Beres-Beres Itu...


Lemari, Penyimpanan, Kabinet, Mebel


Beberapa hari terakhir ini saya sedang sebuk beberes rumah. Tentu saja dengan melibatkan anak-anak. Mereka mempunyai tanggung jawab terhadap benda-benda (berharga) miliknya. Merapikan kamar masing-masing. Barang-barang yang berserakan dan tak terpakai segera deh dibuang. Biar kamar tampak rapi dan lega.


Sudah bereskah keperluan sekolah anak-anak? Untuk hal sepenting itu, alhamdulillah sudah deh! Pengennya sih, beberes itu tidak harus menunggu liburan. Tapi di saat liburan seperti ini (sudah habis liburannya) kami punya kesempatan untuk beberes rumah bersama anak-anak.

Ternyata barang-barang kami cukup banyak dan menyita banyak tempat. Atau kadang masih sayang, meski tak layak bentuknya, masih disimpan, dan tidak boleh dibuang. Ya, sudah deh. Mudah-mudahan di lain waktu segera diungsikan di tempat sampah. (Tetap harus dengan ijin anak-anak.)

Sebenarnya yang membuat rumah berantakan ada tiga sebab:

Pertama, karena barang terlalu banyak dan tak memiliki tempat penyimpanan yang layak. Mau ditaruh dimana lagi, lha tempatnya sudah penuh. Mulai dari dilantai hingga di atas lemari. Jadinya barang-barang itu tergeletak tak berdaya di sembarang tempat.

Kedua, tak mau mengembalikan barang pada tempatnya. Pulang sekolah, taruh tas di ruang tamu, baju di sofa, kaos kaki entah dimana lagi. Aduh, rasanya pengen teriak-teriak deh! Tapi...si anak kan baru datang, maka bicara harus pelan-pelan.

Atau kalau si anak sedang capek, sedang tidak “mood”, langsung saja menolak mengembalikan barang-barang milikinya. Eits, jangan menyerah. Tunggu sebentar. tak ada salahnya menemani si anak mengembalikan barang-barangnya. Sambil mendengar curhatnya.

Ketiga, karena terlalu sayang sama barang tak terpakai. Ops...kadang-kadang saya berpikir kalau lemari jadi penuh sesak karena tak mau berbagi baju layak pakai. Ops..sorry.

Mainan anak-anak yang sudah rusak dan masih disimpan rapi. Katanya sih, masih bisa dipakai. Padahal....? Mau dibuang tapi masih sayang. Pelan-pelan deh, nunggu mereka ikhlas.

Semoga dengan menulis ini, saya semakin rajin beberes rumah. Karena rumah yang nyaman membuat penghuninya betah. Ide mengalir deras, semua anggota keluarga bahagia dan nyaman berada di rumah.
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

Belum ada Komentar untuk "Beres-Beres Itu..."

Posting Komentar

Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel