Pasar Jajan Tuban
Jumat, 06 Mei 2016
4 Komentar
Jika
Anda sedang jalan-jalan di kota Tuban, jangan ragu untuk mampir di jalan
Pemuda. Disana ada pasar jajan. Setiap hari ada aneka macam jajanan pasar.
Mulai dari jajan basah hingga yang kering. Hanya saja yang kering ini sedikit.
Pasar
jajan disini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Tidak ada retribusi
yang harus dibayar puluhan pedagang. Karena disini bukan pasar resmi yang
dikelola pemerintah. Semuanya gratis.
Jalan
Pemuda mulai ramai selepas shubuh. Dari perempatan jalan Basuki Rahmad,
kira-kira 50 meter ke utara. Orang-orang ramai melakukan transaksi jual beli. Banyak
sepeda motor yang berjejer sembarangan. Tidak ada tukang parkir jam segini.
Bebas.
Pasar
jajan ini seperti pasar kaget. Hanya berlangsung beberapa jam saja. Berlokasi
di depan toko-toko yang masih tutup. Para pedagang menggelar dagangan di atas
trotoar. Jajan-jajan itu ditaruh dalam wadah/rak plastik atau bahkan cuma
beralaskan koran. Ya, ditaruh begitu saja. Tapi jajan-jajan itu sudah dibungkus
plastik, kecuali gorengan.
Para
pedagang jajan pasar ini sudah mempunyai banyak langganan. Baik para bakul
jajan maupun orang-orang biasa. Seperti saya, yang pagi itu datang sebelum jam
06.00. Orang-orang sudah berdesakan memilih aneka jajanan. Kalau jajan yang
kita inginkan tidak ada, pedagangnya cepat-cepat mencarikan di tempat lain.
Sesama pedagang saling membantu.
Ketika
mau belanja jajan, pedagangnya menyodorkan kantong plastik. Saya langsung
mengambil jajanan. Setelah selesai saya sodorkan kantong plastik berisi jajan
itu dan pedagangnya menghitung belanjaan. Kalau membeli dalam jumlah banyak
biasanya dikasih diskon. Apalagi kalau penjualnya tidak mempunyai kembalian Rp.
500. Bisa didiskon. Bisa pula diskonnya berupa tambahan jajan. Kadang disuruh
memilih mau gratisan jajan mana. Siapa sih yang tidak mau?
Harga
jajan pasar disini murah. Mulai dari Rp. 500. Rata-rata Rp. 1.000, Rp 1.500.
Selain jajanan basah, ada macam-macam roti, mulai dari roti mentega, roti
coklat, roti selaidan roti aneka rasa. Ada juga roti sisir, dua buah roti yang
ditumpuk dengan isi mentega, meises atau selai stowberi. Roti kenongan juga ada,
bentuknya bulat, ukurannya besar. Kalau sedang mencari cake juga ada: bolu
gulung dan lapis surabaya. Di saat tertentu ada yang menjual brownies berukuran
sedang. Dibungkus dalam mika.
Kalau
lagi malas masak, disini juga ada yang menjual nasi kuning, nasi campur, mie
goreng, dan bihun goreng. Semuanya ditaruh dalam mika lengkap dengan lauk
pauknya. Kadang-kadang ada gado-gado. Untuk tambahan lauk ada telor asin, sosis
goreng, martabak dan aneka gorengan.
Mau
mencari minuman, ada kok. Ada jus jambu biji dan sari kedelai dengan harga Rp.
1.000. Jusnya benar-benar dingin karena masih keras seperti es batu. Dan sari
kedelainya hangat. Enaknya langsung dinikmati saja.
Tersedia
pula macam-macam bubur: bubur sumsum, bubur mutiara, kacang hijau, ketan hitam
dan bubur campur. Bubur sumsum ini warnanya putih, terbuat dari tepung beras
dan santan. Rasanya gurih ditambah dengan kuah gula jawa. Bubur lainnya
menggunakan kuah santan yang ditaruh di tempat terpisah. Semua bubur dimasukkan
ke dalam gelas plastik lengkap dengan kuahnya.
Belanja
jajan disini harganya lebih murah. Pedagang hanya mengambil untung sedikit.
Asalkan dagangannya lancar, modal sudah bisa balik lagi. Ditambah
keuntungannya.
Para
pedagang jajan keliling maupun yang berjualan di pasar-pasar kulakan disini.
Bisa dikatakan belanja disini kita dikasih harga grosir. Meski kita cuma
belanja beberapa biji tetap dilayani.
Para
pedagang disini sangat cekatan melayani pembeli. Karena rentang waktu berjualan
yang sebentar ditambah orang-orang yang ingin segera dilayani.
Pembeli
bebas memilih kue-kue yang diinginkan. Kalau mau pesan juga bisa. Kalau pesan
kue sebaiknya memang kue yang setiap hari bikin. Untuk kue tertentu yang tidak
biasa atau tidak pasaran, kadang ada kadang juga tidak. Pesan mendadak untuk
besok, juga bisa dilayani.
Disini
tidak ada tawar menawar alias harga pas. Harga sudah murah! Soal rasa, saya yakin kita semua juga
bisa memperhitungkan. Ada rasa ada harga, kata orang begitu. Well, so far,
jajanan disini asyik buat teman minum teh di pagi hari.
Setelah pukul 06.30, para penjual membereskan dagangannya. Mengepak dan mengangkut ke kendaraan mereka. Selanjutnya mereka berjualan di tampat lain seperti di pasar baru atau keliling kampung. Transaksi jual beli disini pun berakhir.
Buat
Anda yang sedang mencari jajanan di pagi hari saat toko kue belum buka,
disinilah tempatnya.
Have
a nice day!
Salam kenal Mbak..
BalasHapusDi Kampung saya(Wonosobo) juga ada pasar semacam ini.
Aneka jajanan khasnya, bikin rindu mudik.
Nice sharing Mbak.. :-)
Iya mbak Yayah. Makanan khas kampung halaman selalu bikin kangen.
Hapussaya mau dong ke TUban one day, dan mampir icip-icip kue basahnya ^^
BalasHapusAyo, mba. Nanti saya jadi guidenya.
Hapus