5 Fakta Tentang Saya yang Bisa Dioptimalkan




Selama 30 hari ini tulisan saya mengikuti tema yang sudah terjadwal dari #BPN30dayChallenge2018. Tema hari ini adalah fakta tentang diri sendiri. Hmmm... sebagai seorang introvert sejujurnya saya kurang nyaman mengekspose diri sendiri. Saya lebih suka bercerita secara umum dan tidak pribadi.

Namun karena ini adalah challenge, saya memberanikan diri menerima tantangan ini. Ada yang ingin mengenal saya? Mungkin dari tulisan-tulisan saya sudah bisa membayangkan seperti apa karakter saya.

Karena sering menulis status, blog dan komentar, bukan berarti saya suka mengumbar kehidupan pribadi. No! Saya memiliki batasan-batasan tertentu untuk memilah. Demikian juga suami saya yang suka iseng membaca tulisan saya dan memberikan rambu-rambu. Saya pikir kami berdua adalah teamwork.

Bicara tentang fakta diri sendiri, apa yang lebih cepat terlintas dalam pikiran? Keburukan atau kebaikan?

Dalam suatu seminar parenting, nara sumber membagikan kertas kepada para peserta. Semua diminta untuk menuliskan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tak tanggung-tanggung, masing-masing 5 poin.

Selesai. Ternyata sebagian dari kami, para peserta lebih mudah mengungkapkan kekurangan diri daripada kelebihan. Mengapa, kok kita jadi lebih fokus pada kekurangan, bukan kelebihan. Bisa jadi itu salah satu tanda tak pecaya diri.

Jadi, kelebihan itu memunculkan rasa percaya diri dan aura positif. Hal-hal baik inilah yang akhirnya menutupi kekurangan diri. Ya, kalau bicara tentang kekurangan saya, aduh banyak banget. Bahkan kadang saya sendiri merasa saya tak ada apa-apanya. Mau ikut lomba, sudah down dulu melihat para jagoan turut serta. Mau mengeluarkan ide, takut kalah dengan teman-teman yang pintar bicara.

Jadi, apa saja fakta tentang saya?

1. Introvert

Kaum introvert dianggap sebagai orang yang ragu (cenderung berpikir lebih lama sebelum bicara), pemalu dan kurang percaya diri. Sehingga sulit bersosialisasi dengan banyak teman. Tapi tunggu dulu, orang introvert tidak selamanya terbelakang. Saya lebih suka bertemu dengan orang secara personal dan membicarakan banyak hal lebih efektif. Saya lebih bebas mengeksplore kemampuan diri ketika sedang sendiri atau bersama sedikit orang.

Karena tidak suka keramaian, saya merasa asing saja. Me time yang menyenangkan adalah ketika saya bisa membaca novel romance sepuasnya di kamar sambil leyeh-leyeh. 

2. Suka memasak tapi tidak doyan makan

Beberapa hari lalu ketika berkumpul bersama mantan ibu-ibu wali murid SD, tiba-tiba ada teman yang nyeletuk, “Ma, kalau bikin sncak mbok ya dilebihkan. Anakku loh suka.”

“Ma, kapan bikin jajan lagi. Aku siap ngabisin.”

“Aku juga mau, loh.”

Aduh, saya senyum-senyum, akhirnya membuat pengakuan juga. Saya memang suka bikin kue. Tapi untuk makan-makan kok rasanya sudah eneg. Makan nasipun demikian, secukupnya saja. Paling susah kalau disuguhi makanan (nasi dengan lauk komplit) dalam porsi besar dan super pedas. Mau menolak kok tidak menghargai tuan rumah. tapi mau menghabiskan kok tidak kuat. Solusinya, kalau kenal dekat dengan teman, saya ajak makan sepiring berdua. Lumayan tidak memalukan. 

Karena porsi makan saya sedikit, saya jadi cepat lapar juga. akhirnya saya menganut prinsip, makan sedikit asal sering, biar kuat menghadapi hari.

3. Tepar ketika begadang

Berhubung saya sudah memasuki usia cantik, dan fisik tidak mendukung, saya tidak mau melakukan sesuatu itu ngoyo banget. Melebihi kemampuan tubuh. Contohnya ketika saya harus begadang demi sesuatu. Tidak! Saya kuat tidur hingga larut malam, tapi esoknya saya butuh pelampiasan tidur. Kalau tidak, tubuh saya akan memberontak alias sakit.

Atau lebih baik tidur di awal waktu misalnya pukul 08.00 kemudian bangun di tengah malam. Tapi tetap saja, setelah itu badan jadi remuk. Lagi-lagi saya butuh waktu pengganti tidur malam. Setelah tepar saya memilih untuk menyelesaikan pekerjaan di di waktu pagi hingga awal malam. Tentunya disertai jeda. Disaat tersebut badan bisa bekerja dengan normal.

4. Penyuka alam

Saya termasuk orang yang suka mengagumi alam. Bagi saya, alam selalu menyajikan kecantikan dan keunikannya. Namun manusialah yang kadang tak bisa menjaganya.

Dari tulisan traveling saya, banyak bercerita tentang wisata alam. Selain karena view yang menakjubkan juga karena di beberapa tempat, wisata alam lebih murah bahkan gratis. Dekat dengan alam membuat hati lebih adem dan bersyukur.

5. Bukan wanita pemberani, kecuali terpaksa

Sejak menikah saya tidak pernah pergi jauh kecuali karena terpaksa sekali. Waktu itu karena ibu sedang sakit dan saya harus menyusul ke Surabaya sendirian. Padahal sejak kuliah saya terbiasa bepergian seorang diri. Bahkan di tempat-tempat yang belum pernah saya tahu. Modal nekad, baca doa dan berpikir positif. Sekarang pergi jauh sedikit pasti diantar suami, gampang khawatir, saya jadi ragu untuk pergi sendiri. Lagipula tidak ada alasan yang mendesak.

Suatu hari anak saya ikut study tour dari sekolah. Pulangnya pukul 02.00. Saya katakan padanya agar ikut temannya saja. Saya takut berkendara jam segitu. Tapi anak saya tidak mau bareng temannya. Bismillah, saya berangkat. Sepanjang jalan tak henti berdoa.

Tiba di pemberhentian bus, “Lha, ibu berani gitu, kok!” seru anak saya. 

Kadangkala saya harus dipaksa dulu agar kemampuan untuk berani itu keluar. Bagaimana dengan teman-teman, fakta menarik apa yang bisa diceritakan?

#BPN30dayChallenge2018

#bloggerperempuan

#day6

^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

6 Komentar untuk "5 Fakta Tentang Saya yang Bisa Dioptimalkan"

  1. No 1 dan 5 aku banget mbak, hheee
    Kalo aku me time di kma sambil nonton anime naruto-boruto udah seneng banget mbak
    Trus pas pergi, kalau kepepet, terpaksa, dan nekad, baru berani mbak heheee

    BalasHapus
  2. Kalau point no. 5 itu, perlu pembiasaan sih mbak. Keluar deket-deket rumah dulu. Terus agak jauhan. Terus ke kota-kota sebelah. Tapi bisa begini juga butuh dukungan suami sih. Suami saya mah, suka ngasih PR pergi ke sana sini, biar saya hapal jalan sama nggak takut keluar sendiri.

    BalasHapus
  3. Salam kenal Mbak, saya Aini dari Aceh dan kepengen ikutan BPN challenge, tapi belum mahir-mahir amat ngeblog. Tadi saya cari random blog-blog yang bisa saya pelajari untuk ikut challenge ini, sekadar memotivasi diri. Saya senang terperangkap di blog Mbah Rochman...hehehe. Takjub menemukan ada beberapa hal yang sama kali ya dengan Mbak, jadi BW agak lama di sini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mbak Aini. Makasih sudha mampir ke blogku. Banyak tulisan random tapi semangat buat ngeblog...

      Masih bisa ikutan kayaknya, asal tetap menulis mulai dari tema pertama dan sumbit di link yang ada. Selamat menikmati petualangan di dunia blogging.

      Hapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel