. Biasanya
tamu datang pada saat yang tidak tepat. Misalnya saya sedang makan, mandi,
mencuci baju dan mengambil jemuran baju. Pokoknya waktu itu tidak hanya terdengar
suara salam namun juga suara-suara lain yang lebih dekat dengan telinga.
Atau
ketika saya sedang sholat ada tamu menunggu diluar. Aktivitas terus berlanjut. Sementara si tamu, pastilah tak tahu aktivitas yang sedang saya lakukan. Setelah
selesai saya tak mendapati tamu.
Bisa
jadi scene yang ini. Saya bersama anak-anak di rumah. Namun suara panggilan
dari luar kalah suara merdu anak-anak yang sedang menangis dan berteriak
lantang gara-gara berebut mainan. Masih kalah juga dengan suara film kartun
kesukaan anak-anak.
Kadang
setelah beberapa kali salam baru terdengar. Maklum suara air kran lebih nyaring
dari pada panggilan dari tamu. Oke, saya bergegas mengintip dari balik gorden
ruang tamu. Dan benar saja. “Kayaknya
ada tamu!”
Maka
sebagai orang tuan rumah yang baik dan sopan saya mesti berganti baju dan
mengenakan kerudung/jilbab. Tidak perlu berdandan rapi. Yang standar saja. Yang
penting menutup aurat. Dan itu butuh waktu!
Berapa
kira-kira waktu yang dibutuhkan?
Menurut
estimasi saya sekitar 5 menit. Bisa kurang bisa pula lebih. Bisa kurang dari 5
menit karena baju sudah tersedia di depan mata. Tangan sudah bersih dan langsung
menyambar saja. Sedangkan kalau lebih dari 5 menit karena saya mesti
mengubek-ubek lemari untuk mencari daster saya yang entah berada di mana.
Padahal begitu selesai acara ubek-ubek lemari itu, eh ternyata ketemu juga
daster kebanggaan.
Untuk
urusan yang super cepat, saya sengaja memilih baju kebesaran saya, daster. Alasan
saya sebenarnya sederhana saja. daster itu gampang dipakai. Atau gamis yang
longgar. Pokoknya yang gampang deh. Tidak perlu ribet dengan berbagai printilan
baju seperti kancing maupun restleting.
Ketika
saya sudah siap dengan baju kebesaran saya, eh ternyata si tamu sudah
menghilang. Saya sampai berlari-lari keluar rumah. Mata saya berusaha mencari
jejak-jejaknya. Namun sia-sia.
Kadang saya hanya mendapati deru sepeda motor yang baru saja berlalu. Atau suara mobil diujung gang. Ya, sudahlah, mungkin belum rejeki untuk bertemu dengan saya.
Mungkin
dikira di rumah ini tidak ada penghuninya. Lah, tidak ada jawaban! Sudah
mengucap salam berapa kali masih tetap ada jawaban. Suara orangpun tak ada.
Suara lainnya, juga tak ada. Maka, kata para tamu saya ya karena dikira rumah
ini kosong. Ehm...
Beberapa
saat kemudian ada pesan masuk di ponsel saya. “Mba, tadi saya ke rumah kok
nggak ada?” Atau begini, “Kemarin ke rumah kok nggak ada?”
Nah,
apa saya bilang tadi! Kenapa si tamu tidak mau menunggu saya sih! Kenapa
buru-buru kabur setelah beberapa kali salam secara beruntun. Padahal saya
sedang siap-siap menyambut kedatangan tamu. Cie...
Buat
para tamu, please deh, tunggu sekitar 5 menit sebelum memutuskan untuk pergi.
Atau jangan ragu untuk bikin janji dulu. Siapa tahu si tuan rumah sedang sibuk
atau tidak berada di rumah. Daripada nanti bolak-balik datang ke rumah dan
berakhir seperti ini.
Saya
berusaha berbaik sangka saja. Bisa jadi si tamu sangat sibuk sekali sehingga
memutuskan untuk segera pulang sebelum menunggu 5 menit. Ada janji, misalnya.
Mungkin juga masih ada urusan yang lebih penting daripada menunggu saya 5 menit
lagi.
Jadi,
bagaimana? Pernah mengalami kejadian serupa?
Heheheh mungkin besok besok sebelum pergi bergegas ganti baju, mbak bisa teriak "yaaa sebentar tungguu"
BalasHapusIya pernah gitu, pernah juga kedengaran si tamu, pernah juga nggak.
Hapus*perlu pakai pengeras suara*