Tebing Pelangi, Wisata Keluarga yang Dibangun di Bekas Tambang Batu Kapur


tebing pelangi


Kehadiran tempat wisata menjadi angin segar bagi warga Tuban dan sekitarnya. Saya percaya bahwa kita pastinya membutuhkan hiburan atau selingan. Sejenak melepas lelah setelah bekerja sambil menikmati quality time bersama keluarga. Tebing Pelangi menjawab kebutuhan kita akan sebuah tempat wisata yang menarik dan low budget.


Yang ingin sekedar mencari hiburan di sekitar Tuban, bisa mampir di Tebing Pelangi. Tempat wisata ini cocok buat keluarga yang memiliki  anak-anak kecil, menikmati akhir pekan dengan budget rendah. Atau rombongan keluarga dan komunitas yang ingin berkumpul.

Sebenarnya saya tidak ada rencana khusus untuk bermain di Tebing Pelangi. Cuma pengen jalan saja bersama si bungsu. Sementara kalau mengajak abege alias anak remaja, saya sudah kesulitan saja. Mumpung masih ada anak kecil yang bisa dibawa-bawa, baiklah, kami jalan saja.

tebing pelangi


Dengan wisata di daerah sendiri kami tetap bisa mencari suasana lain dan tentu saja membuat keluarga senang. Kita lihat ya, ada apa saja di Tebing Pelangi.

Taman
Taman bermain
Spot selfi
Flying fox
Sky bike
Kolam renang anak dan dewasa
Cafe

Lokasi Tebing Pelangi ini tidak terlihat dari jalan raya. Hanya saja ada petunjuk jalan dan seorang laki-laki penjaga di jalan masuk. Daerah disini gersang dan merana. Tanah merah makin berdebu ketika musim kemarau panjang seperti ini. Deretan batuan kapur bekas tambang menjadi pemandangan yang cukup memukau. Batu kapur yang menghitam karena cuaca. Cekungan-cekungan tak beraturan akibat penggalian batu kapur.

Mendadak saya membayangkan jika 10 tahun kemudian, akan seperti apa daerah bebatuan kapur ini? 

spot selfie
"Nggak kebalik ini, Ayah?"


Tebing Pelangi mengambil salah satu lokasi bekas tambang batu kapur. Memanfaatkan cekungan bekas galian tambang, kemudian disulap menjadi taman untuk wisata. Kita masih bisa melihat kokohnya dinding batuan kapur disini. Dinding tersebut dicat dengan warna-warna yang mencolok. Demikian juga spot selfi dan tempat bermain anak. Hampir semua tempat seolah ingin menunjukkan warna-warni.

Tiba di Tebing Pelangi, sinar matahari terasa menyengat. Belum juga siang, tapi cuaca di daerah kami memang panas, membara. Untungnya di area parkir diberi semacam jaring-jaring. Lumayan meredakan pengunjung yang mulai gerah. Di dekatnya adalah musholla dan tempat istirahat.

Sebelum masuk ke Tebing Pelangi, pengunjung harus membayar tiket masuk Rp 15.000 karena hari Minggu memang lebih mahal daripada hari biasa. Disana saya ditawari untuk membayar tiket member atau ikut paket saja. Dua pilihan ini memang terlihat lebih murah jika kami akan mengeksplore semua tempat dalam jangka waktu yang lumayan lama dan jika sering kesini.

ayunan


Di depan pintu masuk, ada si mbak yang bertugas memeriksa tiket masuk kami. Kami menyerahkan tiket, kemudian si mbak menyobek ujung tiket kami. Perjalanan dimulai. Di kanan dan kiri sudah banyak tanaman bungan dan beberapa spot selfi. Ah, ya, sekarang itu semua tempat wisata sepertinya sudah memiki pakem harus ada tempat selfie bukan!

Melewati flying fox yang sepi, saya menawarkan si bungsu untuk naik saja. Anaknya menolak. Dia sih cuma lari-lari dan mainan pasir. Anak ini memang hobi banget mainan pasir. Tidak di rumah, di pantai, dimanapun kalau ada pasir pasti betah. Apalagi kalau pasirnya bersih seperti di Tebing Pelangi ini.

Asli, saya kesini tidak tahu kalau ada kolam renangnya. Saya tidak membawa baju renang anak. Kami cuma lihat-lihat saja. Kalaupun mau berenang dengan baju renang, ada kok disini. Pengunjung bisa menyewa baju renang dan pelampung. Orang tua bisa menunggu di pinggir kolam atau mencari tempat duduk sambil ngemil di cafe. 

kolam renang anak

kolam renang dewasa


Kolam renang terdiri dari dua, satu untuk anak-anak dan satu lagi untuk dewasa. Kolam renang anak-anak ini letaknya memang berdekatan dengan tempat bermain anak-anak. Di depannya ada beberapa toilet. 

Sementara kolam renang untuk dewasa letaknya terpisah. Di bawah sky bike atau disamping cafe. Menurut saya kolamnya tidak terlalu besar. Saya juga tidak melihat dari dekat karena panas. Begitu keluar dari jalan yang atasnya ada jaring-jaring, wow... langsung terasa panasnya. 

Memang di beberapa tempat seperti jalan dan tempat duduk, kolam di bagian atasnya dilengkapi dengan jaring-jaring berwarna hitam. Cukup bermanfaat untuk meredakan panas yang menyengat. Jangan lupa pakai sunblock, ya!. Kecuali di tempat terbuka. 

main pasir

tempat bermain anak


Note:

Sebaiknya kalau berkunjung di waktu pagi atau sore saja. 

Selanjutnya suami dan anak naik sky bike. Saya menunggu saja di bawah sambil motret mereka. Naik sky bike ini sekali. Pengunjung yang sudah membeli tiket langsung mengantre di menara. Seperti anak saya langsung gilirannya  mengayuh sepeda hingga mendekati menara di depannya. Kemudian untuk kembali ke tempat asal, tali ditarik oleh petugas di menara tadi. Otomatis sepeda yang kita naiki akan mendekat ke tempat asal.

Tidak ada free foto. Jadi kalau ingin naik sepeda dan ingin punya fotonya, sebaiknya membawa teman atau keluarga. Pengunjung yang naik sky bike biarlah konsen menikmati ketinggian, sementara itu ada orang yang bertugas memotret. Jadi urusan dokumentasi tetap aman terkendali.

sky bike di tebing pelangi


Ini untuk pertama kalinya anak saya naik sky bike. Awalnya agak takut, namun ketika sudah diatas sepeda, dia sudah lupa. Saya melihat dia berusaha melambaikan tangan sambil tersenyum. Agak dipaksakan senyumnya. Tapi tak apa, yang penting sudah berani, ya dek!

Nah, kalau lelah main-main di Tebing Pelangi seperti saya, tinggal mencari tempat buat duduk, eh buat leyeh-leyeh. Lumayan kan, buat selonjoran sambil merem. Lama-lama ngantuk juga. Sayangnya, suami tidak rela istrinya tidur-tiduran disini. Maka, disuruhlah saya pulang! Siap, bos!

tebing pelangi


Harapan saya, semoga ditambah tamannya baik dengan bunga dan pohon-pohon. Karena tanaman bisa mengurangi panas dan bikin adem yang melihat. Melihat yang hijau-hijau itu bikin mata segar, loh. Pengunjung  bakal betah dan balik lagi dengan kesan yang lebih bagus.

Yang mau melihat harga tiket, dibawah ini ya!


tiket masuk


Happy traveling!

^_^



Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

9 Komentar untuk "Tebing Pelangi, Wisata Keluarga yang Dibangun di Bekas Tambang Batu Kapur"

  1. Sebenernya bagus sih ada tempat seperti ini. Cuma yang agak mengganjal perasanku itu foto paling atas. Apakah tebing itu di cat atau bagaimana kok warnanya bisa seperti itu :-(

    BalasHapus
  2. wah sekaarng lagi musim ay tambang kapur bekas dijadikan wisata

    BalasHapus
  3. Wah, keren juga nih. Tapi saya tinggalnya jauh dari Tuban. Kalau siang pasti panas banget tuh kayaknya.

    BalasHapus
  4. keren nih tempat wisatanya, bener-bener manjain anak-anak kecil banget. Yap saya setuju mba, harus di banyakin tanaman lagi biar nggak terlalu panas.

    BalasHapus
  5. Harusnya ayahnya tuh yang ngedorong anak. Wkwkwk... XD

    BalasHapus
  6. Ternyata Piknik ke Tuban seru juga ya. Tebingnya ini bikin penasaran.
    Mbak, boleh usul nggak, gambarnya jangan kekecilan dong,, aku pengen lihat gambarnya tapi kecil bangettt.

    BalasHapus
  7. iihh seru banget naik sky bike, pengin akutuhhh

    BalasHapus
  8. Tapi tapi tapi.. Kalau dipasangi tanaman malah nggak terasa tema penambangan kapurnya..

    #TimTempatWisataAutentik

    Saya malah nggak setuju lihat tebing dicat segala. Kesannya dipaksakan gitu.

    Saya juga habis jalan-jalan dari tebing kapur yang lain. Kesan saya untuk semua tebing kapur ini: Panas.

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel