Cafe Sawah di Desa Wisata Pujon Kidul, Malang
Jumat, 23 Juni 2017
24 Komentar
l
Assalamualaikum,
Taraa...akhirnya
sampai juga ke Cafe Sawah dengan pemandangan sawah dan gunung-gunung yang
menjulang. Sesuai namanya, cafe, semacam warung yang menjual aneka makanan dan
minuman. Mulai dari menu prasmanan, bakso, bubur, dsb. Minumannya bermacam-macam,
ada aneka jus, es buah, sinom, dsb.
Awalnya
saya pikir di desa wisata itu banyak tempat yang bisa dikunjungi. Semacam
kegiatan yang dilakukan warga di pedesaan. Tapi ternyata tidak. Kalaupun untuk
berkunjung ke peternakan, kebun, dsb hanya untuk tamu undangan. Sedangkan cafe
sawah ini terbuka untuk umum. Buat saya, ini sudah cukup menarik!
Buat
kita ingin sejenak rehat dari hiruk-pikuk pekerjaan dan rutinitas, cafe sawah
cocok dijadikan pilihan liburan. Suasananya sangat mendukung. Asal tidak hujan
saja, kita bakal menikmati pemandangan alam di Pujon Kidul yang asri.
Disini
saya bisa puas foto dengan latar pegunungan. Kadang saya merasa seperti sedang
melihat lukisan. Tapi nyata. Lebih indah melihat secara langsung, merasakan
hembusan angin dan sejuknya hawa pegunungan. Menikmati keagunganNya yang
terhampar di depan mata. Sesuatu yang saya impikan sejak dulu. Maklum orang
pantai lebih memilih yang kontras dengan daerah asalnya.
Terletak
di desa wisata pujon kidul, kabupaten Malang, cafe sawah ini mengusung konsep back to nature. Yeah, cafe dibuat
sealami mungkin agar para pengunjungnya betah berlama-lama. Suasana benar-benar
ala pedesaan, ada sawah, kebun dengan udara yang segar. Kita bahkan bisa
melihat kegiatan pertanian disini. Pak tani yang mengurus sawah dan kebun-kebunnya.
Menggunakan
lahan desa, cafe sawah ini dikelola oleh warga. Dengan menggerakkan warga
lokal, mampu membuka lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja. Sedangkan
hasilnya untuk desa dan karang taruna.
Lokasi
ini meski ala pedesaan tapi instagramable
banget. Banyak spot menarik untuk berfoto ria. Karena saya datangnya siang dan
weekend, jadi ramai banget. Mau foto saja mesti mengantre. Sepertinya tidak ada
celah yang sepi. Semua penuh dengan pengunjung yang entah cuma ingin nongkrong
cantik sambil menikmati alam atau justru kesini dengan tujuan selfie.
Rute:
Untuk
menuju lokasi ini cukup mudah. Karena saya berasal dari luar kota, lewat
Jombang dari kanan jalan. Masuk gapura yang bertuliskan “Desa Wisata Pujon Kidul.
Sementara kalau dari Batu, sekitar 7 km. Patokannya setelah patung sapi (ke
arah Coban Rondo) lurus saja. Nanti ada gapura tadi. Nah, kalau sudah masuk
gapura ini, ada banyak petunjuk arah hingga Cafe Sawah.
Meski
jalannya sempit tapi jangan khawatir ada petugas yang mengatur. Jadi mobil yang
masuk dan keluar mesti satu-satu. Tempat parkirnya luas.
Parkir
Rp 5.000
Tiket
masuk Rp 5.000
Setelah
membayar tiket masuk, kita bisa menggunakannya sebagai voucher untuk ditukar
dengan makanan dan minuman di Cafe Sawah. Kita bebas memilih.
Sebelum
memutuskan untuk makan-makan, kita bisa mampir di Roudh 78. Disini kita bisa
melihat kolam ikan, kandang kuda. Atau kalau mau naik kuda keliling lokasi.
Jangan lupa untuk berfoto-foto. Memang semua tempat disediakan untuk berfoto
sih!
Selanjutnya
adalah cafe sawah. Kita bisa memilih menu makanan dan membayarnya. Teknisnya
begini: untuk menu prasmanan yaitu menu masakan rumah, kita langsung mengambil
makanan dan bayar di kasir. Untuk membeli jus juga demikian. Tempatnya beda-beda. Tapi untuk bakso,
snack dan minuman lainnya menurut saya cukup ribet. Kita harus pesan dulu di
counter makanan, ditulis di nota, lalu bayar di kasir. Setelah beres barulah
kita menyerahkan nota yang sudah lunas itu ke counter makanan dan mengambil
makanan kita.
Saya
sempat bingung dengan pelayan bagian bakso. Karena saya tidak mengerti alurnya
sementara pelayannya tidak ramah, tidak mau menjelaskan alur pembelian yang
cukup menyita waktu. Saya seperti diping-pong. Ya, namanya baru pertama kali kesini, wajar kalau belum hafal tempat ini itu.
Bayangkan saja, untuk makan
bakso, pertama kita harus mengantre pesanan. Kedua harus mengantre di kasir.
Ketiga mengantre mengambil bakso. Butuh waktu lama. Kalau tidak ingat bahwa itu
adalah pesanan anak-anak, pasti sudah saya tinggal saja.
Kalau
sedang sepi kita bisa memilih tempat untuk makan. Mau di tengah sawah, atau di
gazebo-gazebo atau justru mau lesehan (ada karpetnya). Sayangnya saya tidak mendapat tempat
dimanapun. Ya sudah, sambil lesehan di lantai saja.
Note:
Sebaiknya
datang pagi saja biar puas kalau mau foto dan makan-makan. Lalu mencari tempat yang
layak untuk sekedar bersandar.
Ada
satu lagi tempat untuk memesan makanan. Dan makanannya bisa diantarkan ke
tempat kita. Menu-menu disini cukup merakyat. Artinya dari segi harga, cukup
terjangkau. Seperti nasi prasmanan ini dua piring Rp 25.000. untuk bakso Rp
10.000. Pisang goreng pasir Rp 8.000. Yang lainnya tidak sempat difoto.
Untuk
membayar makanan dan minuman tersebut saya menggunakan voucher (tiket masuk).
Kekurangannya ya bayar cash. Jadi sebenarnya kita kesini dan membayar tiket itu untuk makan-makan. Sebaiknya begitu ke kasir langsung pakai voucher.
Secara
rasa, makanan dan minuman disini lumayanlah. Cukup mengenyangkan setelah capek jalan-jalan. Sebaiknya setelah keliling lokasi
baru makan-makan. Tapi ya sama saja, dimana-mana ramai. Di sepanjang jalan, di
pematang sawah dan cafe selalu penuh orang.
Seperti inilah ekspresi kami yang jarang melihat kebun sayur (selada). Ingin memetik dan makan di tempat. Hanya melihat saja sudah senang apalagi kalau dimakan. Tapi ... itu kebun orang! Ops!
Happy
traveling!
^_^
Wah walopun di tengah sawah tapi bagus yaa, kreatif bikin idenya. Apalagi tiket masuknya murah banget pantes aja kalau ngantri.
BalasHapusIya, kreatif. Desa jadi lebih menarik.
Hapuswah malang ini benar-benar nggak pernah kekurangan tempat piknik ya, mbak
BalasHapusMalang nggak ada habisnya....
HapusCafe sawah itu inovasi kreatif menurutku. Tetap memberdayakan alam tanpa merusak dan mendatangkan nilai ekonomi. Makan disini, hati jadi makin tenang :)
BalasHapusAsyik mba suasananya.
HapusWaaah keren banget mbak, jadi kepingin ke sana dan merasakan santap menyantap di alam terbuka.
BalasHapusMakan sambil memandang view seperti ini, senang banget deh. Pikiran jadi lebih tenang.
Hapuskeren banget, cum akalau lagi hujan ya, gak nyaman, kalau terang begini aku mauuuu
BalasHapusKalau hujan yang outdoor basah deh.
HapusWah, bagus banget ya pemandangannya. Makan deket sawah itu bikin saya keingetan masa kecil. Dulu sering banget makan di saung sawah bareng kakek dan alm. Bapak...
BalasHapusJadi mengingatkan masa kecil.
Hapusbagus banget ya mbak, bakalan refresh abis liat hamparan sawah. Tapi sayang juga ya kalau pelayannya kurang ramah :(
BalasHapusAku bawa keluarga kesini seneng banget. Bener2 bisa lihat sawah, bahkan pegang2 pa.dinya.
HapusSemoga diperhatikan pelayanannya, agar pengunjung semakin betah
wah cafe sawah yang punya ide ini cukup briliant ya, sawah jadi tempat wisata sekaligus makan-makan hehe ... meski rada ribet mungkin cuma masalah tekhnis saja kali ya
BalasHapussip say referensi banget nih
Yuk maain kesini mba!
HapusAku malah belum pernah ke Cafe Sawah, soalnya ngga ada temennya :( *lah kasian banget
BalasHapusSetauku memang Cafe Sawah ramah keluarga dan cocok untuk ngumpul bareng sambil menikmati suasana hijau. Terjangkau juga ya, tiketnya!
Mungkin karena aku kesana pas ramai-ramainya ya...jadi penuh pengunjung dimana-mana. Yuk main kesini!
HapusSeru kayaknya nih Bun, cafe nya terletak di tempat yang fresh juga, uhuyyy, salken #DuniaFaisol
BalasHapusIya, lokasinya nyaman.
HapusWkt itu baca review mba mesikapw ttg warung sawah ini.. Udh suka banget aku. Ngebayangin makan sambil ngeliatin pemandangan sawah mba :D. Makin lahap pasti :)..
BalasHapusIya, aku juga baca tulisannya mba Mer, lalu blogger2 yang diundang ke desa wisata. Jadi pengen ubek-ubek tempatnya.
Hapusterus kalo pas musim panen gimana ya..
BalasHapusWah meskipun tempanya di tengah sawah tapi bagus yaa, idenya sangat kreatif
BalasHapus