Ketika Blogger Ndeso Jalan-Jalan
Senin, 22 Mei 2017
24 Komentar
Profesi
sebagai seorang blogger itu harus bisa dinikmati, suka dan dukanya. Termasuk
ketika sedang bersemangat ikut lomba-lomba. Butuh persiapan yang matang. Kadang
mulai dengan belajar hal-hal baru yang membutuhkan waktu, tenaga, pikiran dan
biaya. Minimal untuk membeli kuota internet dan memikirkan alur tulisan.
Jadi
ketika Warung Blogger mengadakan lomba Best Blogger Moment saya bersorak. Saya
dapat idenya. Meskipun yang namanya ide itu tidak bisa langsung dieksekusi.
Sebagai
seorang blogger ndeso saya merasa sangat beruntung sekali bisa ikut komunitas.
Meskipun tak sekalipun saya ikut event komunitas, tapi saya cukup bahagia bisa
menuliskan best blogger moment. Dengan berkomunitas di dunia maya, siapapun
bisa saling terhubung, berbagi dan berinteraksi dimanapun dan kapanpun.
Tinggal
di kota hingga pedalaman sekalipun tak menghalangi kita untuk sharing tulisan
yang bermanfaat. Selama bisa menulis dan ada kuota, semua kisah menjadi indah
ketika ditulis di blog. Saya senang ketika berinteraksi di kolom komentar. Jika
komentar bagus mampu membangkitkan semangat ngeblog, membangun citra dan pola
pikir si blogger, sedangkan komentar negatif hanya merusak dan meruntuhkan
semangat ngeblog.
Jujur untuk menulis best blogger moment ini sebenarnya ada banyak, tapi saya ingin menulis salah satunya: traveling!
Pernah
kecewa ketika tiba di suatu tempat wisata bersama keluarga? Kalau saya, pernah.
Kecewa itu ketika saya merasa apa yang ditawarkan pengelola wisata ternyata
tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Yang traveling bersama anak kecil atau
orang tua harus lebih menyadari keadaan. Bukan soal mau traveling kemana. Tapi bagaimana
semua orang yang ikut traveling bisa menikmati.
Lalu
kalau kecewa? Rugi? Jengkel? Ya, bagaimana lagi, lha sudah beli
tiketnya, sudah
masuk pula dan kecewa. Tak bisa dipungkiri ketika kita berkunjung ke suatu
tempat baru tanpa membaca review, rasanya blank.
Ujung-ujungnya mendapati kenyataan pahit. Meski tak selamanya demikian, dengan
mencari tahu informasi terlebih dahulu membuat kita tidak terkaget-kaget
mendapati medannya yang bikin jantung deg-degan,dsb.
Saat
ini ketika traveling alias jalan-jalan alias wisata, sudah menjadi bagian hidup
masyarakat. Termasuk saya, blogger ndeso yang sedang kangen jalan-jalan. Karena manfaat traveling bukan saja untuk
kebaikan diri sendiri melainkan banyak orang. Lho kok?
Selama kisah perjalanan kita bermanfaat, why not? Selama kisah perjalanan kita di tulis sehingga memudahkan orang-orang (pembaca) mencari wisata yang family friendly. Selama apapun yang berhubungan dengan tempat wisata itu menggerakkan perekonomian lokal. Why not?
Saya
senang ketika memiliki waktu untuk menulis label traveling di #jumattraveling.
Tujuan saya sederhana, saya ingin memaksimalkan wisata lokal. Saya percaya
setiap daerah memiliki wisata yang menjadi andalannya. Seperti ketika saya
pergi ke Blitar, ada geliat usaha dari warga setempat untuk memaksimalkan lahan
kosong milik pemerintah dengan menjadikannya agrowisata Belimbing. Selain itu
mereka juga membuat aneka hasil olahan belimbing. Dari sini saja mereka bisa
membuka lapangan pekerjaan, mendatangkan pendapatan yang lumayan untuk
kehidupan sehari-hari. Mulai dari awal warga memegang peranan penting.
Sambil
berjalan menyisiri area perkebunan belimbing, si mas petugasnya bercerita
tentang harapan-harapannya. Saya ikut mengaminkan. Bagi saya ini luar biasa.
Saya berharap wisata semacam ini akan terus berkembang.
Atau
ketika saya berkunjung ke Goa Pinus, bapak petugasnya mengatakan bahwa semua
ini berkat kerjasama warga. Bukan kesuksesan perhutani sebagai pemilik lahan
hutan pinus. Tapi ada peran warga lokal yang ikut membantu mengelola. Hubungan yang
harmonis bukan?
Gara-gara
sering menulis kisah traveling, ada teman yang menanyakan tempat wisata di
suatu daerah. Hwa... koleksi tulisan saya masih sedikit! Selama pernah
berkunjung saya bisa memberikan review. Sebisa mungkin sebagai blogger saya
menuliskan secara obyektif. Menulisnya secara apa adanya. Karena memang sampai
detik ini saya dan keluarga traveling secara mandiri alias dengan dana sendiri.
Manfaat
menulis kisah traveling itu akan memudahkan orang-orang sebelum datang ke suatu
tempat wisata. Misalnya jika kita menyukai wisata alam bersama keluarga, maka
penting sekali untuk mengetahui medannya (jarak tempuh, lokasi, fasilitas umum,
biaya). Selain itu agar tidak kaget saja kalau mau membayar tiket masuk.
Biasanya sih murah. Tapi fasilitas umum yang minim bahkan tidak ada.
Awal-awal
traveling, jarang sekali memperhatikan fasilitas umum, dsb. Yang penting bisa
main-main bersama keluarga sudah cukup. Menikmati udara segar sambil memandang
alam sekitar merupakan refreshing yang mudah dan murah. Tapi begitu mendegar
panggilan adzan, “Mushollanya mana?”
Lirik
kanan kiri, depan belakang. “Tidak ada!” atau “Ada, tapi kondisinya tidak
nyaman.”
Atau
ketika sedang lapar melanda, “Ada warung tapi jualnya cuma mie rebus sama teh
atau kopi.”
Jadi,
saya rasa penting memperhatikan hal-hal seperti ini sehingga kita bisa
menyiasatinya. Karena bersama keluarga (baca: anak-anak) tentu tak bisa
disamakan dengan orang dewasa. Mungkin kita masih sanggup menahan lapar,
sementara anak kecil, tidak. mungkin kita bisa menahan diri untuk tidak gonta-ganti
baju. Tapi si kecil tidak.
Untuk
foto-foto traveling selain saya upload di blog juga di instagram. Beberapa kali
foto-foto di IG direpost oleh instagram lokal. Seperti @beritatuban,
@lingkartuban, @tuban_gram, @yoikibojonegoro, @malang_mbois. Senangnya lagi
karena link tulisan saya ikut ditulis.
Niat
awal hanya ngeblog saja. Tidak ada tujuan lain. Apalagi pamer foto jalan-jalan.
Saya lebih suka mengatakan pamer foto-foto wisata lokal. Dengan begitu wisata
lokal lebih dikenal masyarakat umum, dikunjungi, dipamerkan lagi.
Kalaupun
ada yang repost bahkan sampai dua kali, anggap saja sebagai bonus. Saya senang
tulisan saya bisa bermanfaat. Buat apa saya menulis panjang lebar, pakai
foto-foto segala kalau tidak ada pembaca! Saya ingat ketika ada sharing
ngeblog, entah siapa yang menulis. Intinya begini, selama tulisan kita
bermanfaat, percayalah pasti ada yang mencari dan membacanya.
Ada
pengalaman menarik ketika pihak pengelola tempat wisata ikut mempromosikan
wisatanya. Orangnya langsung saja menulis di kolom komentar, nomor telpon dan
paket promonya. Silakan selama tidak menaruh link saja.
Jadi,
kalau best blogger moment saya adalah menulis kisah traveling, bagaimana dengan
teman-teman? Sharing yuk!
Jumlah
kata: 904.
^_^
“Tulisan inidiikutsertakan dalam lomba blog ulang tahun ke-6 tahun Warung Blogger”.
Aku jg seneng kalo dpt respond banyak dr pembaca yg membaca tulisan kuliner dan jalan2ku.. Walopun pernah jg dpt komen dimaki2, hanya krn aku menuliskan negative points di beberapa tempat yg aku dtgin.. Hufft... Pdhl aku nulisnya pake bhs halus loh, bukan memaki ato menghina.. Tapi komen2 yg memberikan respon ngamuk2 gitu sih tinggal aku kick ke spam :p. Ga ush diladeni..
BalasHapusSemoga menang ya mba :)
Mba Fanny, dirimu luar biasa, sudah internasional gitu.
HapusMemang kalau nggak cocok aku juga menulis secara halus. Tapi semuanya kembali kepada pembaca, kadang salah menangkap maksud kita, jadi marah2 gak jelas.
yeay, memang jalan2 itu paling asyik dan kita jg bisa berbagi informasi bg yg hendak ke sana. Tentunya senang banget kl informasi yg diberikan bs berguna ^_^
BalasHapusIya, senang kalau ada terbantu dengan info kita.
HapusSelaluuu suka tulisan mbak Nuur�� best blogger moment rasanya waktu cerita tentang hobi yaa...nulisnya entah kemana-mana..seruu aja gitu hihii..semoga menang yaa Mbak..saya doakan nich!!!
BalasHapusMaen ke blogku kapan-kapan yaa mbak..ditunggu komennya mbak blogger pujaanku��
Makasih mba. Sudah main ke blognya. Yuk ikutan juga!
HapusMenulis tempat wisata,itu memang mengasyikkan. Orang yang ingin berwisata ke suatu tempat akan terbantu, mulai dari transportasi, biaya, pemandangan, fasilitas,dan lainnya.Best moment yang bermanfaat.
BalasHapusKalau saya nulisnya masih belajar, mba.
Hapuswah mbak nur ini ternyata blogger traveller, teruslah menulis mbak. Tulisannya bagus kog bahan pingin juga bisa menulis lancar kayak gini
BalasHapusBlog saya tidak terbatas pada satu niche, mas. Btw makasih ya.
HapusKalau nulis traveling karena saya ingin berbagi dan mengabadikan tempat-tempat yang pernah saya kunjungi. Yuk, nulis traveling juga!
Aku juga sering nulis ttng traveling mba.. Tp belum se "cantik" dan selengkap njenengan.. Makanya aku harus banyak belajar lagi nih..
BalasHapusAyo nulis saja! Karena ngeblog itu menyegarkan pikiran. Makasih ya mba.
HapusTravelling itu memang seru, bisa merefresh pikiran kita.. apalagi wisata ke tempat yang air-air ... Seperti air terjun.
BalasHapusPikiran jadi adem. Apalagi kalau dapat ide buat ngeblog, hihi...
HapusMenulis cerita traveling memang menolong orang juga yg lagi ga ada ide untuk traveling selanjutnya. Dan lagi untuk rekam cerita kita juga kan.
BalasHapusSemacam diary juga ya.
HapusLokal sudah saatnya diangkat sih mbak, soalnya sekarang ini virus piknik sudah menjangkau ke semua kalangan. Dan wisata lokal seperti di tuban ini, adalah alternatif yang lumayan. Jadi gak ada salahnya mengangkat wisata lokal agat lebih dikenal ^^
BalasHapusSaya juga merasa wisata lokal semakin kelihatan geliatnya. Semoga saja semakin berkembang dengan baik.
HapusAku baru tahu ada blog competition dari WB, kudu langsung ke TKP dech. Bener sich menuliskan secara objektif apa yang ditemui sewaktu traveling. Toilet yang tersedia kurang bersih atau banyak sampah, ya ditulis aja hehee, kan blogger ya. Menuliskan sesuatu atas dasar pengalaman.
BalasHapusAyo mba ikut meramaikan ultah WB!
HapusSaya gagal fokus sama tamasya di gunung kapurnya, keren-keren, ya. Btw, best blogger momentnya Mbak Rohmah menarik, menjadikan hobi sebagai momen terbaik di hobi yang lain :-)
BalasHapusGunung kapur sekarang lagi ngehits dimana-mana.
HapusMakasih mas.
Kagum sama Mbak Rochma. Pengalaman jalan-jalan saya malah banyak yang belum ditulis hiks
BalasHapusKagum sama Mbak Rochma. Pengalaman jalan-jalan saya malah banyak yang belum ditulis hiks
BalasHapus