Apakah Ibu Cantik?
Selasa, 29 Desember 2015
2 Komentar
![]() |
Alat Kecantikan |
Sebagai seorang wanita, wajar jika memperhatikan penampilan sehari-hari. Mempercantik dan merawat diri bukanlah hal yang terlarang, bahkan dianjurkan. Coba kalau kita lihat seseorang dengan wajah kusut masai. Apa yang ada dalam benak kita? Atau seseorang dengan dandanan yang rapi tapi tak ada senyum di wajahnya.
Well,
sesuai dengan judul diatas, saya mencoba bertanya pada anak-anak saya. Memang ini
sangat subjektif. Tapi saya yakin anak-anak saya masih memiliki hati yang
jernih, akan memberikan jawaban yang mencerahkan. Setidaknya jawaban/alasan
mereka menjadi pelajaran berharga buat saya. Maka beberapa kali saya mengajukan
pertanyaan, “Apakah ibu cantik?"
Penasaran
dengan jawaban mereka, saya mencoba tersenyum. Berharap mendapatkan jawaban
terbaik. Ada dua jawaban beserta alasannya. Mari disimak.
Pertama
“Ibu
jelek!!”
What?
Gak salah dengar ini? Maaf, saya mau tarik nafas dulu ya. Demi menenangkan
pikiran dan emosi.
Apa
gerangan penyebabnya sehingga yang keluar bukan jawaban yang saya harapkan. Duh,
sedih sekali mendengar jawaban seperti itu.
Kiranya saya sedang bertanya
disaat tak tepat. Begitulah anak-anak. Ketika saya sedang marah, wajah saya tampak
tak bersahabat buat mereka. Tak ada senyum. Tak ada kata-kata manis. Tak ada sentuhan lembut. Tak ada
yang suka dengan saya. Tanpa saya tanyapun mereka akan balik memarahi saya.
Meski
saya sudah memoles wajah dengan make up, mereka tak peduli. Meski saya sudah
memakai baju bagus, mereka tetap tak peduli. Meski saya sudah berusaha
tersenyum, tapi mereka tahu saya tak ikhlas. Hanya cermin di dinding yang mau
menunjukkan diri saya seutuhnya. Sayang, saya tak menginginkan jawaban si cermin!
“Ibu
jelek! Ibu nakal!”
Aduh
teriakan itu! Disusul dengan tangis jadi-jadian. Air mata yag beradu dengan keringat.
Wajah anak mulai memerah padam. Nafas naik turun tak beraturan.
Ya,
setelah mereka menjadi korban kemarahan saya, endingnya ya menangis. Lalu saya
dipaksa untuk meminta maaf. Kalau saya sih, bukan hanya minta maaf tapi
sekalian minta cium dan peluk. Pipi yang lembut itu selalu menggoda saya.
Tubuh
mungil itu saya dekap. Luruh sudah ego saya.
“Ibu
tidak boleh marah lagi!” Saya harus membuat perjanjian nih. Okey!
Padahal
sebenarnya siapa sih yang salah! Kadang saya tidak merasa marah tapi mereka
mengira saya marah. Pusing deh! Anak-anak mana tahu benar dan salah. Sementara orang
seperti saya masih harus belajar menjadi orang tua yang baik buat anak-anak
saya.
Kedua
“Ibu
cantik,” kata anak-anak. Ada senyum yang mengembang juga perasaan suka cita
yang membuncah.
Wanita
manapun pasti senang, merasa tersanjung mendengar kata-kata itu. Apalagi yang
mengucapkan adalah orang yang kita sayangi. Benar gak?
Jika
saya tidak sedang marah, itulah jawaban yang muncul. Saya yakin jawaban anak-anak itu sangat tulus. Lalu, sayapun tersenyum
riang. Inilah jawaban yang selalu saya harapan.
Apa
yang diinginkan seorang anak terhadap ibunya? Kasih sayang? Anak-anak yang
hidup dengan limpahan kasih sayang akan lembut hatinya. Hatinya tenang dan
hidupnya damai. Ada orang yang mengasihinya sepanjang waktu. Menemaninya melewati
masa-masa sulit. Mendukungnya membentangkan sayap-sayapnya hingga mampu
menggapai masa depannya.
Saya selalu merindukan kata "cantik" itu. Karena cantik itu tak berbatas waktu, tak pudar oleh usia dan fisik.
Mba cantik... hehehe.. ibu yg penuh kasih sayang pasti cantik ya mba
BalasHapusHe..he..setiap wanita pasti cantik deh. Ops..pengennya dibilang "cantik" sama anak-anak.
Hapus