Taman Pinus Bendosari



taman pinus


Perjalanan kami ke Malang kali ini lewat Pujon. Sengaja memilih jalur ini karena biasanya bebas macet. Bukan berarti tidak ada gangguan di jalan. Ada sih, seperti proyek-proyek jalan yang memakan bahu jalan. Ada lagi truk yang terguling, kematian. Hal-hal semacam ini mengharuskan kami berhenti. Jalan satu jalur dan yang pasti harus menyediakan banyak koin.

Hampir bisa dipastikan, perjalanan melewati Jombang hingga Malang, ada saja yang meminta sumbangan. Untungnya urusan berhenti di jalan ini tidak memakan waktu lama. Lanjut...

Baca juga Cafe Sawah....

Satu lagi yang menarik ketika melewati jalur Pujon adalah pemandangan pegunungan yang menyejukkan. Meski jalannya berkelok-kelok dan tidak bisa cepat, namun rasa lelah bisa disiasati dengan melihat pemandangan di kanan dan kiri jalan. Masih banyak sawah dan hutan yang menyegarkan mata.

kapal Nuh


Memasuki kabupaten Malang, saya merasa semakin banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi bersama keluarga. Beberapa tempat sudah pernah saya tulis di blog ini. Kali ini kami tertarik dengan “iklan” wisata sepanjang jalan. Tidak terhitung lagi, spanduknya! Jadilah, kami mampir ke desa Bendosari.

Jalan menuju lokasi ini cukup mudah. Karena tadi, ada iklan sepanjang jalan. Ada woro-woro tentang wisata baru. Spanduknya berkibar sepanjang jalan seolah memanggil orang-orang untuk mampir.

Kalau dari arah Jombang, setelah tiba di wilayah kecamatan Pujon, Jl. Moch. Said, Bendosari Pujon, Malang, nanti belok ke kanan. Melewati jembatan, di depannya ada pertigaan, belok kanan. Lurus saja. Ada petunjuk arah hingga tiba di lokasi.

hutan pinus


Apa sih yang ditawarkan Wisata Pinus Bendosari?

Sepertinya sekarang ini sedang booming wisata hutan pinus. Setelah Goa Pinus, ada Wisata Taman Pinus Bendosari yang memanfaatkan potensi berupa hamparan hutan pinus. Karena daerah pegunungan, maka udara segar dan sejuk semakin terasa. Pohon-pohon yang menjualang membuat suasana tampak asri. Ditambah taman-taman dan bangku-bangku untuk bersantai.

Dibuka sejak 4 bulan yang lalu, wisata taman Bendosari ini biasa dimanfaatkan sekolah dan kantor untuk kegiatan seperti outbond. Lokasinya memang mendukung sekali. Selain itu disini tersedia EO (Event Organizer) yang akan memandu kegiatan.

Disini saya berjumpa dengan rombongan anak sekolah. Untungnya sudah selesai kegiatan mereka. Kami mulai menjelajahi lokasi. Tidak terlalu ramai. Pengunjung seolah diajak untuk menikmati suasana hutan yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

spot foto


Karena masih baru, di beberapa lokasi masih dalam proses pembangunan. Sampai ada spanduk pengumuman. Mungkin maksudnya agar pengunjung lebih berhati-hati.

Untuk jalan dan tangga masih berupa tanah. Cukup berbahaya jika musim hujan. Seperti ketika saya naik tangga menuju kapal Nuh. Sebuah kapal kayu yang terdampar di hutan pinus. Separo badan kapal ditanah. Diujung kapal ada bendera merah putih yang berkibar. 

Mungkin karena masih memperingati Hari Pahlawan, bendera merah putih tersebar diseluruh penjuru. Pohon-pohon bahkan dililit kain merah putih. Hampir semua foto ada bendera.

jembatan



Fasilitas disini mendukung kegiatan outbond. Ada flying fox, jembatan kayu, panjat tali, berkuda, rafting dsb. Namun jika ingin duduk cantik, ada beberapa tempat seperti warung dengan konsep alam. Kursi-kursinya dari kayu dengan tempat duduk kotak. Ditengahnya ada meja dan sebotol tanaman hidup. Back to nature!

Lainnya, ada tempat duduk sambil selonjoran atau tiduran. Seperti kami saat menikmati secangkir chocolate matte dan kopi. Aslinya tidak ada yang doyan kopi. Tapi ada voucher yang bisa ditukar dengan kopi tubruk. Pesan satu dan tidak habis. Andaikan vouchernya bisa diganti dengan si chocholate itu...

Di tempat penukaran voucher ini merupakan warung kopi. Koleksi biji kopinya cukup banyak. Cocok buat penggemar kopi. Bapak-bapak yang nongkrong disini bisa puas ngobrol sampai lama.

kopi


Menurut  pemiliknya, warung kopi ini buka sampai dini hari. Terutama kalau ada acara. Sementara lokasi wisata tutup sejak pukul 18.00. Pintu masuknya saja yang buka.

Apa tidak gelap di tengah hutan? Ternyata tidak. “Banyak lampu. Lihat saja pohon-pohon ini dihias dengan lampu,” jelas si pemiliknya.

Pantas saja, ada yang betah kongkow-kongkow sampai pagi. Terlepas dari warung kopi ini, saya lebih suka menikmati angin sejuk sambil duduk santai di bangku sambil melihat anak-anak yang bermain.

bangku


Membawa keluarga (anak-anak) artinya mengajak bermain. Nah, disini lokasinya luas, cocok untuk kegiatan outdoor. Puas deh kalau ingin bergerak dan berlarian. Ada banyak ayunan. Sayapun ikut main ayunan. Menikmati masa kecil itu sungguh membuat kita seolah sedang berpetualang. Lalu lupa dengan usia.

Atau ingin tiduran di hammock. Anak-anak saya sampai berebut hammock. Padahal banyak yang kosong. Tadi, seorang ibu dan bayinya cukup lama tiduran di hammock.

Seperti tempat wisata lainnya, di Bendosari ini banyak spot menarik untuk swafoto. Bahkan ada papan dengan tulisan-tulisan lucu. Sedang marak yang model seperti ini ya. Tinggal pilih satu tulisan lalu cekrek.

spot foto


Saat ini semakin banyak wisata yang memanfaatkan potensi alam setempat. Karena kenyataannya memanfaatkan bukan saja mengikis potensi alam secara perlahan. Namun lebih dari itu. Ada pemotongan pohon-pohon di hutan. Ada pembangunan rumah entah untuk cafe, atau tempat beristirahat.

Kadang timbul rasa penasaran, seperti bagaimana agar wisata itu tetap memperhatikan keseimbangan alam. Semakin banyak obyek wisata semakin banyak pula hutan yang berkurang. Ah, entahlah, atau saya yang masih dangkal dalam mengeja alam...

Fasilitas Umum:

Tersedia kamar mandi dan musholla di lokasi ini. Beberapa warung terletak di luar lokasi. Area parkir cukup luas.

Tiket masuk:

Tiap orang membayar Rp 10.000. Mulai anak berusia 3 tahun.

Parkir:

Sepeda motor Rp 5.000
Mobil Rp 10.000

Tiket parkir ini disebut voucher yang bisa ditukar dengan secangkir kopi. Tiap Rp 5.000 kita dapat secangkir kopi. 

Yang penasaran dengan Taman Pinus Bendosari bisa ngintip di IG @tamanpinus_bendosari.

Happy traveling!

^_^

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

18 Komentar untuk "Taman Pinus Bendosari"

  1. waaah, daridulu pingin ke malang belum kesampaian..
    I must always working,hiks..
    baca postingannya mba rahma makin bikin ngiler pingin segera kesana secepatnya,,

    BalasHapus
  2. Wuah hutan pinusnya cakeeeup, bagus nih buat foto-foto hehehe. Ada beragam kopi juga ya, pak suami pasti seneng nih diajak kesini. Tiket masuknya juga murmer.

    BalasHapus
  3. Wew... seru banget tempatnya. Di malang asik yah mbak, banyak tempat-tempat bagus. Jakarta semrawut :(

    BalasHapus
  4. Kapan ya bisa ke Malang lagi, hutan pinus sekarang kekinian yaaa ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga lancar rejekinya ya mba. Bisa sering ngetrip.

      Hapus
  5. Wah saya yang dimalang malah baru tahu ada tempat wisata baru lagi. Makasih sharingnya mbak

    BalasHapus
  6. Lgi trend ya mba.. di jogjapun marak hutan pinus yang diolah mnjd oby wisata.. tp saya liat ekonomi kmpung sekitarnya jadi makin maju kok, krn mereka bisa jualan makanan/parkir

    BalasHapus
  7. Klo dijogja ke bantul, hutan pinusnya bagus, enak jg buat foto2 😬😬😬

    BalasHapus
  8. Gak kalah sama hutan pinus mangunan ya mbak ...ups tapi jomlo g bol3g lama lama disini d3h ..kayaknya tempat ini bikin baper

    BalasHapus
  9. Seru nih kalau ajak anak2 kecil ke sini yah hehe...

    Wah ada hammock juga,,, pasti anak2 seneng tuh,, ayunan :D

    -Traveler Paruh Waktu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seneng banget, mas. Tempatnya luas dan banyak mainannya.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel