Pasar Jajan Tuban




Jika Anda sedang jalan-jalan di kota Tuban, jangan ragu untuk mampir di jalan Pemuda. Disana ada pasar jajan. Setiap hari ada aneka macam jajanan pasar. Mulai dari jajan basah hingga yang kering. Hanya saja yang kering ini sedikit.


Pasar jajan disini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Tidak ada retribusi yang harus dibayar puluhan pedagang. Karena disini bukan pasar resmi yang dikelola pemerintah. Semuanya gratis.
Ramainya Pasar Jajan di Jalan Pemuda

Jalan Pemuda mulai ramai selepas shubuh. Dari perempatan jalan Basuki Rahmad, kira-kira 50 meter ke utara. Orang-orang ramai melakukan transaksi jual beli. Banyak sepeda motor yang berjejer sembarangan. Tidak ada tukang parkir jam segini. Bebas.

Pasar jajan ini seperti pasar kaget. Hanya berlangsung beberapa jam saja. Berlokasi di depan toko-toko yang masih tutup.  Para pedagang menggelar dagangan di atas trotoar. Jajan-jajan itu ditaruh dalam wadah/rak plastik atau bahkan cuma beralaskan koran. Ya, ditaruh begitu saja. Tapi jajan-jajan itu sudah dibungkus plastik, kecuali gorengan.

Para pedagang jajan pasar ini sudah mempunyai banyak langganan. Baik para bakul jajan maupun orang-orang biasa. Seperti saya, yang pagi itu datang sebelum jam 06.00. Orang-orang sudah berdesakan memilih aneka jajanan. Kalau jajan yang kita inginkan tidak ada, pedagangnya cepat-cepat mencarikan di tempat lain. Sesama pedagang saling membantu.

Ketika mau belanja jajan, pedagangnya menyodorkan kantong plastik. Saya langsung mengambil jajanan. Setelah selesai saya sodorkan kantong plastik berisi jajan itu dan pedagangnya menghitung belanjaan. Kalau membeli dalam jumlah banyak biasanya dikasih diskon. Apalagi kalau penjualnya tidak mempunyai kembalian Rp. 500. Bisa didiskon. Bisa pula diskonnya berupa tambahan jajan. Kadang disuruh memilih mau gratisan jajan mana. Siapa sih yang tidak mau?

Harga jajan pasar disini murah. Mulai dari Rp. 500. Rata-rata Rp. 1.000, Rp 1.500. Selain jajanan basah, ada macam-macam roti, mulai dari roti mentega, roti coklat, roti selaidan roti aneka rasa. Ada juga roti sisir, dua buah roti yang ditumpuk dengan isi mentega, meises atau selai stowberi. Roti kenongan juga ada, bentuknya bulat, ukurannya besar. Kalau sedang mencari cake juga ada: bolu gulung dan lapis surabaya. Di saat tertentu ada yang menjual brownies berukuran sedang. Dibungkus dalam mika.

Kalau lagi malas masak, disini juga ada yang menjual nasi kuning, nasi campur, mie goreng, dan bihun goreng. Semuanya ditaruh dalam mika lengkap dengan lauk pauknya. Kadang-kadang ada gado-gado. Untuk tambahan lauk ada telor asin, sosis goreng, martabak dan aneka gorengan.

Mau mencari minuman, ada kok. Ada jus jambu biji dan sari kedelai dengan harga Rp. 1.000. Jusnya benar-benar dingin karena masih keras seperti es batu. Dan sari kedelainya hangat. Enaknya langsung dinikmati saja.

Tersedia pula macam-macam bubur: bubur sumsum, bubur mutiara, kacang hijau, ketan hitam dan bubur campur. Bubur sumsum ini warnanya putih, terbuat dari tepung beras dan santan. Rasanya gurih ditambah dengan kuah gula jawa. Bubur lainnya menggunakan kuah santan yang ditaruh di tempat terpisah. Semua bubur dimasukkan ke dalam gelas plastik lengkap dengan kuahnya.

Belanja jajan disini harganya lebih murah. Pedagang hanya mengambil untung sedikit. Asalkan dagangannya lancar, modal sudah bisa balik lagi. Ditambah keuntungannya.
 
Pedagang jajan keliling.
Para pedagang jajan keliling maupun yang berjualan di pasar-pasar kulakan disini. Bisa dikatakan belanja disini kita dikasih harga grosir. Meski kita cuma belanja beberapa biji tetap dilayani.

Para pedagang disini sangat cekatan melayani pembeli. Karena rentang waktu berjualan yang sebentar ditambah orang-orang yang ingin segera dilayani.

Pembeli bebas memilih kue-kue yang diinginkan. Kalau mau pesan juga bisa. Kalau pesan kue sebaiknya memang kue yang setiap hari bikin. Untuk kue tertentu yang tidak biasa atau tidak pasaran, kadang ada kadang juga tidak. Pesan mendadak untuk besok, juga bisa dilayani.

Disini tidak ada tawar menawar alias harga pas. Harga sudah murah! Soal rasa, saya yakin kita semua juga bisa memperhitungkan. Ada rasa ada harga, kata orang begitu. Well, so far, jajanan disini asyik buat teman minum teh di pagi hari.


Setelah pukul 06.30, para penjual membereskan dagangannya. Mengepak dan mengangkut ke kendaraan mereka. Selanjutnya mereka berjualan di tampat lain seperti di pasar baru atau keliling kampung. Transaksi jual beli disini pun berakhir.

Buat Anda yang sedang mencari jajanan di pagi hari saat toko kue belum buka, disinilah tempatnya.

Have a nice day! 

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

4 Komentar untuk "Pasar Jajan Tuban"

  1. Salam kenal Mbak..
    Di Kampung saya(Wonosobo) juga ada pasar semacam ini.
    Aneka jajanan khasnya, bikin rindu mudik.
    Nice sharing Mbak.. :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Yayah. Makanan khas kampung halaman selalu bikin kangen.

      Hapus
  2. saya mau dong ke TUban one day, dan mampir icip-icip kue basahnya ^^

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel