Bukit Bunda: Bukit Kapur yang Ngehits di Blitar
Jumat, 12 Mei 2017
34 Komentar
Assalamualaikum,
Didorong
oleh rasa penasaran akhirnya saya mengunjungi kota Blitar. Setelah kampung
Coklat, di hari selanjutnya saya mampir ke Bukit Bunda. Terletak di desa
Dawuhan, Kademangan, Blitar, tidak jauh dari kotanya.
Baca juga Bukit Kapur Tuban...
Salah satu trik mencari tempat wisata dalam satu waktu adalah yang berdekatan. Tujuannya agar tidak boros waktu dan tenaga. Nah, bukit bunda ini memang dekat dengan Kampung Coklat, sekitar 3,5 km. Ingin sekaligus kesini tapi kita sudah capek. Akhirnya keesokan harinya saja.
Salah satu trik mencari tempat wisata dalam satu waktu adalah yang berdekatan. Tujuannya agar tidak boros waktu dan tenaga. Nah, bukit bunda ini memang dekat dengan Kampung Coklat, sekitar 3,5 km. Ingin sekaligus kesini tapi kita sudah capek. Akhirnya keesokan harinya saja.
Untuk
menuju lokasi ini gampang kok. Tepat di pertigaan jalan ada papan nama, Bukit
Bunda. Kita tinggal masuk ke jalan itu, lurus hingga ketemu area parkir.
Tips
berwisata di Bukit Bunda
- Pilih waktu sore hingga malam.
- Sebaiknya sudah makan dulu.
- Siapkan tenaga.
Saya
datang pagi ketika tempat ini baru saja dibuka. Meski pernah ke bukit kapur di daerah saya, tetap saja pagi bukan pilihan yang tepat. Para pegawainya masih
bersih-bersih lokasi. Sementara di angkringan, menu yang tersedia masih
terbatas. Tapi kami sudah makan dulu, biar kuat eksplore Bukit Bunda.
Awalnya
saya pikir kalau berangkat pagi, lokasi ini masih sepi pengunjung. Jadi kalau
mau foto-foto tidak malu-malu banget. Dan untuk mencari latarnya bisa puas. Memang bisa sih seperti itu, tapi tetap tidak tahan dengan cuacanya.
Datang
ke lokasi saya langsung bertanya kepada petugas parkirnya, “Jaraknya jauh
nggak?”
Melihat
bukit kapur yang ada di hadapan saya, terbayang kaki ini bakal melangkah
seberapa jauh. Setelah si mas petugas parkir mengatakan tidak jauh, hati ini
menjadi lebih tenang.
Ketika
tiba di lokasi bukit bunda kami disambut oleh dua orang petugas yang kemudian
mengarahkan ke bagian tiket. Bayar dulu ya. Tiketnya murah kok.
Harga
tiket:
Rp.
5.000 per orang
Ada apa di bukit
bunda?
Bukit
bunda ini merupakan tambang batu kapur milik perseorangan. Sampai saat ini
masih menjadi tambang dan tempat wisata. Jadi satu tempat ini bisa dua fungsi.
Ketika saya datang masih dalam proses pembangunan tempat wisata.
Nah,
seperti kolam renang ini. Semoga ketika saya menulis mudah-mudahan sudah selesai pembangunannya.
Sehingga semakin memanjakan pengunjung. Barangkali saja setelah berpanas ria
mau ngadem dengan berendam dan berenang disini.
Untuk
fasilitas umum seperti musholla dan toilet sudah ada. Bukit bunda dilengkapi
dengan Angkringan dengan bermacam-macam menu andalan. Mungkin agak siang ya
makanannya lengkap. Tapi kalau yang siap sudah ada seperti gado-gado, rujak,
macam-macam snack. Semuanya ditaruh di wadah mika. Minuman dingin, seperti susu
segar aneka rasa, sinom, minuman kemasan sudah ada.
Kami
memilih menyusuri jalanan menuju bukit. Ternyata pagi itu panas banget.
Meskipun belum pukul 12.00 tapi kalau berada di pegunungan/bukit kapur rasanya
sudah jam segitu. Ya, Allah, panas banget!
Saya
berharap segera menemukan spot-spot cantik buat foto seperti yang sering saya lihat
di IG. Tapi butuh perjuangan. Untuk mendaki saja saya ngos-ngosan. Ini tidak
sebanding dengan keinginan yang menggebu-gebu tadi. Dua anak saya bahkan sudah
tiba dahulu. Sepertinya mereka tidak memiliki rasa capek.
Kalau
tidak mau bercapek ria bisa menyewa kendaraan disini. Tersedia kendaraan dari
jeep hingga sepeda onthel. Jalurnya memang menantang.
Diatas
bukit mulai terlihat spot cantik buat foto-foto. Tidak perlu berdesakan karena
masih sepi pengunjung. Yang ada sih, kita jalan bareng-bareng. Sesekali kalau
sudah capek, minggir, dan memilih tempat duduk. Ada gazebo yang siap menampung
pengunjung.
Jalan
menuju menara pandang sudah baik. Artinya memang sudah disediakan jalan. Namun
ketika mendekati menara pandang itu justru jalannya berbahaya. Jalannya
menanjak dan berbatu. Selain itu masih ada jalan menuju ke sarang burung dan
hammock yang licin.
Kalau
saya lebih suka memilih jalan yang sudah rata, yang gampang dilewati. Tapi
ternyata tidak semua orang begitu ya. Ada dua cewek abege yang sengaja memilih
jalan yang susah. Ada orang yang memang suka dengan tantangan. Memilih jalan
menanjak yang kemiringannya bikin saya deg-degan. Akibatnya tergelincir. Untung
masih bersama kedua orang tuanya yang berhasil menolong. Sebenarnya bisa kok
asal mampu menjaga keseimbangan. Atau berpegangan pada pohon-pohon
disisi-sisinya. Jalan pelan-pelan dan sampai deh.
Meskipun
masih ada pepohonan termasuk semak belukar, tapi disini tetap panas. Luar
biasa! Bisa ngadem ya di menara pandang atau sarang burung. Salah saya juga sih, tidak membawa topi.
Sejauh
mata memandang, hijaunya hutan yang mulai berkurang karena digunakan untuk
kepentingan manusia. Pohon ataupun semak belukar ditebang dan dibuatlah jalan
dan spot foto. Ada kok bekas-bekasnya dan mengganggu jalan. Mungkin belum selesai juga pembuatan jalannya. Semoga saja tetap ada penghijauan sehingga keseimbangan alam
tetap terjaga.
Kita bisa puas foto-foto disini. Apalagi sekarang banyak view foto yang terlihat serem, dilihat dari ketinggian. Kenyataannya tidak. Coba kalau kita amati dari menara pandang. tangga hingga papan buat foto-foto, entah apa namanya, tidaklah terlalu tinggi. Saya juga ikut naik, meski... salah kostum. Kok bisa? Saya pakai gamis, masih bisa naik ke tangga dan foto ala-ala disini. Mumpung disini dipuas-puaskan fotonya. Sayang, sekali lagi, panasnya aduhai!
Karena
saya datang di hari Minggu maka tambang libur. Tidak ada aktivitas penambangan maupun kendaraan (truk) yang
hilir mudik mengangkut batu-batu kapur.
Spot selfie di Bukit Bunda:
- Menara pandang
- Hammock
- Sarang burung
- Petunjuk arah (kota)
- Love ranting
- Angkringan
- Latar kupu-kupu
Jam
buka:
Bisa
dilihat disini ya.
Happy
traveling!
^_^
Ya ampun keren amat Bukanya smpe jam 12 malam. Aku pernah ke blitar tp ga pnh ke tempat ini. Dulu banget sih hehehe..
BalasHapusGak tahu juga sih kalau malam ramai atau tidak. Kalau kata petugasnya ada yang berkunjung malam2. Suasana beda, jadi kebayang view bukit bunda yang kerlap-kerlip oleh lampu.
HapusWah geliat wisata Blitar mkin berkembang ya mbak
BalasHapusTernyata banyak ya, wisata di Blitar.
HapusBukit kapurnya indah sekali tapi di beberapa titik terkesan agak gersang ya mba. Smoga makin lebih baik ya sehingga ada alternatif tempat wisata keluarga
BalasHapusBukit Kapur memang seperti ini modelnya. Sepanjang yang aku tahu, panas dan tandus. Tapi masih ada banyak pepohonan liar yang bisa tumbuh. Sayangnya ketika dipakai sebagai tempat wisata, mulai dari semak hingga pohon2 ditebang. Semoga saja ada gantinya.
HapusWAH belum pernah kesini juga sih mbak saya, tapi kalau kapur2 jadinya mirip juga ya sama tuban :D
BalasHapusIya, samalah. Di Tuban banyak pegunungan kapurnya, mba Ninda. Bedanya di Tuban tidak dipakai sebagai tempat wisata, meskipun banyak yang suka pepotoan.
HapusWah, tip-nya malah sore/malam ya Mbak datang ke bukit Bunda? Kalo pas sunrise apa kurang bagus?
BalasHapusKalau pagi kan belum buka. Bisa lihat sunset saja... dianggap samalah dengan sunrise.
HapusAsyik, nambah lg referensi jln2 di sekitar jatim. Tengkiu sharenya
BalasHapusSama-sama.
HapusKebayang panasnya mbaa.. Hehe.. Pemandangannya baguuuus, semoga makin ke sini fasilitasnya makin lengkap lagi yaa..
BalasHapusSemoga makin nggak panas... doaku.
HapusKeren euy, semoga bisa kesana secepatnya
BalasHapusAamiin. Ayo eksplore Jatim, mas.
HapusPasti kece pemandangan kalau foto di atas pohon itu.
BalasHapusKece badai, mas. Cuma ini tukang fotonya amatir, hihi...
HapusBukanya sampe jam 12 malam.. ckckckck...
BalasHapusIya, tapi nggak tahulah ada banyak orangnya atau tidak. Kalau secara pribadi ngerilah jam segitu.
Hapusklo liat bukit dan peg kapur di Blitar di otak ini langsung terngiang operasi Trisula penumpasan G30 S/PKI
BalasHapustapi ini keren, belum jadi aja udah bagus
dan aku suka itu bukanya sampe malem ya
terus papan2 yg nunjuk arah ke mana2 itu asyik banget
harus dicoba
Iya, buat foto2 itu keren.
HapusWaah, keren.. Pemandangannya masih adem di mata.
BalasHapusHmm, dan tipsnya bener tuh, dilihat dari medannya, emang kudu makan dulu sebelum ke bukit kapur..
Kesananya harus strong lah.
HapusWah seru banger ini, jadi wisata alternatif di Jatim selatan.
BalasHapusIya, coba kesini!
Hapusliat tebing-tebing kapur gini rasanya jadi pengen majat *jiwa muda tiba2 keluar haha *
BalasHapusEh, aku dah tua ya. Pasti nyerah kalau panjat memanjat.
HapusEnakan malem mungkin ke sana ya Mba, lebih adem dan bisa liat lelampuan. Btw seru juga kayanya naik jeep kalo ga mau capek ��
BalasHapusMungkin ya. Tapi khawatirnya nggak seramai kalau siang.
Hapuswaah baru tau mbaak di Blitaar ada bukit bundaa. instagrammable juga tempatnyaa :) tfs mbak yaa hehhee
BalasHapusSama-sama. Semoga bisa jalan-jalan kesana ya.
HapusIndonesia itu kaya sama tempat wisata yang instagramable ya Mbak. Keren banget :)
BalasHapusSEkarang lagi musim, tempat-tempat wisata dibikin instagramable.
Hapus