Taman Langit Gunung Banyak
Jumat, 01 Desember 2017
17 Komentar
Assalamualaikum,
Taman Langit ini termasuk masih baru di kawasan Gunung Banyak. Seperti Gunung Banyak, di Taman Langit ini banyak spot yang instagramable. Tidak percaya? Mampir saja ketika sedang di Malang, Batu. Jangan lupa membawa kamera dan memory yang cukup.
Baca juga Paralayang Gunung Banyak Batu...
Memasuki gerbang Taman Langit kita mesti merogok kocek Rp 10.000 per orang. Jika sekaligus mampir ke Omah Kayu (letaknya di samping Taman Langit), tinggal dikalikan dua saja. Ingat, tiket tetap dibawa, jangan sampai hilang. Karena begitu keluar lalu masuk ke omah kayu kita pasti ditanya tiket masuk.
Secara umum, Taman Langit hampir mirip dengan wisata kekinian yang mengandalkan spot untuk foto dan bangku-bangku cantik. Taman? Jelas ada di banyak sudutnya. Beberapa tempat masih proses pembangunan. Mungkin sekarang sudah beres ya...
Secara umum, Taman Langit hampir mirip dengan wisata kekinian yang mengandalkan spot untuk foto dan bangku-bangku cantik. Taman? Jelas ada di banyak sudutnya. Beberapa tempat masih proses pembangunan. Mungkin sekarang sudah beres ya...
Spot menarik di Taman Langit ini adalah patung bidadari yang terbuat dari akar dan ranting kayu. Ada dua patung raksasa yang saling berhadapan, tepat setelah pintu masuknya (loket). Entah mengapa memilih patung bidadari yang sedang memegang dadanya untuk ikon taman langit! Di tengahnya ada tulisan Langit.
Ada lagi patung bidadari (sendirian) berwarna kuning keemasan yang sedang menapaki bunga yang sedang mekar. Satu kakinya terangkat, siap mengepakkan sayapnya dan terbang ke langit. Tapi masih di Taman Langit ya! Entah mengapa pula, wajah semua patung bidadari ini selalu menghadap ke atas, ke langit?
Lupakan sejenak bidadari-bidadari Taman Langit. Kita jalan-jalan menjelajahi sudut-sudut menarik disini. Mumpung cuaca dengan bersahabat...
Lupakan sejenak bidadari-bidadari Taman Langit. Kita jalan-jalan menjelajahi sudut-sudut menarik disini. Mumpung cuaca dengan bersahabat...
Saya melihat ada banyak tempat sampah di lokasi Taman Langit ini. Tempat sampahnya menjulang seperti pohon. Sekilas tidak seperti tempat sampah pada umumnya. Kotak atau tabung terbuka...ah tidak! Tidak ada yang seperti itu.
Baca juga Omah Kayu Paralayang Batu....
Bahkan saya pikir, ini sekedar hiasan agar pengunjung tidak bosan melihat jalanan yang sudah baku. Kemudian saya mendekat dan menemukan ada tulisan “Tempat sampah cantik”. Kalau tidak membaca tulisan tersebut, mungkin saya tidak akan tahu. Apalagi disamping tempat sampah ini dipakai mbak-mbak untuk ngadem. Bayangan tempat sampah adalah tempat yang terhindar dari teriknya sinar matahari.
Baca juga Omah Kayu Paralayang Batu....
Bahkan saya pikir, ini sekedar hiasan agar pengunjung tidak bosan melihat jalanan yang sudah baku. Kemudian saya mendekat dan menemukan ada tulisan “Tempat sampah cantik”. Kalau tidak membaca tulisan tersebut, mungkin saya tidak akan tahu. Apalagi disamping tempat sampah ini dipakai mbak-mbak untuk ngadem. Bayangan tempat sampah adalah tempat yang terhindar dari teriknya sinar matahari.
Tempat sampah ini menyerupai pot tapi dibuat setinggi pohon. Anak saya penasaran dengan lubangnya. Maka saya menggendongnya dan tak menemukan apapun selain lubang. Iya, ada lubang di bagian badannya untuk memasukkan sampah. Dihias bunga pinus mengelilingi tempat sampah. Di bagian atas dipakai untuk tanaman hias. Kreatif, ya!
Note: Buanglah sampah pada tempatnya!
Suhu udara memang panas, tapi tidak terlalu menyengat seperti di daerah saya. Cuaca cerah seperti ini cocok buat jalan-jalan. Foto perjalanan kita juga tampak jelas dan cerah. Tidak perlu banyak usaha untuk mengedit.
Setelah patung bidadari, ada patung angsa, ranjang dari timbunan tanah yang dipenuhi oleh rumput dan deretan batu warna-warni yang ditata melingkar. Jalan cukup longgar. Saya bahkan masih bisa berlarian mengejar si bungsu. Meski harus menghindari kerikil dan memilih jalan setapak berbentuk daun.
Jika kecapekan bisa berhenti di bangku-bangku di sekitar taman. Sesuai namanya, disini banyak taman. Sambil menatap langit biru dan awan putih yang berarak. Ea.... atau sambil mengawasi si anak yang naik sepeda. Bukan sepeda sungguhan, melainkan sepeda hiasan dengan tanaman di keranjang depan dan belakang.
Jalan mendaki dan menyempit ini cukup melelahkan si bungsu. Makanya tadi sebelum masuk saya sudah bertanya apakah mau makan dan minum. Tapi karena masih kenyang, kita lanjutkan saja perjalanan berikutnya. Faktanya, belum sampai di atas, sudah ngos-ngosan. Padahal di lokasi Taman Langit ini tidak ada penjual makanan maupun minuman.
Note: sebaiknya membawa minuman dan snack.
Setelah berhenti beberapa kali akhirnya kami tiba di atas. Ada apakah disana?
Di bagian atas taman langit ini menarik juga. Selalu ada spot untuk foto. Selain itu saya dan si anak bermain ayunan sambil mencari jeda untuk jalan. Ceritanya ngos-ngosan karena jarang jalan sih. Tapi terhibur dengan suasana disini dan udara yang sejuk. Semacam saingan dengan anak, kami main ayunan bersama. Gaya bebas, yang penting ayunan tetap bergerak pelan. Kalau cepat-cepat takut putus talinya. Yang naik emak nih, kasihan ayunan diberi beban berat badan saya.
Puas bermain ayunan dengan tempat duduk bulat dan lebar, kami masuk ke rumah kayu. Rumah ini dibuat bertingkat. Bentuk bangunannya menyerupai lingkaran. Dinding dan lantainya terbuat dari kayu dan dicat coklat kayu. Di setiap sisi ada sepasang jendela kaca. Di dalamnya... beberapa laki-laki sedang merebahkan tubuh di lantai.
Puas bermain ayunan dengan tempat duduk bulat dan lebar, kami masuk ke rumah kayu. Rumah ini dibuat bertingkat. Bentuk bangunannya menyerupai lingkaran. Dinding dan lantainya terbuat dari kayu dan dicat coklat kayu. Di setiap sisi ada sepasang jendela kaca. Di dalamnya... beberapa laki-laki sedang merebahkan tubuh di lantai.
Disini pemanas air jika ingin membuat minuman hangat. Di dekatnya ada wastafel. Tumpukan gelas kotor berisi sisa-sisa kopi hitam membuat pemandangan menjadi tak menarik lagi.
Kami menaiki tangga. Pemandangan yang sama seperti di lantai bawah. Para pengunjung beristirahat di lantai kayu. Sst.. lantainya cukup bersih. Sepertinya memang nyaman ya, berisitirahat disini. Menatap hamparan hutan disekelilingnya.
melihat orang-orang yang tiduran, rasanya kok damai banget ya. Capek ya istirahat. Lainnya ada ibu-ibu yang duduk selonjoran dan anak-anak asyik bermain. di tangga. Jika tidak memikirkan waktu mungkin saya bisa lebih lama lagi disini. Ya, sudahlah, perjalanan mesti dilanjutkan ya!
melihat orang-orang yang tiduran, rasanya kok damai banget ya. Capek ya istirahat. Lainnya ada ibu-ibu yang duduk selonjoran dan anak-anak asyik bermain. di tangga. Jika tidak memikirkan waktu mungkin saya bisa lebih lama lagi disini. Ya, sudahlah, perjalanan mesti dilanjutkan ya!
Ketika memandang ke bawah, ada pengunjung sedang foto dekat patung singa yang berwarna kuning keemasan. Ow...lumayan besar juga patungnya!
Jadi, apa yang kami lakukan disini?
Saya dan anak berdiri di tepi jendela. Bermaksud mencari tempat untuk foto di jendela. Sementara itu, kaki-kaki pengunjung berada di dekat kami. Ya sudah, ganti tempat saja. Masih banyak jendela. Sementara itu suami saya tidak ikut masuk. Dia memotret dari bawah. Setelah itu, kami langsung turun dan keluar.
Udara disini makin sejuk. Pohon-pohon menjulang menawarkan aroma kedamaian. Suasana asri karena hawa pegunungan membuat kami betah. Sekedar duduk atau bermain ayunan seperti tadi. Tapi tetap ada yang kurang. Saya tidak membawa bekal. Tadi sudah berhasil mengulur waktu bersama anak agar tidak terus-menerus merengek. Saya pikir tidak sejauh ini jalan kakinya. Eh, pulangnya si bungsu minta digendong. Tidak sepanjang jalan. Tapi lumayanlah, ayahnya mesti olah raga.
Jalan keluar Taman Langit ada di bawah jalan masuk. Masih berupa tanah dan lebih sempit daripada jalan diatas. Sepanjang jalan, ada taman dan spot untuk foto. Kok, saya merasa jalan pulang selalu lebih cepat daripada jalan masuk tadi ya? Bahkan saya merasa lebih cepat saja berjalan menuju ke warung.
Happy Traveling!
^_^
Spot nya masih baru ya, wilayah mana ini?
BalasHapusBatu. Bedekatan dengan Taman Kelinci, Goa Pinus, Paralayang Gunung Banyak.
HapusKalau tempat kayak gini pas banget buat wisata keluarga. Apalagi bawa anak-anak.
BalasHapusBisa puas main-main.
HapusSenang baca blog Mbak Nur, jadi serasa berkunjung ke tempat wisata yg di review
BalasHapusTuh...kan makin banyak aja wisata Malang
BalasHapusYa...ampuun pingin kesana lagi
Bagus bgt konsep taman langit ini. Kayanya bakalan jd destinasi hits nih
Malang Raya nggak ada habisnya dieksplore.
Hapuswaaah, pengen sy mb foto2 disitu.. sepedanya unik..
BalasHapusMasih ada lagi sepedanya....
Hapuswaah, malang! salah satu destinasi yang pengen sha kunjungin :)
BalasHapusSemoga terwujud ya mba.
Hapusmalang kaya jogja ya mba jadi destinasi tujuan piknik keluarga favorit, makannya sekarang banyak tempat wisata yang berkembang khususnya jadi tempat selfie :D
BalasHapusIya, kayaknya mirip-mirip spot selfienya.
HapusJadi pengen kesana, tempatnya bagus sekali...
BalasHapusIya, mudah-mudahan bisa main-main ke Batu...
Hapusbentar lagi mau ke malang.. bisa nih jadi alternatif tujuan besok
BalasHapusMampirlah ke Batu. Banyak yang bisa dikunjungi di lokasi ini. Mulai dari Taman kelinci, goa pinus, kebun strowberi dan gunung banyak. Di Gunung Banyak ada 3 tempat.
Hapus