5 Fakta Tentang Saya yang Bisa Dioptimalkan
Minggu, 25 November 2018
6 Komentar
Selama
30 hari ini tulisan saya mengikuti tema yang sudah terjadwal dari
#BPN30dayChallenge2018. Tema hari ini adalah fakta tentang diri sendiri. Hmmm...
sebagai seorang introvert sejujurnya saya kurang nyaman mengekspose diri
sendiri. Saya lebih suka bercerita secara umum dan tidak pribadi.
Namun
karena ini adalah challenge, saya memberanikan diri menerima tantangan ini. Ada
yang ingin mengenal saya? Mungkin dari tulisan-tulisan saya sudah bisa
membayangkan seperti apa karakter saya.
Karena
sering menulis status, blog dan komentar, bukan berarti saya suka mengumbar
kehidupan pribadi. No! Saya memiliki batasan-batasan tertentu untuk memilah. Demikian
juga suami saya yang suka iseng membaca tulisan saya dan memberikan rambu-rambu. Saya pikir kami berdua
adalah teamwork.
Bicara
tentang fakta diri sendiri, apa yang lebih cepat terlintas dalam pikiran? Keburukan
atau kebaikan?
Dalam
suatu seminar parenting, nara sumber membagikan kertas kepada para peserta. Semua
diminta untuk menuliskan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tak tanggung-tanggung,
masing-masing 5 poin.
Selesai.
Ternyata sebagian dari kami, para peserta lebih mudah mengungkapkan kekurangan
diri daripada kelebihan. Mengapa, kok kita jadi lebih fokus pada kekurangan,
bukan kelebihan. Bisa jadi itu salah satu tanda tak pecaya diri.
Jadi,
kelebihan itu memunculkan rasa percaya diri dan aura positif. Hal-hal baik
inilah yang akhirnya menutupi kekurangan diri. Ya, kalau bicara tentang kekurangan
saya, aduh banyak banget. Bahkan kadang saya sendiri merasa saya tak ada
apa-apanya. Mau ikut lomba, sudah down dulu melihat para jagoan turut serta. Mau
mengeluarkan ide, takut kalah dengan teman-teman yang pintar bicara.
Jadi,
apa saja fakta tentang saya?
1. Introvert
Kaum
introvert dianggap sebagai orang yang ragu (cenderung berpikir lebih lama
sebelum bicara), pemalu dan kurang percaya diri. Sehingga sulit bersosialisasi
dengan banyak teman. Tapi tunggu dulu, orang introvert tidak selamanya terbelakang. Saya lebih suka bertemu dengan orang secara personal dan
membicarakan banyak hal lebih efektif. Saya lebih bebas mengeksplore kemampuan
diri ketika sedang sendiri atau bersama sedikit orang.
Karena tidak suka keramaian, saya merasa asing saja. Me time yang menyenangkan adalah ketika saya bisa membaca novel romance sepuasnya di kamar sambil leyeh-leyeh.
2. Suka memasak tapi
tidak doyan makan
Beberapa
hari lalu ketika berkumpul bersama mantan ibu-ibu wali murid SD, tiba-tiba ada
teman yang nyeletuk, “Ma, kalau bikin sncak mbok ya dilebihkan. Anakku loh
suka.”
“Ma,
kapan bikin jajan lagi. Aku siap ngabisin.”
“Aku
juga mau, loh.”
Aduh,
saya senyum-senyum, akhirnya membuat pengakuan juga. Saya memang suka bikin
kue. Tapi untuk makan-makan kok rasanya sudah eneg. Makan nasipun demikian,
secukupnya saja. Paling susah kalau disuguhi makanan (nasi dengan lauk komplit)
dalam porsi besar dan super pedas. Mau menolak kok tidak menghargai tuan rumah.
tapi mau menghabiskan kok tidak kuat. Solusinya, kalau kenal dekat dengan
teman, saya ajak makan sepiring berdua. Lumayan tidak memalukan.
Karena porsi makan saya sedikit, saya jadi cepat lapar juga. akhirnya saya menganut prinsip, makan sedikit asal sering, biar kuat menghadapi hari.
3. Tepar ketika begadang
Berhubung
saya sudah memasuki usia cantik, dan fisik tidak mendukung, saya tidak mau
melakukan sesuatu itu ngoyo banget. Melebihi kemampuan tubuh. Contohnya ketika
saya harus begadang demi sesuatu. Tidak! Saya kuat tidur hingga larut malam,
tapi esoknya saya butuh pelampiasan tidur. Kalau tidak, tubuh saya akan
memberontak alias sakit.
Atau
lebih baik tidur di awal waktu misalnya pukul 08.00 kemudian bangun di tengah
malam. Tapi tetap saja, setelah itu badan jadi remuk. Lagi-lagi saya butuh
waktu pengganti tidur malam. Setelah tepar saya memilih untuk menyelesaikan
pekerjaan di di waktu pagi hingga awal malam. Tentunya disertai jeda. Disaat tersebut
badan bisa bekerja dengan normal.
4. Penyuka alam
Saya
termasuk orang yang suka mengagumi alam. Bagi saya, alam selalu menyajikan
kecantikan dan keunikannya. Namun manusialah yang kadang tak bisa menjaganya.
Dari
tulisan traveling saya, banyak bercerita tentang wisata alam. Selain karena
view yang menakjubkan juga karena di beberapa tempat, wisata alam lebih murah
bahkan gratis. Dekat dengan alam membuat hati lebih adem dan bersyukur.
5. Bukan wanita pemberani,
kecuali terpaksa
Sejak
menikah saya tidak pernah pergi jauh kecuali karena terpaksa sekali. Waktu itu
karena ibu sedang sakit dan saya harus menyusul ke Surabaya sendirian. Padahal sejak
kuliah saya terbiasa bepergian seorang diri. Bahkan di tempat-tempat yang belum
pernah saya tahu. Modal nekad, baca doa dan berpikir positif. Sekarang pergi
jauh sedikit pasti diantar suami, gampang khawatir, saya jadi ragu untuk pergi
sendiri. Lagipula tidak ada alasan yang mendesak.
Suatu
hari anak saya ikut study tour dari sekolah. Pulangnya pukul 02.00. Saya
katakan padanya agar ikut temannya saja. Saya takut berkendara jam segitu. Tapi
anak saya tidak mau bareng temannya. Bismillah, saya berangkat. Sepanjang jalan
tak henti berdoa.
Tiba
di pemberhentian bus, “Lha, ibu berani gitu, kok!” seru anak saya.
Kadangkala
saya harus dipaksa dulu agar kemampuan untuk berani itu keluar. Bagaimana dengan
teman-teman, fakta menarik apa yang bisa diceritakan?
#BPN30dayChallenge2018
#bloggerperempuan
#day6
^_^
No 1 dan 5 aku banget mbak, hheee
BalasHapusKalo aku me time di kma sambil nonton anime naruto-boruto udah seneng banget mbak
Trus pas pergi, kalau kepepet, terpaksa, dan nekad, baru berani mbak heheee
Kudu nekad ya.
HapusKalau point no. 5 itu, perlu pembiasaan sih mbak. Keluar deket-deket rumah dulu. Terus agak jauhan. Terus ke kota-kota sebelah. Tapi bisa begini juga butuh dukungan suami sih. Suami saya mah, suka ngasih PR pergi ke sana sini, biar saya hapal jalan sama nggak takut keluar sendiri.
BalasHapusKalau terpaksa, harus berani pergi2.
HapusSalam kenal Mbak, saya Aini dari Aceh dan kepengen ikutan BPN challenge, tapi belum mahir-mahir amat ngeblog. Tadi saya cari random blog-blog yang bisa saya pelajari untuk ikut challenge ini, sekadar memotivasi diri. Saya senang terperangkap di blog Mbah Rochman...hehehe. Takjub menemukan ada beberapa hal yang sama kali ya dengan Mbak, jadi BW agak lama di sini.
BalasHapusHalo mbak Aini. Makasih sudha mampir ke blogku. Banyak tulisan random tapi semangat buat ngeblog...
HapusMasih bisa ikutan kayaknya, asal tetap menulis mulai dari tema pertama dan sumbit di link yang ada. Selamat menikmati petualangan di dunia blogging.