Kamera Ponsel Idaman




Saat ini kamera ponsel tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Hayo ngaku, siapa yang merasa mati gaya jika seharian tanpa ponsel? Banyak yang bisa dilakukan dengan si ponsel itu. Bisa dikatakan barang berharga deh. Saya merasa sangat terbantu dengan berbagai fitur menariknya. Namun, yang saya inginkan saat ini adalah kualitas gambar yang lebih baik.


Sebagai seorang ibu rumah tangga, saya ingin mengabadikan momen-momen indah  dan penting dalam keluarga, dalam sebuah kebersamaan. Karena kami jarang banget mengadakan acara kumpul bareng keluarga besar, kecuali di saat lebaran. Nah, kamera ponsel sangat mendukung sekali. Kalau untuk gaya-gayaan semisal selfi dan bernarsis ria layaknya abege, kayaknya muka saya tidak cocok. Saya sendiri merasa aneh, Hasilnya foto terlihat aneh juga. Mungkin saya tidak termasuk camera face. Mending difoto orang dengan gaya natural. Seperti ini lebih mencerminkan saya.

Kenapa memilih kamera ponsel?

Praktis. Benar, kamera ponsel sangat praktis untuk jeprat-jepret apapun yang ingin saya abadikan. Eits, dalam memotret tetap memperhatikan rambu-rambunya. Tidak berbau pornografi, SARA, dan hal-hal negatif lainnya.

Untuk mendukung aktivitas memasak, saya memerlukan kamera ponsel. Cepat saja. Jangan sampai membuat anak-anak menunggu terlalu lama. Saya masih sibuk dengan urusan motret yang tak kunjung sesuai harapan. Lalu mereka mengeluh, “Ah, ibu, aku sudah lapar disuruh nunggu makanan yang mau di foto!”

Saya butuh foto masakan untuk mengisi blog. Sementara mereka sudah tidak sabar untuk makan! Gawat bukan, kalau disuruh menunggu lebih lama lagi.

Juga tentang kegiatan anak-anak secara yang apa adanya. Saya mesti sadar kalau ada momen yang layak untuk diabadikan. Saya yakin beberapa tahun kemudian, anak-anak pasti akan merindukan saat seperti dalam foto. Mengurai kenangan masa kecil mereka.

Jadi gampang banget kalau ada kamera ponsel. Langsung ambil ponsel, buka icon kamera dan klik, jadi deh. Karena praktis itu hemat waktu dan cepat menangkap momen mendadak. Kapan lagi bisa motret anak yang lagi ngambek!

Ringan. Karena ini ponsel relatif kecil bila dibandingkan kamera. Tidak seberat kamera DLSR, yang butuh usaha untuk fokus. Enteng saja dibawa kemana-mana. Bisa langsung masuk ke dalam tas. Tidak butuh ruang yang banyak di dalam tas.

Dengan kamera ponsel, kegiatan sehari-hari jadi lebih mudah. Selama ini saya menggunakan kamera ponsel untuk kepentingan pribadi maupun bisnis.

Kepentingan pribadi

Menurut saya, kepentingan pribadi itu luas. Tapi karena saya sudah berkeluarga, saya prioritaskan pada kepentingan keluarga.

Dalam suatu rapat di sekolah baru si sulung, panitia memang sudah menyediakan lembaran-lembaran pemberitahuan. Tapi, buntutnya, ini masalah pembayaran, selalu ditaruh di bagian akhir. Padahal urgent! Tidak di lembar pemberitahuan. Namun di LCD.
 
Ingin praktis, tapi sayang gambar kurang jelas.
Yang paling praktis saya motret saja. Sebentar saja beres. Kalau saya menulis deretan angka itu, belum tentu benar. Sering banget salah nulis angka. Cuma satu saja kalau salah bisa kacau.

Ada lagi masalah pendidikan anak-anak. Seringkali anak-anak dikasih tugas sekolah. Nah, dengan kamera ponsel tinggal motret dan kirim gambar keperluannya. “Sudah benar atau belum ustadzah/ustadz?”
Seragam baru.

Seperti tahun ajaran baru ini. Seragam pramuka si adik tidak sama dengan kakaknya. Padahal sekolahnya sama. Saya kirim fotonya dan bertanya kepada ustadzah. Ternyata ada peraturan baru bahwa seragam untuk tahun ajaran ini diganti seperti itu.

Kepentingan bisnis

Sejak ibu meninggal tiga tahun yang lalu saya mengurus dagangan kain batik tulis. Saya melakukan banyak perubahan di toko. Meskipun tidak semua ide saya disetujui bapak. Tapi untuk masalah “perbatikan” diserahkan sepenuhnya kepada saya. Bapak hanya berpesan supaya saya berhati-hati agar tidak merugi.

Saya memanfaatkan kemajuan teknologi kamera ponsel untuk memajukan usaha. Seperti dalam hal pemesanan kain dari pelanggan. Saya cukup memotret kain lalu saya kirim ke pengrajin batik.

Seorang pengrajin langganan saya berkata, “Foto ponsel itu menipu.”

Apa? Maksudnya begini, foto yang dihasilkan tenyata jauh dari kenyataannya. Dalam bisnis seperti ini penting untuk memperhatikan warna. Sedikit berbeda saja akan mengakibatkan perbedaan persepsi. Bisa jadi yang hijau muda dikatakan hijau tua. Karena dalam gambar terlihat agak gelap.


Baiklah, saya menyerah. Sedih, tapi meratapi nasib ponsel tidak akan mengubah keadaan. Ponsel saya tidak cukup bagus untuk menghasilkan foto berkualitas. Gambar kurang jelas entah karena saya tidak mencari cahaya terang atau memang kemampuan kamera ponsel saya hanya sampai disini.
Warnanya mirip klasik. Tapi sesungguhnya tidak.

Ada seorang pelanggan yang memesan kain seperti stok kain saya. Namun dia meminta untuk membuat warnanya lebih terang. Kadang untuk permintaan seperti ini saya sedikit cemas. Bagaimanapun juga setelah gambar dikirim, pengerajin batiknya tetap meminta kain batik sebagai contoh. Wah, kalau seperti ini sepertinya dia memang tidak percaya dengan kualitas gambar ponsel saya.
 
Berharap gambarnya bisa diterima dengan baik.
Bagi saya memiliki kamera ponsel berkualitas itu penting. Seperti ponsel Zenfone 2 Laser ZE550KL idaman saya. Percaya deh, kalau foto-foto yang dihasilkan jelas berkualitas. Harapan saya sederhana saja, agar kepentingan pribadi maupun bisnis lebih mudah. Gambar saya dipercaya, tanpa harus memberikan penjelasan panjang lebar. Kalau bisa sekali jepret dengan hasil bagus, kenapa harus berkali-kali jepret!

Semoga saja untuk masa yang akan datang, ada rejeki untuk membuat menjadi lebih baik.

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com.


Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

9 Komentar untuk "Kamera Ponsel Idaman"

  1. Kamera ponsel mmg jauh lbh praktis dan mudah😊

    BalasHapus
  2. Wah, mbak nurrochma ikutan kontesnya juga :D Semoga menang ya mbak dan usaha batiknya lancar :D

    baca juga kisahku dengan kamera ponsel mbak yah, disini: http://goo.gl/OPYTBq :D

    BalasHapus
  3. Wah, emang kadang klo ngirim poto warna antara warna yg asli dri barang dg hasil potonya kadang beda mak. hhee

    sukses ya mbak utk GA nya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang nipu kameranya, bukan orangnya loh! Gambar dan kenyataan jadi beda.

      Hapus
  4. Ponsel memang bikin semuanya jadi praktis, termasuk membuat foto yg presisi untuk kepentingan bisnis.

    Terima kasih sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel. Good luck.

    BalasHapus
  5. Kalo saya malah sudah lupa kapan terakhir kali buka aplikasi kamera di hp. Gak suka foto-foto soalnya

    AfikRubik

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel