Parenting: Antara Diary Si Kecil dan Cita-Cita Orang Tua



parenting, pengasuhan anak




Bicara parenting adalah bicara tentang tumbuh kembang anak bersama permasalahannya. Belajar teori saja tak cukup. Orang tua dituntut untuk mempraktikan teori tersebut dalam keluarganya. Itupun tidak benar-benar menjawab tantangan dan masalah yang menyertainya.

Parenting bukan saja terfokus pada masalah fisik si anak. Seperti ketika anak sedang sakit, orang tua sudah bingung. Meminta saran teman-teman dan keluarga bisa saja membuat kegalauan kita menggila. Atau bergegas mencari dokter. Padahal sakitnya masih bisa ditangani sendiri.

Ah, parenting ternyata serumit itu, ya...

Saya ingat ketika baru memiliki anak pertama. Nasihat orang tua adalah sesuatu yang harus dikerjakan. Penting! Apapun itu harus berdasar pada pengalaman dan pengetahuan orang tua.

Sebagai ibu, saya merasa begitu rapuh. Saya tidak tahu benar dan salah. Tapi karena diawal memiliki anak, saya tinggal orang tua, sayapun pasrah. Tak ingin membuat jeda maupun konflik saya memilih nasihat orang tua.

Tak ada sekolah untuk menjadi orang tua. Tak ada ilmu yang mumpuni yang sanggup menyelesaikan semua permasalahan seputar ibu dan anak. Lalu saya harus belajar dimana dan bagaimana.

Ingat nasihat Ali bin Abi Thalib:

“Wahai kaum muslimin, didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Karena mereka hidup bukan di zamanmu.”

Kita tidak pernah tahu perkembangan pengetahuan dn teknologi akan melesat seperti apa di masa mendatang. Perubahan itu pasti. Tapi bagaimana anak menyiapkan diri mereka menyongsong masa depannya.

Pasti orang tua menginginkan anak-anaknya lebih baik, bermanfaat, pintar dan menjadi bekal kebaikan di akhirat kelak. Maka, penting bagi orang tua untuk terus menambah ilmu demi tercapai pendidikan yang terbaik untuk anak-anak. 
  
Agar lebih afdol membahas parenting saya mengambil tulisan dari Mona Ratuliu, artis cantik yang telah menelurkan buku yang berjudul ParenThink.

Ilmu parenting itu apa sih? Parenting itu adalah proses pengasuhan dan pendidikan anak mulai dari kelahirannya hingga menjapai kedewasaan personal. Jadi parenting dimulai sejak anak baru dilahirkan, dan selesai pada saat anak sudah memenuhi kriteria untuk disebut sebagai pribadi yang dewasa. Dewasa dalam fungsi parenting adalah dewasa secara mental atau psikologis.

Nah, cerita parenting seperti ini akan kita temui di blog mbak Anis, blogger asal Kediri yang tinggal di Tuban. Perjalanan baby Wan diabadikan dalam kisah-kisah penuh inspiratif dengan label Parenting. See, teori parenting itu tidak saklek seperti matematika. Ada banyak variabel yang mempengaruhi kesuksesan orang tua dalam mendidik anak. Ada doa yang selalu dilangitkan untuk kebaikan anak.

Satu hal yang patut diperhatikan, setiap orang tua memiliki gayanya sendiri dalam pengasuhan anak. Ada orang tua tipe santai, cuek atau bahkan disiplin seperti militer. Demikian juga dengan anak. Ada pula anak yang mudah dinasihati. Sekali ngomong si anak sudah menurut. Namun ada juga yang sebaliknya.



Buat yang ingin mencari kisah parenting bisa meluncur ke www.aniskhoir.com. Kisah baby Wan terbingkai dalam lembar-lembar diary. Dalam setiap tulisannya selalu ada hikmah yang terselip. Kita bisa belajar tentang cita-cita anak dan ekspektasi orang tua, tantrum, melatih anak gemar membaca, dsb.

Semoga baby Wan menjadi profesor sholih, ya. Cita-cita mulia, Nak! Ilmu yang bermanfaat, waktu, tenaga dan harta yang diberikan untuk kemaslahatan umat. Aamiin.

Tak lengkap membahas anak tanpa DIY (Do It Yourself). Maka, baby Wan diajak bermain dengan barang-barang yang ada di sekitar kita. Memanfaatkan barang bekas merupakan salah satu cara yang mampu mengasah kreatifitas anak dan orang tua. Asyik bukan?

Kadang orang tua bingung mau mencari permainan agar si kecil betah. Nah, jika kita bisa membuat mainan sendiri lumayan menghemat pengeluaran. Kalau si anak sudah anteng, bisa dong, ditinggal sebentar. Dapat mencuci piring kilat, beberes kamar mandi, atau sekedar bikin lauk tanpa gangguan.

DIY ini diulas dengan lengkap, baik bahan, cara membuat, rentang permainan, manfaat hingga pemakaiannya. Dalam foto-fotonya, baby Wan terlihat menikmati sekali permainan tersebut. Tak percaya? Yuk mampir!

^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

15 Komentar untuk "Parenting: Antara Diary Si Kecil dan Cita-Cita Orang Tua"

  1. Inilah alasan saya kenapa sering liat blog kakak.
    Cara penyampaian yang sangat bagus.
    Dan sangat menarik.
    Tidak bosan untuk membaca sampai habis.

    BalasHapus
  2. Menjadi orang tua adalah belajar sepanjang masa, terima kasih reviewnya

    BalasHapus
  3. Bagus, orang tua yang senantiasa mendidik anaknya tuk gapai masa depan dan cita-cita tertinggi

    BalasHapus
  4. Beruntungnya punya si anak mabk, punya supermom blogger. Hehehe
    Semua ilmunya bakal terwariskan termasuk tulis menulis.

    BalasHapus
  5. Setuju sama mb Anis. Menjadi orangtua adalah belajar sepanjang masa

    BalasHapus
  6. Miga2 bisa lbh sabar lg mengasuh dan mendidik anak2 ini.. Krn kekuranganku skr itu krn kurang sabar mba. Pdhl anak2 ga bisa di cerewetin kyk pengasuhan jaman dulu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga nggak sabaran. Padahal semakin aku nggak sabar, si anak semakin susah diajak kompromi.

      Hapus
  7. “Wahai kaum muslimin, didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Karena mereka hidup bukan di zamanmu.”

    Kedengarannya sangat begitu berat. Karena kita harus mendidik anak sesuai zamannya. Sedangkan zaman si anak tentu sangat jauh berbeda dg zamannya orang tua sewaktu kecil.
    Sungguh berat pengorbanan seorang ibu dalam mendidik anak.
    Oleh karena itu, jangan sampai kita durhaka kepada orang tua, terutama kepada ibu. Kuwalat lhooo...

    BalasHapus
  8. semoga bisa menginstpirasi buat yang lainnya. sesibuk apapun tetap ingat tugas utama seorang ibu. (y)

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel