Menjelajah Museum Kereta Api Ambarawa
Jumat, 03 Maret 2017
17 Komentar
Mengajak
anak ke museum? Hah, anak-anak mulai menjerit. Apa yang ada dalam bayangan
anak-anak tentang museum adalah tempat yang tidak menarik, kuno dan sepi.
Apalagi kalau tidak ada play ground.
Padahal
banyak manfaat yang diperoleh ketika berkunjung ke museum. Seperti belajar
sejarah dan ilmu lainnya. Tapi yang namanya anak-anak, seperti biasa, permainan
itu sangat penting. Kalau hanya melihat-lihat benda-benda bersejarah plus
membaca deretan tulisan yang menyertainya bisa sangat membosankan. Lalu
bagaimana dengan museum Kereta Api Ambarawa?
Ok,
let’s see!
Kami
tidak melihat jadwal keberangkatan kereta. Asal mampir saja kesini. Mumpung
lagi liburan di Bandungan, Semarang. Ternyata begitu masuk ke lokasi ada papan
pengumuman. “Hari ini tidak ada jadwal perjalanan kereta.”
Masih
tidak percaya, suami tetap bertanya kepada petugas parkir. Apakah tulisan
segedhe itu kurang jelas buat kami? Iya! Si bapak mengatakan bahwa jadwal
keberangkatan kereta adalah hari Minggu.
Jadi?
Sudah terlanjur masuk ya masuk saja sekalian. Toh, banyak yang bisa dipelajari
disini.
Tiket
Rp.
10.000.
Langit
mendung begitu kami tiba disini. Hari sudah mulai sore, khawatir tempat ini
segera tutup saja. Tapi masih banyak yang datang. Jadi kita tetap semangat
masuk.
Dari
parkiran tadi sudah terlihat lokomotif dan gerbong kereta api. Rasanya seperti
sedang berada di jaman ketika saya masih kanak-kanak. Ya, ada jalur kereta api
di dekat rumah. Sampai sekarang masih ada bekasnya. Masih terlihat relnya. Meski
beberapa tempat sudah banyak beralih fungsi. Ada yang menjadikannya sebagai
tempat tinggal, toko, warung, musholla dan kebun. Tapi jejak-jejak kereta yang
melaju masih tersimpan dalam kenangan.
Pada
masa itu kereta api menjadi transportasi yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Entah bagaimana harus menceritakan kepada anak-anak. Tapi dengan berkunjung ke
museum transportasi ini anak-anak bisa melihatnya secara nyata.
Inilah
kereta api yang pernah berjaya di jamannya. Ada macam-macam lokomotif dan
gerbong kosong. Di setiap lokomotif dan gerbong ada nomor serinya. Kita bisa masuk dan berfoto disana. Karena musim liburan jadi
ramai, mau foto saja harus bergantian.
Lorong-lorong
stasiun kereta api ramai oleh para pengunjung yang berdatangan baik dari daerah
setempat maupun dari luar kota. Dan anak-anak? Mereka berlarian kesana-kemari.
Lha halamannya luas banget. Cocok buat anak-anak yang ingin menyalurkan energi.
Melihat
deretan kereta yang terkesan unik karena kuno, anak-anak menghampiri satu per
satu. Naik turun dan keluar masuk lorong-lorongnya. Kereta yang sudah berumur ini masih terawat dan kokoh.
Museum
kereta api ini adalah sebuah stasiun kereta api pada jaman Belanda yang
digunakan sebagai museum di Ambarawa, Jawa Tengah. Jadi disini kita bisa
melihat macam-macam lokomotif kereta uap yang biasanya hanya dilihat di
buku-buku sejarah atau film dokumentasi. Selain itu museum ini memiliki koleksi
benda-benda yang berkaitan dengan perkertaapian seperti telepon antik,
peralatan telegraf Morse, bel antik, timbangan, foto-foto dokumentasi dan peralatan antik lainnya. Bahkan di
salah satu ruang tersimpan peralatan kesehatan beserta obat-obatan. Semua benda
disini terawat dengan baik.
Di
sini ada perpustakaannya, loh. Gerbong dibuat nyaman untuk anak-anak. Mau duduk
santai atau selonjoran? Bahkan kalau mau rebahan saja sambil membaca koleksi
buku.
Cuaca
masih mendung, kemudian gerimis. Kami masih menjelajah sudut-sudut museum
kereta api. Kadang-kadang gerimis menjadi tak penting. Kapan lagi kesini?
^_^
kereeen! pengen kesini bangetttt
BalasHapusAyuk, kesini!
HapusPerpustakaannya nyaman banget, Faiz pasti suka aku ajak ke sini
BalasHapusAku juga mba! Pengen selonjoran, mengistirahatkan kaki yang capek jalan.
HapusDuh mba kebayang kalo bawa anak2 ke sini pastiiiii mereka lari2an.. hehe luas juga ya tempatnya.. Ada perpusnya jg ternyata yaa.. Sbg penggemar kereta, aku pingin bgt k museum kereta Ambarawa ini dari dulu tp belum kesampaian.. hehe
BalasHapusAku main kejar-kejaran sama anak-anak. Mereka enjoy banget, bisa naik turun kereta kuno dan sembunyi di gerbongnya.
HapusTp di foto ga keliatan ramai, bisaan
BalasHapusIni pas liburan sekolah di akhir tahun 2016. Parkiran penuh. Bahkan saya bertemu dengan rombongan anak-anak SD yang study tour disini. Di beberapa tempat, kita mesti bergantian kalau mau foto-foto.
HapusSaya sengaja tidak mengambil gambar dengan banyak orang karena akan membuat objek yang saya foto tidak menonjol. Maklum masih belajar mba, motretnya.
bagus banget.., pengen banget aku kesini, belum ada waktu sayangnya.. klo kesini ajak2 saya dung?hehe
BalasHapuswww.kananta.com
Kesini bisa bernostalgia bersama kereta kuno.
Hapuskalau aku keperpustakaan ..kayanya bakalan ketiduran h2.. layamya senderan empuk banget..
BalasHapus#kayaknya senderan *typo he2
HapusApalagi didukung udara yang sejuk..hihi...
Hapusanakku yg pertama slalu aku biasain utk bisa suka dgn museum mba.. memang sih kebanyakan museum di Indo msh ga begitu menarik ya trutama utk anak2... kalo aku mah dr dulu slalu suka museum, apalagi yg punya cerita kelam dulunya, kyk museum killing field tuol sleng ato S21 di Pnom penh kamboja... yg serem2 gitu aku paling suka.. tapi kalo museum yg kyk kereta api ini, aku jg bisa nikmatin kalo memang penjelasan di dlmnya ditulis komplit... nah biasanya aku cerita deh dr situ ke anakku supaya dia ikut tertarik.. :) .. buatku museum itu cara paling enak utk belajar sejarah :)
BalasHapusSetuju, anak-anak harus dibiasakan suka museum. Sebelum kesini saya sudah promosi sama anak-anak. Tapi bayangan mereka tentang museum selalu tidak menarik.
HapusAsyik banget Mba...! semoga kapan2 bisa kesana, anakku suka banget kereta api soalnya :)
BalasHapusAamiin, semoga bisa jalan-jalan sekeluarga ya.
Hapus