Traveling, Mengabadikan Best Moment

sawah



Halo! Ada yang suka traveling?

Saat ini traveling bukan saja sebagai selingan tapi seringkali dianggap sebagai kebutuhan. Kalau seperti itu apakah sama dengan kebutuhan sehari-hari?

Beda! Traveling dianggap mampu memberikan nutrisi bagi pikiran. Fresh setelah liburan. Bekerja dan beraktivitas menjadi lebih semangat. Masih banyak efek positif lainnya.  Terutama sekali, traveling adalah untuk mengingat kebesaranNya.

Pernah mendengar jawaban “kurang piknik” karena satu dan lain sebab. Traveling, piknik, ngetrip, jalan-jalan, mbolang memiliki kesamaan makna. Intinya adalah pergi ke suatu tempat untuk melepas penat. Jauh dari rutinitas sehari-hari. Enjoy the life!

Traveling sederhana biasa saya lakukan di dalam kota. Blusukan ke desa-desa. Mampir sejenak di pinggir sawah sambil melihat hamparan padi yang menguning. Atau kegiatan para petani disana ketika baru menanam padi.

sawah


Kadang, saya sekedar jalan sambil melihat suasana kampung yang asri dan damai. Anak-anak kecil bertelanjang kaki berlarian tanpa takut kakinya lecet. Yang dekat dengan sungai, pulang sekolah tinggal nyemplung saja. Tanpa kursus renangpun mereka pasti bisa.

Sore hari adalah waktu yang santai. Ibu-ibu duduk di teras rumah. Pandangannya dilempar ke jalan desa yang sunyi. Ada keakraban saat bercengkerama dengan kerabat dan tetangganya.

Suasana desa yang alami membuat saya tersenyum. Banyak sekali best moment yang bisa diabadikan. Potret desa. Mungkin seperti itu. Sesuatu yang biasa tapi menjadi luar biasa ketika kita mampu mengambil hikmahnya.

Membayangkan perbedaan dengan aktivitas saya sehari-hari. Pagi disibukkan dengan urusan anak-anak yang mau berangkat ke sekolah. Disusul kegiatan-kegiatan selanjutnya. Begitu seterusnya.

sawah


Tak ada salahnya kalau saya dan teman-teman memilih untuk traveling. Sedikit waktu bukan hal yang tidak mungkin. Yang penting, waktu yang kita miliki bisa dimaksimalkan untuk traveling. Untuk membaca dan mengenali sisi-sisi romantis alam. Semuanya adalah best moment saat traveling!

Lalu, ide-ide segar bermunculan. Mengalir deras seperti air terjun dari puncaknya. Menulis... mengeja nikmat yang terlupa.

Jika ada kesempatan, saya membuat jadwal untuk mengunjungi anak di Malang. Berangkat hari Sabtu pagi, Minggu siang sudah pulang. Tiba di rumah sudah malam. Waktu yang sempit semoga bermanfaat untuk bonding keluarga kami.

Dalam perjalanan berangkat ke Malang, sekalian mampir ke tempat-tempat wisata. Saya memilih wisata alam karena alam memberikan kedamaian. Menatap hijaunya pepohonan, birunya langit adalah perpaduan khas daerah tropis. Juga jernihnya air terjun memunculkan kesegaran yang alami.

Bagi yang suka melakukan perjalanan, mengabadikan moment ditempat yang dikunjungi adalah sesuatu yang wajib. Ada dokumentasi jejak-jejak langkah kita disini. Ada kebahagiaan ketika berhasil memotret alam. Lalu, mengabarkan pada dunia. “Woi...disini tempatnya adem, angin semilir. Bakal nggak bisa move on....” 

Mendokumentasikan jejek traveling kita adalah sesuatu yang menyenangkan. Kita bisa menyalurkan hobi, mengenalkan wisata dan budaya lokal. Bertemu dengan orang-orang baru dan mencari hal-hal positif lainnya. Di lain waktu kita bisa mengabarkan kepada kerabat, teman atau di media sosial.

Nah, tak salah jika kita perlu memiliki senjata yang handal yaitu kamera. Bagaimana mungkin jika kita sudah tiba di tempat tujuan dan ternyata tidak ada dokumentasi, minimal foto keberadaan kita. Bisa disangka kita tidak pernah datang kemari. Sayang bukan?
Sebelum berangkat traveling, kita perlu untuk mempersiapkan semua kebutuhan dan perlengkapan untuk foto-foto. Tidak ada yang ribet jika persiapan sudah matang. Barang bawaan bisa diatur. Apalagi menggunakan kamera mirrorless yang ringan. 

cafe Sawah Pujon Kidul


Contohnya ketika saya berkunjung ke Cafe Sawah di Pujon Kidul, Malang. Sampai sekarang saya suka membuka file foto. Deretan gunung, sawah dan meja makan membuat memori saya kembali ke masa itu. Mengingat suasananya, juga wajah anak-anak. Senyum-senyum ketika melihat gaya anak-anak yang gagal.  

Bagi saya, semua foto adalah best moment. Kecuali foto-foto yang gagal karena kurang fokus alias blur. Semuanya menjadi jejak-jejak kita saat traveling. Ada sepenggal kisah dalam foto. Ada rindu masa itu.

Memiliki kamera yang handal adalah idaman saya. Teman-teman juga ya? Kamera yang mampu menunjang aktivitas traveling. Memilih kamera memang susah-susah gampang. Kadang tertarik pada satu model tapi kurang sesuai dengan aktivitas traveling. Coba saja cek di toko-toko online terpercaya. Banyak model yang menarik dan dilengkapi dengan diskripsi hingga video produk.

Yang mau traveling tidak perlu ragu lagi. Manfaatkan jadwal liburan yang sebentar lagi tiba. Libur akhir tahun bersamaan dengan libur semester ganjil sekolah. Siap-siap mencari destinasi wisata untuk keluarga.

Jadi, sudah siap dengan kamera mirrorless terbaru? Kamera mirrorless memiliki body lebih ringkas sehingga bobotnya lebih ringan daripada DLSR. Untuk lensa bisa diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan kita. Praktis untuk traveling kita.

Sebagai blogger, kamera memang penting untuk menghasilkan foto untuk konsumsi blog dan feeds di media sosial. Membuat image bukan asal-asalan. Apalagi asal comot di google dan kita tidak tahu pemilikinya. Bagaimana jika gambar tersebut menuai masalah. Beresiko ya! Lebih baik asah kemampuan diri untuk menampilkan foto-foto terbaik.

Semakin sering kita menggunakan kamera, ketrampilan kitapun semakin terasah. Minimal membuat foto yang sedap dipandang. Tidak blur dan tidak memuat hal-hal buruk. 

Yuk, abadikan best moment saat traveling!

^_^

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

6 Komentar untuk "Traveling, Mengabadikan Best Moment"

  1. Sekarang untuk mengabadikan moment-moment dalam dokumentasi lebih mudah lagian sayang banget kalau sampai melewatkan moment tanpa dokumentasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba, kemana-mana bawaannya pengen foto-foto.

      Hapus
  2. Kalo aku lebih kepada momen, mb Nur. Kehidupanku yang saat ini di kota A, tahun depan entah dimana lagi atau 3 tahun lagi sudah dimana. Membuat aku harus mengumpulkan banyak kenangan dengan memotret. Sayang kalau terlewat begitu aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayangnya waktu aku masih berpindah2, nggak ngerti foto-foto. Adapun foto zaman dulu banyak yang rusak. #sedih

      Hapus
  3. Saya sepertinya butuh piknik juga
    tapi memang belum ada waktu untuk traveling

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel