Ingin Menikmati Kuliner Pagi di Tuban? Coba Saja Menu Berikut!
Sabtu, 16 Juni 2018
8 Komentar
Halo
teman-teman!
Tinggal
di kampung halaman bukan berarti tidak pernah merasa kangen terhadap suatu
makanan. Misalnya saja saya sudah lama tidak makan becek menthok. Jadi ada rasa
kangen.
Untuk
menuntaskan keinginan makan becek menthok, saya membeli saja di warung. Tidak ribet
di dapur. Saya hanya perlu mengantre jika sedang ramai. Atau langsung dilayani.
Kemudian pulang dan makan. Duh... segarnya.
Jika
sedang berkunjung di Tuban, kuliner apa saja yang bisa didapatkan di pagi hari.
Eh, kuliner pagi ini dimulai sehabis shubuh ya. Bahkan ada yang sebelum shubuh
sudah buka. Wow... saya salut dengan bakulnya. Tapi karena memang sudah
pekerjaannya sehari-hari, buka jam segitu juga sudah ada pelanggannya.
Sebenarnya banyak banget ya warung-warung yang bisa direkomendasikan buat kuliner pagi di Tuban, namun saya memilih warung dan pedagang kaki lima yang mudah ditemukan. Bisa dipinggir jalan seperti Jalan Basuki Rahmad hingga Jalan Sunan Kalijogo. Lainnya masih ada di pasar dan di kampung-kampung. Karena banyak juga yang berjualan di depan rumah, di depan garasi, dan di trotoar di jalan yang ramai.
Sebenarnya banyak banget ya warung-warung yang bisa direkomendasikan buat kuliner pagi di Tuban, namun saya memilih warung dan pedagang kaki lima yang mudah ditemukan. Bisa dipinggir jalan seperti Jalan Basuki Rahmad hingga Jalan Sunan Kalijogo. Lainnya masih ada di pasar dan di kampung-kampung. Karena banyak juga yang berjualan di depan rumah, di depan garasi, dan di trotoar di jalan yang ramai.
Buat yang lagi main ke Tuban, jangan ragu buat mencicipi kuliner pagi. Daripada galau mau mencari warung mana, lebih baik
ceki-ceki kuliner pagi berikut ini!
1. Serabi
Namanya
serabi ini tiap daerah bisa berbeda. Kalau di Tuban, serabi terbuat dari adonan
tepung beras yang dimasak diatas tungku yang terbuat dari tanah liat, khusus serabi. Proses memasak serabi
dengan menggunakan kayu bakar. Jangan heran jika proses pembuatan serabi secara tradisional ini membutuhkan
waktu lama.
Setelah
matang, serabi dengan cita rasa gurih ini diangin-anginkan dahulu sebelum dibungkus dalam plastik bening. Cara
menikmati serabi adalah dengan santan. Jadi serabi ini tidak bisa bertahan
lama. Setelah membeli sebaiknya dihabiskan saja. Apalagi ada santannya. Jika proses
pembuatan santan dengan direbus hingga benar-benar matang maka santan bisa
bertahan hingga siang hari.
Saya sering membeli serabi di pasar Pramuka. Langganan saya adalah penjual kelapa parut yang nyambi berjualan serabi. Nah, serabinya ini sudah dibungkus, sepaket dengan santannya. Rasanya tidak kalah dengan serabi - serabi pada umumnya. Namun, jualannya tidak banyak. Kadang tidak membawa serabi karena dia tidak membuat sendiri, alias menjualkan serabi orang.
Saya sering membeli serabi di pasar Pramuka. Langganan saya adalah penjual kelapa parut yang nyambi berjualan serabi. Nah, serabinya ini sudah dibungkus, sepaket dengan santannya. Rasanya tidak kalah dengan serabi - serabi pada umumnya. Namun, jualannya tidak banyak. Kadang tidak membawa serabi karena dia tidak membuat sendiri, alias menjualkan serabi orang.
Lokasi:
Jl.
Lukman Hakim, GG Ikhlas Kebonsari Tuban
Jl. Ronggolawe Tuban
Jl. Ronggolawe Tuban
2. Ketan
Proses
pembuatan ketan dengan menggunakan santan, garam dan daun pandan. Daun pandan
membuat aroma ketan lebih sedap. Rasa yang dihasilkan gurih. Ketan bisa
dinikmati dengan parutan kelapa yang diparut saat ada pembeli dan sambal pedas manis.
Ketan
ini porsinya sedikit. Kalau ingin nambah bisa beli lagi. Selain ketan, di warung seperti ini biasanya juga menjual
gorengan juga. Biasa dinikmati bersama kopi. Di Tuban banyak penjual ketan
mulai dari Jl Basuki Rahmad, Jl. Pramuka, di pasar hingga kampung-kampung.
Lokasi:
Jl.
Basuki Rahmad sebelah barat Supermarket Bravo. Buka mulai pukul 03.00 hingga
sekitar pukul 06.30
3. Nasi Pecel
Bicara
tentang nasi pecel, tiap daerah bisa berbeda. Contohnya ketika saya ke
Semarang. Nasi pecelnya dengan sayur yang melimpah. Sementara di Tuban,
rata-rata sayur yang dipakai adalah kangkung dan taoge. Kalaupun ada yang
menggunakan banyak sayur ada di Pecel Pincuk di Jalan Sunan Kalijogo depan
Kompi dan di Jl. AKBP Suroko Kebonsari (warung sate Blora). Kalau ada lagi,
monggo ditambahi, ya.
Dalam
sepiring nasi pecel ada pelengkap antara lain: mie goreng, kering tempe/tumis
tempe, sayur lodeh dan gorengan. Sebagai lauk kita bisa memilih telur ceplok,
telur dadar, telur bumbu bali, telur bacem, ayam goreng, rendang daging. Kalau tidak
suka sayur lodeh yang dicampur ke dalam nasi pecel, sebaiknya memberitahu
bakulnya. Atau kalau mau dimakan di rumah, bisa dibungkus sendiri.
Tersedia
bermacam-macam gorengan seperti mendoan, bakwan, bakwan jagung, tahu isi dan
martabak. Tapi sebagian besar gorengan yang tersedia adalah tempe mendoan yang
digoreng kriuk. Beberapa bakul melengkapi nasi pecel dengan peyek kacang dan
peyek rebon.
Lokasi:
Banyak
penjual nasi pecel di sepanjang jalan di Tuban, di pasar-pasar hingga di dalam
perkampungan. Masing-masing nasi pecel memiliki ciri khasnya. Termasuk dalam
meracik bumbu pecel. Mungkin yang membuat nasi pecel terasa spesial karena tiap
bakul memiliki takaran yang berbeda meski bumbunya hampir sama.
Nasi
Pecel di jalan Basuki Rahmad dekat perempatan Sambong, nasi pecel di Jalan KH. Agus Salim depan klinik
bersalin dr Riyanto, nasi pecel di Jalan Pemuda, Jalan Sunan Kalijogo dsb. Warung nasi pecel mudah ditemukan di pinggir jalan. Warung-warung ini menggunakan meja yang dipakai sebagai tempat menaruh segala macam nasi dan lauknya. Pembeli yang ingin makan di lokasi biasanya disediakan kursi, ada juga yang lesehan. Sementara yang ingin membungkus saja harap bersabar mengantre. Kadang harus berdiri jika sangat ramai.
4. Nasi kuning
Nasi
gurih berwarna kuning karena kunyit ini biasanya dijual sepaket dengan nasi
pecel. Jadi bakul nasi pecel juga menjual nasi kuning. Meski tidak semua bakul
melakukannya, namun banyak yang menjual sehingga mudah bagi kita menemukannya. Termasuk di pasar-pasar tradisional.
Nasi
kuning bisa dinikmati dengan mie goreng atau bihun goreng, srundeng kelapa,
kering tempe/tumis tempe, dan lauk pilihan.
Lokasi:
Jl,
Basuki Rahmad (Kebonsari) depan toko ATK Agung Jaya
Jl.
Basuki Rahmad dekat perempatan Sambong
JL.
Sunan Kalijogo dekat Ayam Bakar Wong Solo
Jl.
AKBP Suroko depan lapangan Kebonsari
Jl.
KH. Agus Salim depan klinik dr Riyanto, dsb.
5. Becek Menthok
Becek
menthok adalah masakan bersantan dengan rasa pedas dan segar. Bisa dinikmati
dengan nasi putih atau nasi jagung. Di beberapa tempat, becek menthok dibuat
secara terpisah. Jadi kalau untuk dibawa pulang, ada bungkusan menthok yang
sudah diiris kecil-kecil (dibungkus daun pisang), kuah santan dan nasi jagung. Ada
juga potongan menthok yang langsung dicampur dalam kuah santan.
Ingin
menikmati becek mentok di pagi hari? Coba deh mampir di depan lapangan
Kebonsari, Jalan AKBP Suroko. Buka mulai pukul 07.00. Selain itu ada warung becek menthok di belakang Pasar Baru Tuban. Ambil arah ke RS Medika Mulia dari Jalan Mojopahit Tuban, warungnya ada di belakang BRI.
Buat
penggemar wisata kuliner, mungkin tak asing dengan warung spesialis menthok
yaitu Warung Sor Sawo di desa Karang kecamatan Semanding. Warung ini pernah meraih
juara favorit makanan khas Kabupaten Tuban pada tahun 2008. Tapi saat ini saya
menulis yang di dalam kota dulu. Mungkin lain waktu bisa disambung...
^_^
Kalo kepiting remason itu Tuban apa Lamongan mbak? Aku penasaran sama itu, tapi takut kepedesan, haha
BalasHapusDi jalan Manunggal, Tuban. Pedes banget. Tapi banyak yang nyari, loh.
Hapuswa ini harus ke kota ya
BalasHapuspadahal aku mau ke Palang deket jembatan yang roboh itu
penasaran sama becek mentok
dimakan sama ketupat pasti enak itu
Fokus di kotanya mas. Yang di daerah-daerah belum sempat kulineran.
HapusJadi ingat dulu pernah di bawakan serabi sama teman dari tuban
BalasHapusBikin kangen serabi ya.
HapusYa ampuuun, aku blm pernah ke tuban, dan bakal nyobain semua ini sepertinya :D. Pecelnya unik yaaa, pake lodeh segala. Tp aku paling pengin coba yg becek menthok ituuu :D. Trus, apa td yg mba meriska bilang, kepiting remason :o?? Mengingatkanku ama balsem.. Kalo pedes banget, berarti seleraku banget ini hahahah
BalasHapusIya mba. Disini kalau kuliner lokal itu pedes-pedes. Rajungan remason itu yang terkenal.
Hapus