Tangkuban Perahu, Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi di Bandung
Rabu, 18 Oktober 2017
10 Komentar
![]() |
sumber:bintangpratamatour.com
|
Tidak lengkap
rasanya kalau liburan ke Bandung tanpa berkunjung ke Gunung Tangkuban
Perahu. Destinasi wisata ini hanya
berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat
Kota Bandung. Tak begitu jauh, dan memiliki pemandangan sangat cantik
dari banyak sisi.
Tangkuban
Perahu adalah gunung bertipe stratovolcano
yang rutin erupsi setiap beberapa tahun sekali. Terakhir kali Tangkuban Perahu
mengalami erupsi pada tahun 2015, namun bukan sebuah letusan yang besar hingga
harus membuat warga di sekitar gunung ini harus berpindah tempat.
Legenda
Tangkuban Perahu
Masyarakat
di sekitar Tangkuban Perahu percaya bahwa dahulu gunung
ini adalah jelmaan dari Sangkuriang yang terkurung perahu buatannya sendiri.
Sangkuriang jatuh cinta kepada Dayang Sumbi, yang tak lain adalah ibu
kandungnya sendiri. Ketika Sangkuriang mengutarakan cinta, Dayang Sumbi memberikan
syarat bahwa anaknya harus membuatkan danau dan perahu dalam semalam. Ketika
Sangkuriang sudah nyaris berhasil, Dayang Sumbi meminta kepada pelayannya untuk
mengibarkan sutera merah, seolah-olah matahari telah terbit. Sangkuriang yang tahu tentang hal ini, mengira
tugasnya telah gagal dan ia menendang perahu yang sudah ia buat ke dalam danau,
yang akhirnya membuat kawasan di sekitarnya jadi banjir dan muncullah Gunung
Tangkuban Perahu di tengah-tengahnya.
![]() |
sumber:indonesiaexplorer.net |
Transportasi
Menuju Tangkuban
Perahu
Saat
ini, transportasi menuju Gunung Tangkuban Perahu sangat mudah. Dari Bandung, kita bisa
menyewa mobil/motor dan meluncur ke Tangkuban Perahu dengan kendaraan pribadi.
Selain itu kita
juga bisa ikut tur yang menyediakan jasa antar jemput dari penginapan ke
Tangkuban Perahu.
Kalau
kita memilih
untuk naik kendaraan umum, sesampainya di kawasan kaki Gunung, sebaiknya naik
ojek. Jangan lupa untuk menawar
tarifnya ya, karena tidak semua tukang ojek memberikan harga fix. Tapi, disarankan banget mengikuti
tur dengan mobil terbuka seperti jeep. Selain lebih seru, antar jemputnya lebih mudah dari penginapan kita.
Belerang
Kawah
dari Gunung Tangkuban Perahu mengandung belerang dengan aroma
cukup menyengat. Buat yang memiliki riwayat asma dan sesak napas, tidak
disarankan untuk berkunjung ke tempat wisata ini. Kecuali sudah membawa bekal
obat-obatan yang pasti diperlukan selama di sana.
Buat
yang tak punya asma, kandungan belerang di kawah Tangkuban Perahu adalah
‘bonus’. Karena bau belerang ini sanggup mengusir nyamuk, jadi kamu bebas dari
gigitan binatang kecil ini selama di Tangkuban Perahu.
![]() |
sumber:wikipedia.org |
Jam Buka
Setiap
harin tempat wisata di Bandung ini dibuka pada pukul 07.00 sampai 17.00 WIB.
Tapi jika kita ingin
mendekat ke kawah, sebaiknya
datang sebelum pukul 14.00 WIB. Karena
setelah itu kawasan kawah Tangkuban Perahu ditutup untuk umum.
Kawah-Kawah
di Tangkuban Perahu
Ada
beberapa kawah di tempat wisata di Bandung ini. Ada Kawah Ratu yang berukuran
paling besar. Kita
bisa menuju kawah ini dengan menggunakan tangga yang sudah disediakan. Jangan lupa untuk mempersiapkan
fisik kita, karena
jalanan cukup curam.
Di
samping kawah Ratu terdapat Kawah Upas
yang ukurannya lebih kecil. Namun pengunjung dilarang menuju kawasan wisata alam ini karena jalurnya cukup rawan.
![]() |
sumber:flickr.com/jmhullot |
Selain
itu, ada Kawah
Domas. Di tempat ini kita bisa merebus telur di
sumber air panas. Pengunjung diperbolehkan main ke Kawah Domas, namun
disarankan untuk membawa guide.
Nah, destinasi wisata di Bandung ini sangat menarik,
bukan? Masukkan Tangkuban Perahu
dalam daftar liburanmu nanti dan nikmati pesonanya yang memikat hati.
^_^
Aku kayaknya belum pernah deh mba ke Tangkuban Perahu, waktu itu gagal ke sana.
BalasHapusMba, ku suka dengan headernyaaa mba Nur ❤️
Apa perlu kita janjian ngetrip bareng, hehe...
HapusMasak telur di kawah itu sangat berasa campingnya . Kunbal Ya
BalasHapusHaha...iya.
Hapusair alam nih, enak ngerebus telur :D
BalasHapusAlami buat rebus telor. Aku penasaran juga.
HapusSaya udah di Bandung dari 2008 tapi belum pernah ke Tangkuban Perahu, hahaha. Salam kenal, mbak.
BalasHapusSalam kenal mas,
HapusTerima kasih sudah mampir. Segera aja mas, main-main ke Tangkuban Perahu.
Terakhir kesitu jaman piknik SMP. Beli strawberry. Tapi disana strawberry nya kecil-kecil. Sama beli moci kalau gak salah... Hahaha
BalasHapusJadi inget pas SD, kesana sama keluarga. Kami foto berempat. Wajahku japrut cemberut... Wis jian
Zaman dulu, foto-foto masih natural.
Hapus