Hadiah Untuk Kebaikan Sang Guru
Minggu, 01 Oktober 2017
18 Komentar
Ada
yang galau ketika memilih hadiah untuk guru kita atau gurunya anak-anak?
Sudah
menjadi hal yang lumrah ketika wali murid membahas pemberian hadiah untuk
guru/ustadzah/ustadz. Yang menjadi masalah adalah ketika hadiah tersebut
menjadi ramai dibicarakan wali murid lain. Yang satu memilih barang A, lainnya
B, C, dsb. Lalu ibu koordinator kelas mendadak bingung!
Sebelum
memberikan hadiah sebaiknya diperhatikan dulu, apakah pemberian hadiah secara
kolektif itu sudah mencapai kesepakatan, baik barang yang dipilih dan harganya.
Atau ingin memberikan secara pribadi. Semuanya sah-sah saja.
Tips
memberikan hadiah:
- Ikhlas
- Bermanfaat
- Ungkapan terima kasih dan kasih sayang
Biasanya
di menjelang akhir tahun ajaran sekolah, orang tua ingin memberikan bingkisan. Lalu
bingung mau memilih apa. Kalau hadiah itu secara kolektif, biasanya kita
memilih mukena, baju, perlengkapan rumah tangga, alat masak, tas, dsb.
Untuk
baju, tentunya sudah memperkirakan ukuran yang sesuai, motif yang netral dan
mudah dipakai di semua acara. Sambil berharap semoga hadiah tersebut
bermanfaat.
Memang
luar biasa jasa seorang guru terhadap pendidikan kita dan anak-anak. Contohnya saja
ketika anak saya sekolah di TK. Berapa guru yang mengajarnya dalam sehari. Selain
guru kelas ada guru pendamping, ada lagi guru-guru sentra.
Kalau
ingin memberikan hadiah lalu melihat daftar guru sebanyak itu.... mendadak
galau. Apa perlu memberikan hadiah kepada semua guru. Tentu butuh banyak biaya.
Sebagai
bocoran nih, hadiah biasanya diberikan kepada wali kelas. Bisa wali kelas saja
atau kalau ada dua, ya keduanya. Guru lainnya, insyaAllah tetap ada hadiah.
Prinsip
memberikan hadiah adalah ketika kita ada rejeki. Kalau kita merasa ada
kemampuan ya monggo. Tidak ada kewajiban dalam memberikan hadiah. Ini murni
karena inisiatif wali murid yang ingin memberikan bingkisan.
Di
sekolahpun tidak ada kewajiban ataupun anjuran memberikan hadiah. Semuanya terserah
kita. Tidak juga untuk menunjukkan seberapa perhatan kita terhadap guru. Lalu menginginkan
timbal balik agar anak kita lebih diperhatikan lagi di sekolah. Agar anak kita
mendapat nilai yang lebih bagus.
Tidak!
Hadiah yang kita berikan tidak ada maksud apapun selain sebagai ungkapan terima
kasih. Karena setelah memberikan hadiah, urusan sudah selesai. Lupakan saja. Seperti
kalau kita memasukkan uang ke kotak amal. Apakah kita akan mengingatnya
sepanjang masa?
Di
acara perpisahan itu biasanya ada penyerahan hadiah untuk guru. Sambil bermaaf-maafan.
Ya, kita tidak tahu apakah masih berjumpa lagi dengan beliau-beliau ataukah
sudah cukup sampai disini.
Saya
berharap masih bisa berinteraksi dengan guru-guru. Karena satu anak sudah
lulus, ganti adiknya yang sekolah disana. Kalau ada waktu kita masih bisa
berkirim kabar tentang anak-anak dan perkembangannya.
Apakah
yang memberikan bingkisan akan menjadi lebih baik?
Saya
rasa itu kembali kepada diri sendiri. Kalau kita merasa mampu dan ikhlas yang
silakan saja memberikan hadiah.
Pengalaman
saya selama ini ada yang memberikan secara pribadi, tapi sering juga memberikan
secara kolektif. Jadi semua kembali pada keputusan dari wali murid.
Meski
sebenarnya kita tak akan mampu menghitung kebaikan para guru. Kita juga tidak
mampu menghitung jumlah ilmu yang telah diajarkan. Selain itu ada pengawasan,
kedekatan dan kasih sayang terhadap anak-anak kita selama di sekolah.
Lalu,
seperti apa sih hadiah buat guru?
Saya
berpikir sederhana saja. Jika saya sedang panen jambu, berbagilah dengan guru. Meski
cuma beberapa biji tapi rasanya beda. Seperti beberapa waktu lalu ketika saya
memberikan jambu. “Ibu, kok masih ingat saya?” seru guru anak saya.
Kalau
bisa memasak, bawa saja beberapa potong kue ke sekolah sambil mengatakan, “Ini
kue buatan saya.”
Bagaimana
mungkin saya melupakan guru kelasnya. Meski cuma setahun kita berinteraksi tapi
saya cukup paham. Saya yang sering komplain anak saya begini dan begini. Saya yang
sering bertanya keadaaan si anak. Saya sering menitipkan pesan agar si anak
lebih baik, dsb.
Jadi,
selama kita masih bisa berinteraksi dengan guru, tak ada salahnya memberikan
hadiah. Apalagi kalau hadiahnya istimewa.
Kalau
menurut teman-teman, sebaiknya memilih hadiah apa?
Thanks
for sharing!
^_^
Aku dan orangtua sekelas biasanya urunan untuk memberikan kado kepada guru ketika kenaikan kelas, mba. Sebagai bukti tanda terima kasih mba :)
BalasHapusPernah pas TK urunan dapat gelang emas sederhana :)
Jadi ingat, dulu orang tua sekelas anakku juga kasih hadiah cincin emas sederhana.
HapusJd inget dulu wktu SD pernah ngasih pulpen perak utk guru2.. tp sekali itu aja. Smp sma ga ngasih lagi ☹️
BalasHapusSebagai kenang-kenangan dan tanda terima kasih kita ya.
HapusSekedar kasih kenang-kenangan gak masalah ya mba, apalagi Guru banyak banget jasanya :D
BalasHapusYup.
Hapuskarena Raya masih di daycare, aku paling ngasih kado or oleh2 buat tante2nya di daycare, makanan atau barang2 yg kecil tapi tetep membuat mereka ngerasa diperhatikan. Utk yg jagain raya biasanya aku kasih perhatian lebih kayak kalau ultah atau lebaran kasih scarf, kue, dll deh yg penting mereka senang :D
BalasHapusAww...senangnya dapat hadiah dari mamih.
HapusKalau pribadi pernah tas, mukena, baju batik, parfume set..
BalasHapusAda juga urunan di kelas, biasa dibelikan emas :)
Barang-barang yang bermanfaat ya.
HapusBener mba.. Dengan guru2 paud anakku, aku slalu inget beliin mereka oleh2 tiap kali pulang dr traveling kemana aja.. Untungnga guru anakku cm ada 4 sih, jd ga terlaku banyak juga :D. Dan kitanya jg seneng kalo guru2 itu kdg msh memakai ato inget oleh2 dr kita. Kyk kmrn ada yg bilang, "aduuh saya masih pakai sampe skr payung yg dr jepang itu bu. Kuat ya, padahal kmrn anginnya kenceng banget di daerah rumah saya"
BalasHapusLgs nyesss gitu dgrnya mba. Berasa dihargai juga :)
Kitanya seneng, gurunya juga. Alhamdulillah.
Hapustahun depan kayaknya aku bakalan galau mau kasih hadiah apa buat guru anakku hehe waktu aku sekolah alm. ibu selalu nitipin ke aku hadiah buat wali kelas bukan sebagai tanda nyogok atau apapun namun memang sebagai ukiran terimakasih yang tak terhingga shg anaknya rajin sekolah hehehe..
BalasHapusNggak usah galau mba, yang penting ada tanda terima kasih kita.
HapusJadi ingat dulu setiap akhir tahun pelajaran selalu iuran buat beliin kenang-kenangan wali kelas. Setelah tugas akhir juga sempat memberi hadiah buat guru pembimbing kolektif dengan yang satu kelompok.
BalasHapusAlhamdulillah bisa kasih kenang-kenangan.
HapusKalau di sekolah anak-anak saya biasanya patungan, Mbak. Memang gak boleh juga kasih masing-masing. Biasanya saya ikut patungan aja. Mau dijadiin apa, saya serahkan sama ibu-ibu yang lain :)
BalasHapusKalau urunan begini jadi ringan. Uang yang terkumpul banyak.
Hapus