Suatu Pagi di Pantai Kelapa, Tuban
Jumat, 24 Maret 2017
16 Komentar
Ceritanya
kami mau berburu sunrise di Pantai Kelapa. Mau berangkat pagi ternyata
anak-anak belum siap. Yang ini itu hingga waktunya molor dari rencana. Lalu bapak
yang masih mengajak ngobrol suami. Ah...kapan berangkatnya?
Tiba di pantai kelapa sekitar pukul 05.30, masih sepi. Ada sih beberapa penduduk lokal yang momong anak-anaknya kesini. Bermain ayunan dan pasir di bibir pantai. Atau sekedar duduk-duduk di bangku.
Karena
ini adalah hari Minggu, seperti biasa, lokasi wisata selalu ramai. Bahkan penduduk
lokalpun ikut menikmati pagi yang cerah di pantai. Lupakan sejenak masalah rumah,
sambil momong anak-anak, bermain dengan gembira di pasir pantai.
Saya
selalu memilih datang di pagi hari karena udara yang masih sejuk dan angin bertiup
pelan. Tidak ada sengatan matahari yang membuat kita takut kulit berubah warna.
Tidak pula takut karena sinar matahari yang menyilaukan mata.
Matahari
sudah terbit. Dari pantai ini tidak terlihat. Matahari tertutup deretan pohon
kelapa di pinggir pantai. Kalau mau melihat mataharinya, harus maju hingga
masuk ke pantainya.
Sepagi
ini sudah ada penduduk lokal yang mencari kerang untuk dijual. Biasanya sampai siang. Saya melihat
kerang-kerang ini menempel kuat seolah membentuk batu karang. Awalnya saya kira
seperti itu. Tetapi setelah mendekat ada banyak cangkang kerang berwarna putih.
Namanya
pantai kelapa, pastinya banyak pohon kelapa. Disinilah letak keunikan pantai kelapa. Tidak hanya pohon yang berdiri tegak dan melambai-lambai
ketika ditiup angin, namun ada juga pohon kelapa yang sedikit bengkok dan roboh. Tapi masih bisa hidup. Pemandangan yang asyik untuk sekaligus menghirup udara segar di pagi hari.
Saya
tidak tahu apakah pohon kelapa disini sengaja ditanam sehingga tumbuh berderet,
ataukah tidak. Yang pasti di pantai ini kita bakal menjumpai banyak pohon
kelapa yang tinggi menjulang dan teduh.
Oh
ya, saat ini pantai kelapa sedang berbenah. Maksudnya masih dalam proses
pembangunan. Kalau dulu tidak ada fasilitas apapun, sekarang sudah ada toilet. Warung-warung
makan sudah banyak. Ada flying fox dan ayunan.
Masalahnya kami datang ketika pantai ini tidak ada petugasnya. Kepagiaan! Padahal di
pantai-pantai lainnya di Tuban, pagipun sudah ada petugasnya. Mereka benar-benar
mengetahui keinginan para pengunjung. Berburu sunset, memancing, jogging atau sekedar
duduk-duduk cantik sambil menggelar tikar.
Seperti
di pantai Sowan, Remen dan Boom, pagi seperti ini sudah ada petugasnya. Karena
salah satu daya tarik pantai adalah mataharinya. Iya, melihat matahari terbit
dan terbenam itu suatu kenikmatan alam yang diberikan Tuhan secara gratis. Secara perlahan kita melihat gerakan
matahari yang muncul dari balik awan lalu bola panas raksasa itu memperlihatkan
wujudnya. Terang! Semburat awan seperti pensil warna-warni yang menghias langit. Indah!
Si
bungsu sudah sejak turun dari mobil langsung berlarian ke pasir. Bermain pasir
lalu maju ke pantainya. Bukan pasir lagi. Tapi menyerupai lumpur, kental,
lengket.
Anak
saya sih enjoy saja, ambil lumpur, pasir lalu membuat sesuatu. Berlarian kesana
kemari tanpa sedikitpun merasa risih dengan semua yang sudah menempel di tangan
dan kakinya.
Setelah
itu barulah kami mengajaknya ke kamar mandi. Dan apa yang terjadi? Hwa... semua
kamar mandi dalam keadaan terkunci rapat. Pantas saja ibu-ibu yang duduk cantik
cuma melongo melihat anak saya dekil seperti ini.
Salah
satu jalan untuk membersihkannya adalah mencelupkan kaki dan tangan anak ke air
pantai. Sayangnya rencana ini batal karena tidak mungkin dilakukan. Kami pasti
melewati lumpur tadi dan kotor lagi. Bukan hanya anaknya yang kotor, melainkan
ayahnya yang ikut menggendong.
Saya
ingat ada masjid di dekat sini. Keluar dari pantai kelapa menuju arah barat,
ada masjid yang belum selesai dibangun. Disitu si bungsu membersihkan tangan
dan kakinya. Sekaligus ganti baju.
Note:
- Selalu membawa baju ganti jika mengajak anak bermain di pantai.
- Jangan berangkat pagi. Kecuali jika hanya sekedar ingin melihat pantai lalu pulang.
- Jika ingin foto-foto cantik, carilah tempat yang bersih.
Masalah
sampah ini memang selalu menjadi momok di pantai. Termasuk dipantai kelapa. Sampah bisa
berasal dari pengunjung yang tidak mau menjaga kebersihan seperti sampah pembungkus snack. Atau bisa pula karena
kiriman dari laut. Kalau sudah seperti itu, saya rasa sangat penting untuk
menggugah kesadaran masyarakat sebagai pengunjung maupun warga setempat.
Jalan
menuju pantai kelapa ini cukup mudah. Kalau dari alun-alun lurus saja ke barat
hingga pertigaan Jl. Manunggal. Terus saja ke barat. Nah, nanti ada gapura yang
bertuliskan Gang Pantai Kelapa. Jalannya cukup sempit, hanya bisa dilalui satu
mobil. Kalau membawa kendaraan roda dua cukup mudah untuk parkir. Bisa di pasirnya
dan sangat dekat dengan pantai.
Terletak
di desa Panyuran, kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, pantai kelapa ini cukup
gampang ditemukan. Dari jalan raya masuk lagi sekitar 200 meter. Hanya saja
gangnya hampir sama dengan gang lainnya. Untuk mengenalinya ya mesti jalan
pelan-pelan agar tidak kebablasan.
Meski
saya bisa berkunjung dengan gratis, tapi seorang penduduk setempat mengatakan
bahwa setiap pengunjung harus membayar tiket masuk. Nah, ini berlaku jika ada
petugasnya. Selama tidak ada seorangpun yang bertugas, maka berpuas-puaslah
bermain di pantai. Lanjutnya nanti akan ada wahana yang dibangun untuk
memanjakan para pengunjung pantai. Semoga ya.
Di
pantai ini kita bisa melihat perahu-perahu nelayan yang berwarna warni yang
ditambatkan di bibir pantai. Ada bendera merah putih yang dipasang di sebuah
tiang perahu. Sebagai identitas nelayan ketika pergi beralayar. Cukup mengesankan ketika mendapati
perahu-perahu nelayan disini.
Nah,
jika ingin berfoto dengan latar perahu, atau bahkan di perahunya, ada kok yang
diletakkan di pasir, jadi kita tidak perlu turun ke laut. Ayo dipilih!
Happy
traveling!
^_^
Aaah... rasanya segar ya mba, pagi2 menghirup udara pantai yang bersih :)
BalasHapusIya, segar, udara bebas polusi.
HapusKebayang duduk di bawah pohon sambil menikmati pemandangan indah dan ditemani bunyi deburan ombak. Hmmmm
BalasHapusAwww...settingnya cocok buat nulis romance deh.
HapusCantik ya pantainya, kalau untuk lihat sunset bagus kah ya?
BalasHapusBagus kakak. Lalu aku pengen berburu sunset...
HapusKlo kelapanya sudah berbuah asyik mbak... Kali aja berikutnya ada wisata sambil petik kelapa muda☺
BalasHapusMau...mau...
HapusWah pasti tenang berada di sana. . .nyaman lihat kelapa yg hijau
BalasHapusYup, kelihatan seger ya suasananya.
HapusSaya belum pernah ke tuban. Liat kelapa rimbun gt kok rasanya adem bener ya
BalasHapusJadi ada tempat buat ngadem.
HapusWah.. Pantainya masih sepi ya Mba.. Semoga pembangunannya bisa segera selesai. Kan lumayan buat pemasukan daerah. :)
BalasHapusAh..jadi pengen mantai juga. :D
Masih kepagian mba. Tapi ya sudah ada beberapa pengunjung. Bahkan petugasnyapun nggak ada.
Hapusdi jakarta pantainya cuma ancoll.. itupun ga menarik didatangin krn kotor :( .. kalo mau ke pantai, biasanya aku planning ke daerah2 pantai pas liburan mba... aku nya sih ga suka pantai sbenernya krn panas ;p, tapi anak2 suka banget... kmrn aja mereka beli peralatan sekop mainan dan lain2nya itu supaya nanti kalo liburan ke pantai bisa sambil main2 begitu :D
BalasHapusAsyik loh kalau main ke pantai. Yang penting tempatnya bersih.
Hapus