Fresh Setelah Staycation




Suatu hari setelah kami bermalam di sebuah hotel suami mengajak ngobrol santai. Topiknya tidak jauh dari hotel. Padahal aslinya ya masih ingin menginap di hotel.

Dad   : “Mom, kita buat satu kamar di rumah kayak di hotel.
Mom :  Diam.
Dad   : “Biar kita betah di kamar. Nggak usah ke hotel lagi.”
Mom  : “Yakin?”
Dad   : “Kamar kayak di hotel itu kan rapi, nyaman, asyik aja dilihat.”
Mom : “Nggak deh.”
Dad  : “Kenapa? Kita bisa merasakan suasana hotel tapi masih di rumah.”
Mom : “Nggak.”
Dad  : “Kita nggak perlu keluar biaya buat bayar hotel.”
Mom : “Tetep nggak! Karena bikin kamar kayak hotel itu pakai duit." 

Iya duit dong. Aduh kalau membahas duit ini kok emak-emak banget. Bagian keuangan keluarga gitu loh, memastikan keadaan keuangan keluarga akan baik-baik saja.
 
Trus, staycation di rumah gitu? Dad pikir rasanya bakal menyenangkan. Masak saya di rumah terus. Saya kan sehari-hari sudah stay di rumah. Ganti suasana dong! Yang pasti, di rumah itu saya masih melakukan rutinitas.

Saya sih tidak percaya begitu saja. Berada di kamar tapi masih di rumah sendiri tentu berbeda dengan kamar hotel. Memang sih suasana rumah adem, ayem, tentram dan damai. Kita selalu merindukannya, selalu senang berada di dalamnya.

Sudah deh tidak perlu memperpanjang urusan kamar rumah layaknya hotel. Saya memang butuh staycation. Tapi saya tidak bisa jauh dari anak-anak. Mereka masih membutuhkan saya, demikian juga saya.

Mom butuh staycation

Staycation itu berasal dari kata bahasa Inggris, stay dan vacation. Jadi, liburan tapi tetap di rumah atau di hotel. Tetap beraktivitas tapi santai ya di rumah atau di hotel.

Sebagai ibu rumah tangga, sehari-hari saya berada di rumah. Meski tetap  bersosialisasi, tetap keluar rumah untuk urusan ini dan itu. Ikut kegiatan-kegiatan yang mendukung pengembangan potensi diri. Berkunjung ke rumah kerabat dan teman. Tapi semuanya masih di dalam kota. Lalu pulang lagi ke rumah.

Nah, kalau staycation di hotel, gimana? 

Menurut saya sih, suasana hotel yang menyenangkan, menenangkan akan berpengaruh terhadap pikiran kita. Seperti kalau kita berada di dalam rumah dan berada di tengah sawah yang menghijau. Duh, pikiran jadi berbeda bukan? Setelah keluar rumah dan berada di sawah, eh perasaan jadi lebih lega. Demikian juga dengan staycation di hotel.

Sekali-sekali boleh dong, mom seperti saya menikmati udara bebas polusi di tempat lain misalnya di hotel. Yang bisa bikin pikiran jadi lebih fresh. Yang bisa memompa semangat untuk banyak hal. Termasuk mencari ide-ide segar buat menulis. Yang bisa menularkan aura kebahagiaan buat diri sendiri maupun orang lain.

Asal ketika staycation tidak ada yang mendadak menghubungi saya. Panggilan mendadak bisa membuat kacau ketenangan yang sudah kita bangun sejak semula. Atau tiba-tiba ada drama gitu?

Sebagai seorang ibu, pastinya paham deh urusan rumah tangga yang nggak ada habisnya. Paham juga setiap sudut rumah. Bahkan paham juga jika ada cat dinding yang mengelupas. Genting yang bocor. Termasuk urusan duit. Eh, apa hubungannya?

Tahu nggak sih kalau staycation itu bikin mom seperti saya merasakan suasana berbeda. Apalagi kalau bisa staycation di hotel Adhistana. Uh...pengen!

Sumber: booking.com


Saya sih belum pernah berkunjung kesini. Tapi boleh lihat-lihat dulu fasilitasnya. Eh, ada koleksi jendela lawasan. Kebayang juga sih, jendela itu dapat darimana? Sementara itu, bangunan hotel ini mendapat sentuhan jawa klasik, China dan Eropa masa kini. Sesuatu yang jarang saya temui di daerah saya.

Sumber: traveloka.com


Rumah-rumah bergaya klasik saja sudah banyak yang berubah menjadi modern, minimalis. Di daerah saya sudah langka. Kalaupun ada paling juga hanya beberapa. Yeah, yang sesuai dengan jaman sekarang.

Salah satu yang menyenangkan jika sedang staycation adalah lupa sejenak. Kok lupa sih. Iya lupa saja. Lupa kalau pagi hari tidak perlu sibuk menyiapkan sarapan buat keluarga. Lupa juga bagaimana rasanya sedang menyiapkan sekolahnya anak-anak. Seperti sedang dikejar-kejar waktu. Sebentar-sebentar melirik jam dinding. Lalu jam dinding dengan semena-mena berputar cepat. Ah, kecepatan yang sama akan berbeda jika saya sedang banyak tuntutan.

