Perhatikan 6 Hal Ketika Menemani Anak Belajar
Senin, 03 Oktober 2016
14 Komentar
Seperti
biasa menjelang UTS (Ujian Tengah Semester) atau ujian semester, atau ujian
apapun pihak sekolah menghimbau agar orang tua mendampingi anak dalam belajar.
Jadi sudah siap moms?
Menemani
anak-anak dalam belajar itu susah- susah gampang. Ada anak dengan sekali
ngomong saja sudah mengerti lalu belajar. Moms pasti senang kalau si anak
seperti ini. Tidak perlu mengeluarkan berbagai jurus sakti untuk merayunya. Sebaliknya,
ada anak yang sampai berkali-kali diingatkan tetap tidak digubris. Ayo moms,
apakah pernah merasakan seperti ini?
Kadang
saya mikir begini, mungkin saya dulunya juga seperti anak-anak ini. Sulit
diatur. Atau orang tua yang sudah terlanjur pasrah saja. ya sudahlah, kejadian
di masa kanak-kanan kita semoga menjadi pelajaran berharga.
Jadi
bagaimana dong? Masak anak-anak kita dibiarkan saja. Ehm...kadang juga merasa
super galau. Mengapa si anak kok susah diatur, susah dinasihati. Bukankah
belajar itu untuk dirinya juga. Dia merasakan manfaat/keuntungan. Tapi
kenyataannya si anak kok tidak kunjung sadar. Sebaliknya masih asyik bermain,
atau bahkan pergi ke rumah teman. Sepertinya memang butuh piknik ya, Nak!
Suatu
hari anak saya bercerita bahwa dia mau kok diingatkan untuk belajar. Masalahnya
untuk belajar saja saya harus ngomong berkali-kali. Padahal dia sudah kelas VI
SD. Di usia ini, anak-anak mestinya sudah mengerti tanggung jawabnya. Tidak menunggu
perintah dari guru maupun orang tua.
“Kalau
ibu capek, ibu bosen, ibu jengkel, ibu nggak mau nyuruh belajar, gimana? Biar
aja!” kata saya.
Jelas
saja dia tidak terima. Entah apa yang ada di dalam pikiran si anak ini. Seorang
ibu juga manusia biasa. Kadang lelah, kadang khilaf bahkan tak sanggup mengatur
emosi. Bahaya bukan!
Tidak
ada salahnya kalau kita mengetahui karakter si anak lalu mencari cara yang
sesuai dengan gaya belajarnya. Tujuannya agar anak merasa nyaman ketika
belajar. Sebagai orang tua saya ingin yang terbaik tanpa harus memaksakan
kehendak.
Ini
yang saya lakukan untuk menemani mereka agar bersedia belajar:
- Buat kesepakatan. Saya biasa membuat kesepakatan dengan anak jika dia tidak kunjung mau belajar. Misalnya begini, jam berapa adik bisa belajar? Jadwal moms sebaiknya menyesuaikan si anak.
- Luangkan waktu. Hanya ada satu cara untuk meluangkan waktu. Lupakan masalah pekerjaan rumah yang menumpuk, lupakan to do list yang memenuhi isi kepala kita. Curahkan waktu buat dia. Sesuaikan dengan kebutuhan waktu belajar untuk si anak. Anak kelas 1 SD tentu tidak tahan belajar selama satu jam. Berbeda dengan kakaknya.
- Sabar. Ya, kadang si anak butuh berkali-kali penjelasan hingga akhirnya mengerti. Sekali dua kali masih mudah, tapi kalau setiap soal harus menuntunnya mencari jawaban bisa membuat stok kesabaran menurun drastis! Tapi tenang, coba kita posisikan diri kita sebagai anak. Pelajaran anak-anak sekarang rasanya kok semakin rumit saja. Semakin banyak yang dipelajari, semakin banyak tugas, dsb.
- Selalu mendukung upaya anak untuk belajar. Termasuk jika anak membutuhkan guru les. Karena tidak semua anak memiliki kemampuan yang sama untuk memahami semua pelajaran di sekolah. Jangan lupa untuk tetap memberikan kata-kata positif bahkan ketika si anak kesulitan belajar.
- Perhatikan asupan gizinya. Menjelang ujian moms pasti ingin agar anak selalu sehat sehingga dapat mengikuti ujian dengan baik. Sebaliknya jika sedang sakit, ah ujian pasti menyusul. Keadaan seperti buat sebagian anak tidak menyenangkan. Bayangkan saja, teman-temannya sedang asyik bermain, dia harus ujian sendirian.
- Berdoa. Berikan doa-doa terbaik untuk anak-anak tercinta. Semoga dimudahkan dalam usahanya mencapai cita-cita.
Selain
tips diatas saya berusaha untuk percaya terhadap kemampuan si anak. Tidak perlu
terlalu berlebihan. Tapi percaya saja deh. Masalahnya anak-anak saya pernah
menghadapi keadaan saat dia tidak siap untuk ulangan. Ya, namanya lupa, bisa
terjadi pada anak-anak juga.
Misalnya
malam hari sudah saya tanya, “Besok ada ulangan, nggak?”
Jawabannya,
“Tidak.”
Tak tahunya menjelang berangkat sekolah baru sadar ada ulangan. Ya,
sudah semampunya saja. Saya mau marah juga percuma. Kejadian seperti ini pernah
menimpa dua anak saya, SD dan SMP. Sekali-sekali mereka perlu “menikmati”
keadaan seperti ini. Dengan begitu anak akan belajar bertanggung jawab,
menyiapkan diri untuk ujian. Meski faktanya keadaan seperti ini bisa berulang
kembali.
Sebagai
orang tua, kitalah yang mestinya tahu karakter anak. Kita telah bersamanya sejak
dalam kandungan hingga saat ini. Jadi, saya yakin setiap moms pasti bisa
mengenali setiap kesempatan anak untuk belajar.
Setiap
anak walaupun saudara kandung, tetap saja berbeda dalam gaya belajar. Termasuk
dalam mencari waktu yang tepat untuk belajar. Ada anak saya yang lebih suka
belajar dalam keheningan. Maka, dia akan mencari tempat sepi untuk belajar.
Jika suasana di rumah tak mendukung pasti sulit untuk konsentrasi. Akhirnya
sia-sia saja membaca buku tapi tak paham.
Ada
juga anak yang tak terganggu dengan suasana rumah. Karena pada dasarnya dia
suka berada di tengah-tengah keluarga. Dia bisa tenang dan tetap konsentrasi
belajar.
Buat semua moms yang anaknya sedang menempuh ujian, semoga sukses ya!
^_^
Biasanya saya kalau nemenin belajar habis magrib sih.Tapi namanya anak2 ya jadi kadang suka2 dia aja deh hehe.
BalasHapusYang penting anaknya mau ya mba Amel.
HapusBiasanya aku nemanin anakku pas abis halat magrib juga sama kayak mba Amel :p
BalasHapusKalau udah nemanin belajar, aku nggak boleh megang handphone atau bahkan buku mbaa. Benar2 harus meluangkan waktu :)
Fokus sama anak.
HapusSemangat y mba, PEER banget buatku klo nanti anakku besar hehehe skerang aza 3 tahun susah bet di ajak belajar ngaji hehehe
BalasHapusSantai mba Herva.
HapusSejak kecil dibiasakan saja.
Hiks, itu yang adegan lupa ulangan, saya banget itu. Dan rasanya gemeeessss :( :(
BalasHapusPengen marah, tapi akhirnya saya cuma tersenyum (terpaksa).
HapusMembuat kesepakatan, berusaha sabar dan penuh kasih sayang, juga doa, ini yang biasanya berusaha betul saya lakukan :)
BalasHapusSemoga berhasil ya.
HapusBetul y mba jgn disuruh belajar terus tp nutrisinya gak diperhatikan
BalasHapusNutrisi kan mendukung si anak untuk konsentrasi belajar.
HapusMau langsung praktik ke anakku ah. :D Soalnya anakku perempuan masih TK. Masih aktif-aktifnya
BalasHapusAnak yang aktif banyak idenya mba.
Hapus