Blok 51: Inspirasi Menulis Seorang Guru
Sabtu, 26 Agustus 2017
9 Komentar
Ada
banyak orang diluar blogger maupun penulis yang merasa bahwa menulis itu susah.
Alasan yang sering saya dengar adalah karena tidak ada bakat menulis. Tidak bisa
menuangkan ide, gagasan dalam rangkaian huruf demi huruf.
Disaat
seperti itu saya merasa perlu menjelaskan bahwa menulis bukan masalah bakat
atau tidak. Bisa atau tidak! Mampu atau tidak! Menulis adalah suatu kegiatan
yang menyenangkan.
Bagaimanapun
ketika saya bercerita tentang hobi menulis ini tetap akan berujung pada satu
kesimpulan: saya tidak suka menulis. Titik! Tidak perlu diperpanjang lagi. Rasanya
sudah stuck!
Saya
sedih. Sejujurnya di zaman digital seperti ini kita tidak pernah lepas dari
menulis. Benar tidak?
Oke,
contohnya begini, hampir dipastikan banyak orang yang memiliki beberapa akun
media sosial. Menulis status dong! Atau memberikan komentar-komentar di status
orang.
Selain
itu ada juga orang-orang yang lebih nyaman dengan WAG (whatsapp grup) daripada
media sosial lainnya. Zaman sekarang berapa sih WAG kita, ramainya seperti apa.
Semalam ditinggal saja sudah sampai ratusan. Dari mulai info penting sampai
yang sangat tidak penting. Huff!
Saya
sendiri tidak yakin kalau dalam kehidupan ini kita bisa lepas dari menulis. Sekecil
apapun tulisan itu.
Menulis
itu memungkinkan kita dari belahan bumi manapun untuk menunjukkan karya terbaik
kita. Seperti seorang ustadz dari ponpes Assalam, Bangilan, Tuban ini. Beliau ini
termasuk rajin mengupdate blog.
Diawal-awal
membaca blog ini saya agak bingung mengingatnya. Antara alamat blog
www.bloglimasatu.com dan judul blog Blok 51. Mungkin seperti saya yang judul
blognya tidak sama juga. Hihi.. karena saya ingin menguatkan sisi keibuan pada
judul blog saya. Namun kenyataannya semakin berkembang gado-gadonya.
Bagaimana dengan Blok
51?
Blok
51 diambil dari nama usaha mas Dino Jumanta yaitu SOYA Intermedia yang disamarkan menjadi angka 51. Keren bukan!
Saya
mengenal mas Dino Jumanta dari komunitas Blogger Tuban. Kiprahnya di dunia menulis sudah tidak diragukan lagi. Beberapa karyanya
sudah diterbitkan dalam bentuk buku. Bisa diintip di blognya.
Menjadi
seorang pengajar bukan halangan untuk menulis. Inspirasi menulis bisa datang
dari mana saja. Mulai dari dunia pendidikan hingga ruang-ruang imajiner
penulis. Meski pernah mengakui bahwa semangat ngeblog mengendur karena
banyaknya aktivitas, tapi saya yakin mas Dino Jumanta selalu menemukan passion
untuk menulis.
Untuk
menambah silaturahim dan pengalaman, mas Dino Jumanta ini aktif dalam Komunitas
Kali Kening, Blogger Tuban, Gladiator Ronggomania, dll. Semua komunitas ini
dijamin membawa manfaat, ilmu dan pertemanan. Semoga selalu guyup, rukun dan
damai.
Teruslah
menulis! Teruslah berkarya! Karena menulis bukan sekedar merangkai kata demi
kata. Karena menulis adalah tentang menyebarkan hal-hal postif. Untuk diri
sendiri maupun orang lain.
^_^
betul siapapun punya kesempatan untuk menulis yang penting ada keinginan dan bisa membagi waktu
BalasHapusMas Dino lebih kuat jadi sosok seorang cerpenis dari blognya baca cerpen yg menghanyutkan pembaca
BalasHapusMas dino memang sangat luar biasa
BalasHapusMemulai menulis memang gak mudah. Butuh keberanian apa lg untuk mempublikasikannya
BalasHapusSaya pun kadang tertawa kalau ada teman yg bilang tidak bisa menulis. Padahal bilangnya juga lewat tulisan di media chatting. 😂😂😂
BalasHapusMemang,... Untuk menulis yang bisa dibagikan di blog, perlu perjuangan agar tulisannya layak untuk dipublikasikan.
Siapa pun bisa menulis yg baik asal mau belajar.
Dulu aku sering dibully karena suka menulis cerpen.
Lah,.. sekarang, saya semakin pede dengan hadirnya mas Dino.
Intinya menulis itu bagaimana niat ya mba... bisa aja kita menulis chating banyak tapi menulis yang bermanfaat tidak srmangat.. semangat menulis terus ya mbaaa agar ilmu kita semakin luas
BalasHapusdatang dari blok 51, semangat terus mbak
BalasHapusTerima kasih kak. Saya sanagt terharu membacanya. Seperti menemukan seorang ibu dalam dunia baru saya, Menulis. Ini sangat memotivasi saya. Sekali lagi terima kasih.
BalasHapusJadi pengen KEPO-in blognya Mas Dino ini.
BalasHapus