7 Kepribadian Anak Pertama yang Mudah Dikenali

7 kepribadian anak pertama
Foto oleh Jessica West dari Pexels


 Assalamualaikum,

Saya dan suami sama-sama anak pertama. Ada yang mengatakan anak pertama cenderung egois, tapi saya rasa tidak sepenuhnya seperti itu. Tergantung karakter masing-masing. Kami saling menguatkan, melengkapi kekurangan dan mendukung kelebihan masing-masing. Saya berusaha mengambil posisi yang adil. But, rumah tangga seseorang pasti memiliki cara yang berbeda satu sama lain. Intinya sama, tetap rukun saja.

 

Ketika memiliki anak pertama, orang tua memiliki banyak ekspektasi. Eits, tunggu dulu. Sebanyak apapun ekspektasi kita bisa jalan di tempat jika tidak ada usaha untuk mengenali, memahami dan mengembangkan karakter anak. Tetap doa terbaik orang tua adalah agar anaknya sholih/sholihah.

Beberapa kepribadian anak pertama yang mudah dikenali ini terbentuk karena keadaan. Ini terjadi pada anak pertama kami. Saat itu saya hamil anak ketiga ketika dia baru masuk kelas 2 SD. Adiknya sekitar 3,5 tahun dibawahnya. Karena kondisi saya yang lemah, sedangkan suami bekerja di luar kota, maka mau tak mau dia harus bisa mengurus diri sendiri dan adiknya. Misalnya pagi hari membuat sarapan, kadang beli saja. Lalu menyiapkan adiknya, makan hingga berangkat sekolah. Pulang sekolah mengajak bermain adiknya.

Sejak TK kecil, anak sulung saya sudah bisa belanja sembako di warung tetangga, membeli nasi bungkus dekat rumah. Kalau agak jauh ya naik sepeda. Tapi tidak menyeberang jalan raya. Sampai pernah uangnya jatuh dan anaknya sedih.

Banyak hal yang saya merasa sangat beruntung sekali. Saya percaya Allah tidak akan membebani saya diluar kemampuan saya. Ketika suami tidak ada di rumah, semua tanggung jawab beralih ke pundak saya. Namun ketika anak pertama bisa membantu, saya merasa inilah bantuan yang dikirim kepada saya.

7 Kepribadian Anak Pertama yang Mudah kita kenali

1. Pemimpin alami

Secara alami, anak pertama menjadi pemimpin bagi adik-adiknya. Dia yang membuat keputusan ketika tidak ada orang tua di rumah. Dia yang memimpin adik-adiknya untuk melakukan sesuatu. Misalnya mengajak adik-adiknya sholat di masjid hingga bermain. Sebagai pemimpin, dia menjadi contoh buat adik-adiknya. Ketika si kakak berbuat tak baik, biasanya adik-adik ikut mencontoh. Maka penting banget untuk sering memberikan nasihat.

2. Lebih Mandiri

Sebagai anak pertama, mau tak mau harus belajar mandiri. Terutama ketika adik-adiknya masih kecil dan pasti butuh lebih banyak perhatian. Keadaan seperti ini memaksa anak untuk bisa mengurus dirinya sendiri.

3. Sayang dan perhatian kepada adik-adiknya

Anak pertama menjadi lebih perhatian kepada adik-adiknya. Perasaan ini naluriah muncul ketika memiliki adik.

4. Bertanggung jawab

Memiliki adik memacu anak pertama untuk bertanggung jawab. Misalnya ketika orang tua meminta bantuan untuk menjaga adik, maka si kakak akan berusaha menunaikannya.

5. Lebih Memilih mengalah ketika terlibat konflik

Lebih tepatnya tidak mau ribut dengan adik-adiknya. Lebih baik adik mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Sementara dia mengalah saja, memberikan haknya kepada si adik. Itu membuatnya lebih senang.

6. Menjadi andalan orang tua

Sebagai anak paling tua, orang tua menaruh banyak harapan. Misalnya ketika orang tua tidak bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah, anak pertama bisa diandalkan, sesuai dengan usia dan kemampuannya.

7. Pekerja keras

Banyak kisah anak pertama bekerja keras untuk membantu ekonomi keluarganya. Demi hidup yang lebih baik dan layak. Kalau dalam keluarga saya saat ini lebih ke pekerjaan rumah tangga saja.

Saya menekankan kepada anak-anak saya agar belajar bertanggung jawab. Dari hal kecil sesuai dengan usia dan kemampuannya saja. Bertambahnya usia bertambah pula tanggung jawabnya. Orang tidak mendikte anak-anak untuk melakukan rutinitasnya. Tapi namanya anak, satu dengan lainhya berbeda karakter. Satu anak dengan cara A berhasil, sementara lainnya harus menggunakan seribu satu cara, bahkan kadang belum menemukan cara yang tepat. Ya, masih banyak PR mendidik anak-anak.

Tapi memang faktanya, anak pertama saya andalkan ketika saya tidak sanggup atau tidak berada di rumah. Seperti ketika saya sering meninggalkan mereka di rumah dan memilih ikut bersama suami. Setiap hari saya menanyakan kabar, memberi perintah, dan mengecek semua hal yang saya agendakan.  Karena anak saya semuanya laki-laki, maka perintah harus jelas dan detail. Semudah itukah?

Oh, tentu tidak. Ada kalanya, adik-adik tidak patuh, membantah hingga si kakak cuek. Siapa sih yang tidak capek mengurus anak-anak kecil dengan berbagai macam keinginan!

Jika, teman-teman adalah anak pertama, dinikmati saja posisi ini. Ya, mau bagaimana, kita tidak bisa memilih menjadi anak ke berapa bukan? Selain itu, menjadi anak pertama itu istimewa. Seperti anak sulung saya, yang kehadirannya ditunggu oleh keluarga orang tua saya dan mertua. Yang paling disayangi saat itu karena tidak ada saingannya.

^_^

 

 

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

5 Komentar untuk "7 Kepribadian Anak Pertama yang Mudah Dikenali"

  1. Setuju sekali dengan tujuh poin diatas. Anak pertama memang biasanya jadi pemimpin karena dia kan pertama terus bisa mandiri. Bahkan kadang dijadikan tumpuan dalam keluarga. Selain itu suka bekerja keras karena tipe pemimpin biasanya kerja keras bukan. Untuk yang lain menyesuaikan sih, ada juga kakak sulung yang egois tapi jarang sih, rata rata ngalah sama adeknya.

    BalasHapus
  2. Kebetulan aku juga anak pertama.
    Kalau dibilang sayang perhatian ke adik-adiknya iya benar 😊.
    Tapi jujur loh kadang muncul angan-angan punya kakak kandung ..., kayaknya kok seneng ada yang sayang.

    BalasHapus
  3. Setuju banget karena aku juga anak pertama HAHAHAHA, tp memang benar ya, jadi anak pertama itu tanggung jawabnya lebih gede, tp aku puas sih, dulu aku punya adik umur 9 th jd cukup lama jadi anak satu2nya yg super duper disayang tanpa dibandingkan sama kakak adik hahahaha

    BalasHapus
  4. Saya anak pertama. Rasanya memenuhi 6 kriteria di atas. Hanya poin menjadi andalan orang tua yang belum.

    BalasHapus
  5. Yaa, sepakat sekali. Anak pertama sudah terlatih punya jiwa kepemimpinan dalam memimpin adek adeknya. Aku juga anak pertama nih

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel