Sekolah Favorit, Yay or Nay
Selasa, 18 Juli 2017
7 Komentar
Assalamualaikum,
Sudah
selesaikah urusan sekolah anak di tahun ajaran baru ini? Yang masuk sekolah
baru, yang naik kelas, semoga senang dengan teman-teman barunya. Semoga nyaman dan
berkembang dengan lebih baik.
Tak
bisa dipungkiri, urusan mencari sekolah buat anak-anak saat ini semakin rumit.
Mengapa? Salah satunya karena banyaknya pilihan sekolah. Banyak tuntutan orang tua. Mulai dari negeri
hingga swasta. Mulai dari jarak sekolah dengan rumah, hingga kurikulumnya. Dan masih banyak lagi.
Sebagai
orang tua, pastinya ingin mencari sekolah yang terbaik. Kalau di daerah saya,
sekolah favorit itu sekolah negeri. Bagaimanapun juga kehebatan sekolah negeri
sudah ada sejak jaman saya sekolah. Jadi orang-orang masih berpikir kenapa tidak
menyekolahkan anak di sekolah negeri, yang prestasi dan lulusan terbaiknya sudah dikenal secara luas. Di daerah lain bisa berbeda ya?
Saat
ini sudah mulai bermunculan sekolah-sekolah swasta (sekolah Islam) yang
menawarkan keunggulannya. Daya saing yang seimbang dengan sekolah negeri. Bagi orang
tua, banyak hal yang mesti dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mendaftar ke
suatu sekolah. Mulai dari usia anak, tingkat kemandirian, kurikulum sekolah, jarak sekolah hingga urusan biaya.
Sekolah
dikatakan mahal ataupun tidak, tidaklah sama bagi setiap orang. Ada yang puas
menyekolahkan anaknya di sekolah swasta meski hidupnya sederhana. Katakanlah biaya
sekolah tersebut “mahal”, karena jelas lebih mahal daripada sekolah negeri. Namun
karena tekadnya yang kuat, ada saja rejeki untuk membiayai sekolah.
Ada
juga yang memilih sekolah negeri dengan pertimbangan lebih banyak waktu bersama keluarga. Dari segi biaya, sekolah negeri lebih terjangkau. Apapun keputusan tersebut tidak bisa disamakan dengan orang lain.
Lalu, ada yang mengatakan bahwa sekolah favorit itu masuknya susah. Nah, kalau seperti ini, mungkin bisa survey dahulu sebelum tahun ajaran baru. Minimal sudah sudah mengetahui sistem pendidikannya, tes masuk, biaya, dsb. Jadi sudah ada bayangan kira-kira si anak mampu atau tidak.
Lalu, ada yang mengatakan bahwa sekolah favorit itu masuknya susah. Nah, kalau seperti ini, mungkin bisa survey dahulu sebelum tahun ajaran baru. Minimal sudah sudah mengetahui sistem pendidikannya, tes masuk, biaya, dsb. Jadi sudah ada bayangan kira-kira si anak mampu atau tidak.
Sebaiknya
jika ingin masuk sekolah favorit harus dengan persiapan. Seperti ini, berapa
nilai yang dibutuhkan untuk bisa menembus ke sekolah tersebut. Persiapan tersebut
sudah dimulai sejak semester berapa. Jika anak memiliki prestasi di bidang akademik maupun non akademik, bolehlah mendaftar melalui jalur prestasi.
Tapi itu bukan jaminan bahwa si anak pasti diterima. Kalau masih sekolah dasar tidak seribet seperti mencari sekolah di SMP atau SMU. Tidak lagi memikirkan jarak sekolah. Karena semakin anak mandiri semakin siap untuk sekolah di luar kota. Dengan pertimbangan sekolah disana lebih baik.
Tapi itu bukan jaminan bahwa si anak pasti diterima. Kalau masih sekolah dasar tidak seribet seperti mencari sekolah di SMP atau SMU. Tidak lagi memikirkan jarak sekolah. Karena semakin anak mandiri semakin siap untuk sekolah di luar kota. Dengan pertimbangan sekolah disana lebih baik.
Akhir-akhir ini beberapa sekolah negeri sudah membuka penerimaan murid dari jalur tahfidz. Jika anak memiliki hafalan yang cukup seperti yang disyaratkan, bisa mendaftar melalui jalur ini.
Benarkah yang terbaik, terfavorit itu sesuai dengan keinginan anak kita? Ukuran terbaiknya bagaimana?
Di
tahun ajaran baru seperti ini, saya mendapat banyak pertanyaan tentang sekolah
si anak, “Sekolah dimana anaknya?”
Saya
jawab saja, “Sekolah di SMP X.”
Bukan
hanya guru dan orang tua yang bertanya kabar sekolah ini. Ada yang penasaran
seperti ini, “Lho, memangnya NEM berapa? Nggak mencoba sekolah negeri?”
Sampai
disini saya merasa sekolah favorit itu bisa berbeda bagi masing-masing orang
tua dan anak. Makna favorit bukan sekedar berapa banyak piala yang dipajang di
sekolah. Berapa banyak anak yang mendaftar. Berapa banyak yang diterima. Berapa nilai rata-rata siswa.
Bisa
jadi sekolah yang kami pilih tidaklah favorit dihati para orang tua. Tapi sekolah
ini adalah pilihan anak saya. Sekolah inilah yang diinginkan dan sesuai dengan
minat dan bakatnya.
Memilih
sekolah bukan masalah mencoba sesuatu yang baru. Tidak cocok lalu ganti. Tidak
semudah itu. Apalagi kalau dari sekolah negeri ke sekolah negeri lain. Ada peraturan yang harus dipatuhi. Ada proses sosialisasi dengan guru dan teman-teman. Ada adaptasi
dengan sistem belajar-mengajar. Ada harapan dan cita-cita. Semuanya seperti
benang yang berkesinambungan.
Berbeda
dengan jaman saya sekolah dulu. Tidak banyak pilihan. Sekolah favorit hanya
satu. Jika seorang anak bisa masuk dalam daftar siswa disana, artinya si anak
cukup pandai. Gampangannya begitu! Bisa mengalahkan anak-anak lainnya dengan dengan
prestasi masing-masing.
Namun
jaman berubah, perkembangan informasi dan pengetahuan semakin cepat. Apa yang
ingin diketahui bisa dengan mudah diperoleh. Termasuk urusan mencari sekolah. Mau
mencari sekolah seperti apa, coba googling saja. Masih penasaran, survey ke
sekolahnya. Masih belum puas, bertanya langsung kepada anak yang sekolah di
sana.
Luruskan niat kita dalam mencari sekolah. Semoga benar-benar untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Bersyukur dengan pilihan sekolah anak. Sekolah negeri maupun sekolah swasta adalah pilihan. Walaupun sekolah negeri, ada juga yang memiliki muatan agama cukup baik.
Luruskan niat kita dalam mencari sekolah. Semoga benar-benar untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Bersyukur dengan pilihan sekolah anak. Sekolah negeri maupun sekolah swasta adalah pilihan. Walaupun sekolah negeri, ada juga yang memiliki muatan agama cukup baik.
Well,
sekolah dimanapun, bagi saya dan anak adalah tentang konsekuensi. Sekolah baru
adalah jalan menuju masa depan. Tidak ada yang serba praktis, ujug-ujug bisa masuk ke sekolah favorit.
Percayalah dengan usaha dan kemampuan anak. Karena setiap anak berbeda. Dan sekolah
favorit anak bisa saja tidak masuk dalam daftar sekolah yang orang tua inginkan.
^_^
Memang kadang sulit mbak menentukan sekolah, SD sekarang banyak pilihan. Yang penting mau anak dimana orang tua optimis itu jalan terbaik. Seperti keponakan saya yang mau masuk SD
BalasHapusMakasih dah mampir sini.
HapusBanyak pilihan sekolah saat ini. Antara anak dan orang tua mesti klop.
Hmmm sama mb, persepsi sekolah favorit di kampung halamanku juga masih negeri. Kebetulan dulu mang aku tracknya negeri sih, mungkin karena sppnya murah kali yes pas jamanku (((jamanku))) gegegek, nah ga tau deh sekarang yg model rayon ataw zonasi, yg jelas mungkin maksud pemerintah buat pemerataan gitu kali ya. Biar ga timpang ada yg penuh namun yg satunya kekurangan kuota karena dicap ga favorit. Klo swasta jujur blom ada gambaran akunya
BalasHapusAku juga produk sekolah negeri. Penerimaan murid baru secara online tahun ini kayaknya kacau. Banyak yang mengeluh.
Hapussekolah favorit buat saya adalah sekolah dimana anak saya bisa bermain dan belajar dengan bahagia, tanpa paksaan dan tekanan, sayangnya sekolah model begitu susah banget nyarinya :(
BalasHapusSulit nyarinya, mba Winda...
HapusHubungan pertemanannya baik ya.
BalasHapus