Bermain di Sungai




Weekend lalu kami ada undangan dari sekolahnya si sulung di Malang. Nah, pulangnya karena masih siang saya meminta suami untuk lewat Pujon saja. Jalanan disini terkenal dengan tikungannya yang aduhai tajam dan berbahaya. Asalkan saja tetap konsentrasi dan tidak terburu-buru, insyaAllah perjalanan lancar.


Demi melihat sungai yang ada bebatuannya, saya minta suami menghentikan kendaraan. Kami jarang melihat yang beginian. Maklumlah, di tempat kami, sungai ya sungai, tanpa batu-batu segedhe itu. Sampai tiga kali kami berhenti, mencari tempat yang memungkinkan untuk parkir.. Memang agak susah mencari tempat parkir, karena persis di pinggir jalan atau bahkan tikungan. Akhirnya kami berhenti di sebuah warung yang tutup. Ada sedikit halaman yang bisa digunakan untuk parkir sementara.

Pertama kali berhenti, saya mencium bau tak sedap. Ternyata berasal dari sayuran busuk yang dibuang di tepi jalan. Selanjutnya saya mencari tempat yang tergolong aman dan agak bersih. Kalau mencari yang benar-benar bersih, saya rasa pasti sulit. Karena seperti kita ketahui bersama bahwa pantai, sungai, tanah kosong seringkali disalahgunakan. Di tempat-tempat seperti ini seringkali kita lihat tumpukan sampah.

Untuk ketiga kalinya, saya mantap untuk berhenti di depan warung yang tutup. Kendaraan yang diparkir tidak bakal mengganggu arus lalu lintas. Jadinya, kami bisa memanfaatkan beberapa waktu untuk bermain air di sungai dengan damai.

Sungai ini terletak di kecamatan Ngantang kabupaten Malang. Kadang berada di sisi kanan kadang juga di kiri. Selama perjalanan ada semacam pemandangan lain selain pohon-pohon yang menjulang.

Perkiraan saya, hari masih siang, masih ada waktu untuk bersantai. Mumpung membawa kendaraan sendiri dengan penumpang keluarga sendiri, jadi bisa bebas sepuasnya. Masih bisalah sekedar foto-foto disini.

Suami sudah memperingatkan, tidak mau lewat jalan berliku-liku seperti ini di malam hari. Kalau tidak terbiasa bisa bahaya. Aku sendiri juga takut. Saya janji tidak akan lama, eh ternyata...

Oke, anak-anakpun setuju. Sewaktu di Malang itu memang kami hanya fokus untuk memperbanyak komunikasi dengan si sulung. Jadinya, tidak ada acara mengunjungi tempat wisata. Tapi, bukan berarti kami tidak bisa have fun bersama anak-anak.

Begitu, kami turun, dua anak saya yang semula tidur, jadi terbangun. Mereka tertarik untuk turun dan bermain air di sungai. Girang sekali mereka, seolah tidak pernah ketemu sungai!

Awalnya cuma bermain batu di pinggir sungai. Sambil membayangkan kedalamannya. Duduk-duduk di jembatan bambu lalu mulai menyusurinya. Eh, jembatannya aman kok. Cuma beberapa senti diatas permukaan air sungai. Lagi pula sungainya dangkal dan arusnya tidak deras. Dilanjutkan dengan menaiki batu-batu yang besar.

Beberapa saat kemudian ada sebuah mobil berhenti di sisi jalan. Saya pikir pasti orangnya ingin main-main di sungai. Benar kan! Langsung saja si anak naik ke batu yang paling besar.

Untuk bermain di sungai, orang tua harus ikut menemani anak-anak. Ikut berbasah-basah ria di dalam sungai. Untuk anak kecil sih, tugas orang tua untuk menggandengnya. Meski sungainya dangkal dan aman, tapi orang tua tetap harus waspada.

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

10 Komentar untuk "Bermain di Sungai"

  1. Ingat dulu pas masih kecil aku mainnya di sungai, mbaa
    Sempat pula cuci baju di sungai. Hihii. Tapi skarang hanya main di sungai sesekali aja. Krna beda pulau :)

    BalasHapus
  2. Sama!! Di Bekasi juga sungainya yaa sungai ditambah dengan sampah yang kadang hanyut dengan bebas. Tapi, kalau yang plus bebatuan begitu, baru ada satu di VNI. Itu juga gak kaya di foto, huhuhu, kuingin ke Malang lagi deh. Pengen muter-muter kota Malang dan tempat lainnya. Seneng banget pasti yaa anak-anak main air.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jujur, saya nyari spot yang nggak begitu kelihatan sampahnya.

      Hapus
  3. Wowww... seger banget tengah hari main air kayak gitu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengennya sih anak-anak bisa berendam. Tapi tidak berendampun sudah basah kuyup.

      Hapus
  4. Seru yah sungainya juga keliatan bersih dan sejuk. Aku main ke sungai terakhir pas masih kecil, sampe lupa rasanya >.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti seneng deh. Pas aku disana, juga ada ibu-ibu yang main air sama anaknya.

      Hapus
  5. Masa kecil saya demen banget kalau main ke sungai, sampai pulang diomelin pun nggak kapok besok balik lagi. wkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bermain di sungai emang mengingatkan kita pada masa anak-anak dulu ya.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel