Awas Kalap di Big Bad Wolf Surabaya 2018
Selasa, 02 Oktober 2018
4 Komentar
Sebelum
ke Surabaya saya sudah mencari katalog buku-buku di BBW. Sayangnya tidak banyak
membantu. Karena buku yang diupdate di IG (@bbwbooks_id) maupun web resmi BBW
(www.bigbadwolfbooks.com) tidak banyak. Justru jastip ini yang mondar-mandir di
IG memajang buku-buku BBW.
Agak khawatir dengan padatnya pengunjung, saya meminta suami berangkat pagi saja. Setelah sholat shubuh, kami berangkat. Masalah anak-anak yang mengantuk lagi di hari libur, biarkan saja. Nanti juga bangun kalau sudah tiba di lokasi.
Perjalanan
dari Gresik ke Surabaya lancar jaya. Saat seperti ini terasa asyik menikmati
jalan A. Yani yang lenggang jauh dari hiruk-pikuk kendaraan. Akhirnya tiba di
JX International Convention Exhibiton yang masih lenggang juga. Masuk gratis,
yang penting membawa uang buat belanja.
Parkir
mobil Rp 8.000
Sebelum
masuk ke gedungnya, saya foto-foto dulu ya. Demi eksistensi di dunia maya dan
demi bukti kehadiran (memangnya absensi!). Karena ini even tahunan rasanya
perlu dirayakan dengan foto di depan tulisan Big Bad Wolf.
Di
pintu masuk itu ada beberapa satpam. Saya sempat galau mau jalan ke arah mana.
Padahal kalau hati tenang, bisa saja memilih jalan lurus, belok kanan atau
kiri. Yang penting jangan bengong di depan pintu masuk. Ya kan?
Saya
memilih berjalan ke kanan. Disini banyak buku-buku dari penerbit lokal seperti
Mizan. Koleksinya meski tak banyak tapi lumayanlah buat mengisi rak buku (makin
menumpuk di rak). Jenis bukunya mulai dari dewasa, novel, pengembangan diri,
agama, dsb. Sedangkan buku anak-anak, aduh banyak banget buku balita hingga
komik. Senang lihatnya buku-buku dipajang dengan harga murah. Kalau bisa lebih
murah lagi ya, biar bisa borong...
Kalau
ingin fokus ke jenis buku tertentu tidak perlu keliling ruangan ini. Cukup
dengan melihat petunjuknya saja. Misal mau memilih fiksi, bisa menuju ke stand
buku-buku fiksi. Tiap tumpukan buku ada labelnya. Bahkan dari atas juga
digantung label dengan tulisan besar. Sayangnya orang halu seperti saya, semua
tempat dituju sampai kaki pegel.
Awas kalap! Siapkan budget!
Sama
seperti belanja kebutuhan sehari-hari, belanja buku di BBW perlu banget
menyiapkan budget. Awas kalap! BBW ini seperti surga buku. Kalau dipikir
menarik atau tidak, saya katakan menarik. Sebagai orang ndeso yang jarang
datang ke bazar buku, event seperti ini sangat layak untuk didatangi.
Ketika
saya tertarik dengan sebuah buku maka saya segera mengambil, membaca judul,
tulisan lainnya. Membolak-balik buku. Kalau ada buku sample lebih baik. Karena
saya bakal tahu isinya. Kalau tidak, masak saya mesti googling di tempat. Kelamaan!
Kalau
sudah tahu buku-buku yang mau diincar pasti lebih mudah. Atau cari tahu di feed
IG para jastip BBW Surabaya 2018. Ini banyak banget yang mendadak buka jastip
atau memang sudah menjadi pekerjaan ya.
Kalau
saya memilih buku pakai feeling. Kira-kira
saja mana yang bakal saya baca. Kita membeli buku dalam rangka menutrisi
pikiran dengan bacaan yang baik. Bukan buat gaya-gayaan. Tidak perlu buat
menumpuk buku. Mumpung murah dengan diskon 60%-80% untuk buku-buku impor. Begitu
menggoda iman, ya kan!
Kalau
membawa anak-anak perlu didiskusikan mana buku yang cocok dan bakal dibaca
mereka. Bisa mabok jika semua keinginan mereka dituruti. Yang satu ingin beli
buku A, lainnya juga beli. Untuk buku yang hardcover kan mahal. Okelah itu
sudah diskon, tapi belanjaan saya masih banyak.
Nah,
budget ini penting untuk didiskusikan dengan pasangan. Agar satu sama lain
ikhlas mengeluarkan dana untuk buku. Belanja buku itu baru terasa pengeluaran
banyak ketika berhadapan dengan kasir. Eaaa...
Kalau
memang ada rencana belanja buku, kita bisa menyiapkan dana sejak mengetahui
info BBW Surabaya. Ada rezeki, kita sisihkan. Begitu waktunya tiba, kita bisa
manfaatkan untuk belanja buku. Jadi tidak ada rasa bersalah ketika membeli
buku. Untuk buku yang dipilih sebaiknya yang memang dibutuhkan dan bakal
dibaca.
Terima
kasih buat suami saya yang sudah support saya dan anak-anak untuk belanja buku.
Laff!
Tips belanja buku:
- Pakai baju yang nyaman ya. Kita tidak tahu bakal seberapa lama mondar-mandir mencari buku. Pastikan baju yang kita pakai bakal menyerap keringat sepanjang waktu.
- Memakai alas kaki flat (sandal atau sepatu flat). Ini akan memudahkan kita jalan kaki mencari buku.
- Ambil buku dulu, sortir belakangan. Jika tertarik membeli buku, ambil saja. Jangan terlalu lama memikirkan beli-tidak di depan buku. Nah, nanti kalau sudah selesai belanja, sebaiknya disortir dulu, barangkali ada yang tidak terlalu dibutuhkan lebih baik tidak usah dibawa.
- Jika bersama keluarga atau teman, lebih baik mengambil troli, keranjang. Ketika troli sudah mulai berat, satu orang menunggu keranjang, sementara lainnya belanja buku. Ada juga yang trolinya tanpa ada yang menunggu sementara orangnya sibuk belanja. Kalau aman sih tetap aman, tapi siapa tahu kan kalau ada orang yang mengambil buku-buku kita.
- Belanja dalam keadaan perut sudah diisi. Takutnya bukan saja lapar buku tapi juga lapar mata. Lagipula kalau belanja dalam keadaan perut kenyang, kita lebih kuat keliling lokasi dan bisa berpikir lebih tenang tanpa gangguan perut keroncongan.
Keranjang, Troli atau Tas Ransel?
Ada
yang mengatakan bawa tas tansel kosong buat belanja buku biar tidak ribet
jalan-jalannya. Tapi saya bukan penggemar ransel, bagaimana dong? Pakai keranjang
dan ambil buku-buku yang diinginkan. Tapi keranjang ini meski bisa didorong
kemana-mana ternyata bikin ribet.
Bagaimana
dengan troli yang bisa muat banyak? Para jastip memanfaatkan troli agar bisa memuat
banyak buku. Demikian juga saya. Tapi tetap saja saya capek kalau jalan sambil
mendorong tumpukan buku. Jalan kaki sudah biasa. Mendorong troli membutuhkan
tenaga ekstra. Berat! Solusinya saya belanja dan satu anak menunggu troli.
Begitu bergantian. Sementara suami bagian jaga si bungsu.
Karena
saya berangkatnya pagi, saya belum sempat sarapan. Tapi di mobil tadi sudah
makan snack. Minimal dalam keadaan perut tidak kelaparan. Toh di lantai atas
banyak yang berjualan makanan. Ops... benar banyak yang berjualan makanan dan
minuman tapi masih nanti. Saat itu semua bakul di lantai atas masih tutup. Ini masih
terlalu pagi untuk berjualan makanan!
Saya
sudah membawa bekal satu botol air mineral. Minimal kalau haus, sudah ada stok.
Jadi belanja buku tidak terganggu dengan dahaga yang bisa tiba-tiba menyerang. Faktanya,
membawa satu botol air mineral itu berat. BERAT! Karena saya muter
berkali-kali. Entah kalau cuma satu deret dan selonjoran.
Cara bertransaksi di Big Bad Wolf Surabaya 2018
Tahun-tahun
lalu saya baca, BBW hanya menerima kartu mandiri dan cash tapi dibatasji
jumlahnya. Bagaimana dengan BBW Surabaya 2018?
BBW
menerima kartu DEBIT dan KREDIT dari semua bank, serta pembayaran menggunakan
Mandiri e-money.
Ketika
selesai belanja, keranjang belanja saya dorong ke kasir. Stop! Di pintu masuk
pembayaran itu ada si mas yang menjaga. Jadi kita nanti ditanya mau membayar
pakai apa. Karena kasir untuk cash dan kartu beda. Nah, saya katakan saya
membayar pakai kartu mandiri. Langsung saja si mas mengarahkan saya menunju
kasir yang kosong. Kasirnya pakai nomor urut. Nomornya diangkat biar kita
kelihatan dan segera menuju ke kasir.
Kalau
pakai mandiri, kita bisa menggunakan poin. Sebagai nasabah yang tidak tahu
berapa banyak poin, saya pasrah saja. Si mbak kasir ada dua. Satu yang bagian
menghitung total belanjaan, satu lagi yang membantu memasukkan buku dan
melayani pertanyaan saya. Jadi, nanti secara otomatis poin kita akan muncul
setelah dihitung total belanjaan. “Mau dipakai semua poinnya?” tanya si mbak.
Saya
jawab, “Iya.”
Saya
dapat potongan 78 ribu sekian ratus. Poinnya tidak bulat. Jadi lupa jumlah
pastinya. Lumayan juga bisa dapat potongan harga.
Setelah
dari kasir ini masih ada aksesoris yang dijual di BBW. Contohnya magnetic
badge, stiker dan pin. Magnetic badges 3 biji Rp 80.000, 5 biji Rp 120.000, 10
biji Rp 220.000 Kita cuma melihat-lihat sebentar. Sayangnya di area ini ada
larangan memotret.
Happy
reading!
^_^
Waah sy jg kmren ke bbw mb, dan itu jg pertama kalinya ksana jd pengen kesana lg..
BalasHapuskalau datang ke sini mesti bawa dana memadai, memang perlu perencanaan bangeeettt deeeh...
BalasHapuswah...terima kasih tips-nya.
BalasHapusmemang mesti kenyang biar tenang, termasuk tebal kantong….hehehe
Thank you for sharing
Menggiurkan banget diskonnya untuk buku luar negeri sampai ... 60%-80%
BalasHapusWah kalau aku kesana pasti borong buku travelling