Ngobrol Santai dengan Teman si Anak
Selasa, 16 Mei 2017
20 Komentar
Seperti
biasa, hampir setiap teman anak-anak yang datang ke rumah, saya ajak
ngobrol. Temanya? Apa saja, yang penting santai dan gampang menjawabnya.
Tapi
minggu lalu anak kedua saya protes, “Ibu itu, semua temanku selalu ditanyain.”
Tampang garang mode on.
Saya
dan temannya yang masih berdiri hendak pamit senyum-senyum saja. Sampai detik
ini saya merasa pertanyaan saya masih dalam tahap yang wajar, masih umum dan
pasti bisa dijawab oleh anak-anak.
Saya
senang mendengar jawaban anak-anak ketika saya bertanya tentang cita-cita mereka. Saya
tahu, yang namanya cita-cita itu bisa banget berubah-ubah sejalan dengan usia,
pengetahuan dan kemampuan mereka memahami sesuatu dan banyak hal. Tapi tak ada salahnya untuk mendengarkan
mimpi anak-anak dan melangitkan doa terindah untuk mereka.
Kadang
saya merasa lucu saja. Ada yang masih belum paham cita-cita mereka. Ada yang
sulit mendiskripsikan cita-citanya. Ada macam-macam cerita menarik dari wajah
innocent mereka. Tapi saya percaya, mereka pasti akan menemukannya, mencapainya.
Sebenarnya
bukan hanya teman anak kedua saja yang saya ajak ngobrol. Teman si sulung juga.
Bahkan kadang sambil menunggu anaknya di dalam saya ngobrol apa saja. Dan
selama ini anak-anak menjawab dengan rela. Kok tahu? Lha semua anak yang saya
tanya pasti menjawab dengan senyum manis mereka. Pertanyaan saya bukan kuis, bukan pula cerita horor, tapi ada sedikit humor. Apa maksudnya coba!
Tujuan
saya sederhana saja:
Mengenal
anak-anak melalui teman-temannya.
Saya
percaya, dalam pergaulan, anak-anak harus bisa memilih teman-teman yang baik. Agar
mereka juga mendapat pengaruh yang baik. Agar mereka saling mengingatkan. Nah, kalau temannya pintar, bisa
belajar bersama.
Tapi
tidak selamanya demikian, ada kalanya anak tidak berdaya dengan teman-temannya.
Dari sini saya meminta si anak untuk menjadi dirinya sendiri, jangan mudah
terpengaruh. Justru sebaliknya, dia harus bisa mengajak temannya. Ngajaknya yang
baik-baik.
Saya
kadang penasaran anak-anak saya kalau di sekolah bagaimana. Apakah butuh
pencitraan karena ingin terlihat baik atau sama saja seperti di rumah. Anyway,
saya merasa ada perbedaan mendasar dengan tingkah laku anak di sekolah dan di
rumah. Di sekolah karena segala sesuatu butuh nilai, butuh usaha untuk melakukannya.
Tapi kalau di rumah, ya seperti itulah, apa adanya, kalau lagi mood juga baik,
bantu-bantu orang tua, sayang sama adiknya. Tapi kalau tidak, entah sedang ada
masalah, atau apalah, semua teori jadi lenyap.
Saya
jadi belajar memahami anak-anak. Jangan-jangan kita, para orang tua juga butuh
penilaian di luar sana. Ingin terlihat baik, cantik, pintar, dsb, padahal kalau
di rumah apa adanya. Kelihatan wajah aslinya.
Sementara
kalau si sulung selama ini tidak pernah protes, tidak pernah komentar apapun. Meski
saya suka banget duduk menemani dan ngobrol santai dengan teman-temannya. Mulai dari
hobi saat liburan hingga masa depannya. Mulai dari makanan favorit hingga kegiatan di sekolah barunya. Juga bertanya kabar orang tuanya. Ini
sih kalau orang tuanya kenal dan akrab dengan saya.
Karena anak saya laki-laki semua, begitupun teman-temannya, saya bisa menyimpulkan bahwa mereka lebih suka menjawab pendek, dan to the point saja. Kadang tegas kadang sebaliknya, ragu. Setidaknya saya sadar, saya ini cuma bagian pembukaan saja, setelah itu mereka asyik ngobrol.
Karena anak saya laki-laki semua, begitupun teman-temannya, saya bisa menyimpulkan bahwa mereka lebih suka menjawab pendek, dan to the point saja. Kadang tegas kadang sebaliknya, ragu. Setidaknya saya sadar, saya ini cuma bagian pembukaan saja, setelah itu mereka asyik ngobrol.
Well,
meskipun anak kedua saya protes, tapi bagi saya selama teman-temannya ramah sih
tidak apa. Orang tua perlu tahu pergaulan anak. Orang tua perlu dekat dengan
anak, salah satunya dari teman-temannya.
^_^
hehe anak laki-lakiku juga gitu, kalo jawab ya pendek2 dan to the point, beda ama yg cewek :D
BalasHapusLaki-laki gitu loh. Malas cerita kecuali kalau sedang butuh curhat.
Hapusanak laki2.. biasanya pinter membawa diri...
BalasHapusponakan kalau dirumah manja banget ama mamanya... klo diluar gak mau keliatn anak mama... hargadiri kali ya...hahahahh
Anak kecil dah tahu harga diri ya.
HapusHehhee inget ponakanku yg cowok, dia trlalu cuek dan ada juga g mau brbagi ttg teman2nya di sekolah.
BalasHapusjadi inget syairan alala, jika ingin tahu seperti apa seseorang, bisa dikenali dri pergaulan teman-temannya" hheee
Jika temane menebar hikmah, dia pun juga bs begitu hheee
TFs ya mbak... hhee
Bergaul dengan teman-teman yang baik biar terjaga pergaulannya.
Hapuskalau nti anakku uda gde jg aku bakalan sama kek mba ikut ngobrol jd bangun chemistry jg ke temen2nya hahaha
BalasHapusKita mesti deket sama teman2nya anak-anak.
HapusIbukk sama ayahku jugaa sering banget mbaak ngobrol" sama temen"ku yg main ke rumah. . hehehe biar akrab gtu, kan udah dianggap saudara juga :)
BalasHapusIya, biar akrab.
HapusKedekatan memang dibangun leway komunikasi yg continue . .
BalasHapusSalah satu bentuk perhatian kita terhadap anak-anak.
HapusSejati nya Rumah adl tempat kembali yang paling nyaman yaa mb. Mungkin kalau di sekolah serba tegang jadi rumah mjd tempat untuk meregangkan. Tapi terkadang bingung juga yaa, kalau di rumah ko jadi ndak tertata lagi, semau nya sendiri, apakah mmg nilai kebaikan itu blm terpatri kuat? Tapi org dewasa juga begitu...atau yg dewasa blm mjd teladan yg baik? Allahu'alam, sy pun belum bisa konsisten..hiks
BalasHapusSejati nya Rumah adl tempat kembali yang paling nyaman yaa mb. Mungkin kalau di sekolah serba tegang jadi rumah mjd tempat untuk meregangkan. Tapi terkadang bingung juga yaa, kalau di rumah ko jadi ndak tertata lagi, semau nya sendiri, apakah mmg nilai kebaikan itu blm terpatri kuat? Tapi org dewasa juga begitu...atau yg dewasa blm mjd teladan yg baik? Allahu'alam, sy pun belum bisa konsisten..hiks
BalasHapusKarena merasa nyaman di rumah maka tidak perlu pencitraan, hihi..
Hapusternyata anak laki2 gitu ya
BalasHapusmemperhatikan temen main anak kita memang perlu dilakukan setiap orang tua mbak, karena ini akan membawa sikap atau prilaku anak kedepannya...
BalasHapusYa, orang tua perlu mengenal pergaulan anak-anak dari teman-temannya kan.
HapusWah perlu juga nih ya mba, biar kita tau karakter teman-temannya juga sih. Tapi kalo anak saya masih kelas 1 SD, jadi jawabnya ya poloooos banget, gak natural apa adanya, ya mungkin karena masih bocah kali ya mba.... Nah kalo anak yang kedua, lebih parah lagi mba, baru 2 tahun, bingung gimana nanyanya, hahaha... Very nice sharing
BalasHapusWaktu anakku masih TK dan teman-temannya main ke rumah, sering tak ajak ngobrol. Meski kadang jawabannya nggak nyambung. Tapi saya berusaha mengenali karakter mereka.
Hapus