Beneran saya sedang dituntut untuk bisa melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Pagi itu waktunya sempit jika semuanya meminta beres secepatnya. Kadang masih ditambah dengan teriakan manja khas anak-anak, “Kaos kakiku ada dimana? Bukuku kok tidak ada! Aku baru tahu kalau hari ini ada ulangan!”

So? Anggap saja dramanya anak-anak merupakan bagian dari realita kehidupan sebuah keluarga. Sebuah cara untuk belajar menjadi orang tua. Tidak akan seru tanpa kehadiran mereka. Tidak akan ada cerita yang bisa dibagi. Yeah, hidup bakal garing tanpa drama. 


Lalu saya hanya bisa menarik nafas panjang saja. Mencoba tersenyum. Sedikit memaksakan diri tidak apa-apa daripada menambah keruwetan pagi.

Pernahkah kita merasa ingin keluar dari rutinitas? Sebentar saja. lalu mencoba mengevaluasi apa yang telah kita lakukan dalam rentang waktu berumah tangga. Pernahkah kita merasa ada hal-hal (masalah) yang ingin kita endapkan sebentar lalu mencoba mencari jalan keluar yang baik.


Aduh rasanya pengen dibikin lupa sejenak saja, saya pasti suka dan suka. Karena saya akan menikmati libur. Ya, libur dengan rutinitas yang mendera sepanjang pagi. Satu masalah beres akan datang masalah berikutnya. Bisa jadi dengan penambahan level kesulitan akan mendewasakan seseorang.

Oh, ya acara makan bersama anak-anak seringkali penuh drama dan air mata.  Pagi hari yang biasanya super sibuk itu akan berbeda. Pagi disambut dengan senyum ceria. Karena kita sedang staycation di hotel. Makan bisa di hotel.

Dan anak-anak? Mereka sedang berlibur. Semoga tidak ada huru-hara pagi hari. Jadi lupakan urusan sekolah mereka. Tugas-tugas, ujian, dsb. Mari menikmati sedikit waktu untuk lupa. Asal tidak kebablasan sih!



Berbagi kebahagiaan bersama keluarga

Kalau hanya mom saja yang bahagia kan tidak seru. Maka saya lebih suka menikmati bersama keluarga. Apa yang mom and dad usahakan, dapatkan, sudah selayaknya dinikmati bersama keluarga.

Anak-anak itu walaupun diam di hotel tetap senang. Memaksimalkan waktu dengan menikmati fasilitas hotel. Termasuk  kolam renang. Waktunya untuk berendam. Saya akan duduk-duduk cantik sambil mengawasi mereka. Sesekali menengok handphone. Tetap berkirim kabar kepada bapak di kampung halaman dan waspada dengan aktivitas anak-anak. Saya tetap memiliki family time yang indah, bukan?

Dengan staycation, saya bakal memiliki waktu untuk beristirahat tanpa diganggu rutinitas. Sambil menikmati fasilitas hotel, tak perlu kemana-mana. Cukup di hotel saja. Saya bisa menjelajahi setiap sudut yang disediakan untuk memanjakan pengunjung. Biar bebas polusi, bebas capek, bebas mengusir penat yang mendera, pilih staycation di hotel.

Well, saya butuh staycation di hotel. Bagimana dengan teman-teman?

^_^

Tulisan ini diikutsertakan dalam #PutriJalanJalan Giveaway yang berlangsung selama 3-30 Oktober 2016.
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

15 Komentar untuk "Fresh Setelah Staycation "

  1. Mba aku pun mau kalo staycation kesitu.. Hotelnya kece instagram-able banget hihi

    BalasHapus
  2. ini mah kebutuhan rutin kalo buatku mba :D.. tiap bulan aku pasti ngelakuin staycation, nth dgn suami berdua aja, ato komplit ama anak2 dan babysitters, ato hanya dgn temen... yg pasti tiap bulan buatku wajib bgt harus staycation.. ini penting kalo mw ttp fresh dan mood terjaga baik :D

    BalasHapus
  3. Staycation itu memang penting banget ya mba. Apalagi kalau tiap hari harus iris ini itu yang nggak ada habisnya, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibu-ibu emang suka rempong. Mari menikmatinya, mumpung anak-anak masih bersama kita.

      Hapus
  4. jadi ingat pas lebaran lalu, abis dibawa jalan keluar kota, langsung fresh banget..ngerjain apa2 di rumah nggak pake bete. Mudahan next time bisa staycation juga

    BalasHapus
  5. Toss! Sama..daku juga butuh staycation nih.. Biar beda suasana. Goodluck ya mbak lombanya...

    BalasHapus
  6. hotelnya kece benerrrr

    yuk yuk kita staycation ke jogjaaa

    bukanbocahbiasa(dot)com

    BalasHapus
  7. Jadi pengen staycation deh... pengen babymoon :D

    BalasHapus
  8. Hihihihihi dasar ibu ibuuu mikirnya pasti biaya yah.
    Kalau aku belum ibu ibu, terus di tawarin ayah mau dibikinin kamar kayak hotel
    Mau banget.

    Tapi kalau aku udah ibu ibu dan menjadi pengatur keuangan kayaknya mikir2 juga sih

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel