Nasi Krawu Buk Tiban II Jl Veteran Gresik, Posinya Jumbo

Libur sekolah ini saya ikut suami ke Gresik, sekalian ingin mencicipi kuliner setempat. Saya masih penasaran dengan warung-warung nasi krawu. Satu orang mengatakan enak di warung sini, sementara orang lain mengatakan warung sana. Apalagi ketika membaca review di google map. Kadang memang tak sesuai dengan fakta. Jadi mending membuktikan sendiri seperti apa nasi krawu yang dijual.

Meski sudah berkali-kali menikmati nasi krawu, tetap saja saya ingin hunting nasi krawu. Karena warung nasi krawu disini banyak banget, jadi susah untuk membedakan satu dengan lainnya. Secara rasa mirip. Entah lidah saya yang salah atau memang demikian. Mohon dimaklumi saja.

Lokasi strategis warung nasi krawu Buk Tiban II

Pilihan saya kali ini adalah nasi krawu Buk Tiban II yang berlokasi di Jalan Veteran Gresik. Saya dan suami survey lewat google map, ternyata dekat dengan rumah dinas. Jadi tidak sampai 10 menit sudah tiba di lokasi.

Kami sering banget lewat jalan Veteran, ketika akan ke Surabaya atau dari Surabaya ke Gresik. Namun sayangnya sekedar lewat saja. Tidak ada tujuan untuk mencari warung nasi krawu jadi tidak tahu kalau disini ada warung yang buka 24 jam.

Memang secara lokasi strategis sehingga banyak pembeli yang berhenti dan makan di tempat atau dibawa pulang. Namun perlu diingat, disini tidak ada tempat parkir. Kalau membawa mobil bisa diparkir di depan warung dan di jalan raya yang ramai.

Bangunan lama warung nasi krawu Buk Tiban II

Sebelum berangkat saya sudah yakin mau makan ditempat saja. biasanya kalau pembeli makan di tempat akan segera dilayani daripada yang dibawa pulang. Sudah menjadi rahasia umum kalau pembeli yang makan di tempat bakal diutamakan daripada yang sudah berdiri lama menunggu giliran.

Sayangnya, begitu tiba di warung nasi krawu buk Tiban II, keinginan untuk makan di tempat musnah seketika. Saya merasa kurang nyaman dengan kondisi warung yang sepertinya kurang diperhatikan pemiliknya. Kalau bersih-bersih warung saya yakin setiap hari pasti ada yang melakukannya.

Tapi kondisi warung kacau. Tabung gas warna biru diletakkan di tempat yang terlihat pembeli, plus dua karung bawang putih dan bawang merah, galon, entah tumpukan apa lagi diatas frezer.ardus. Juga kursi dan meja yang sudah jadul tak terawat. Saya saya ingin balik saja.

Tanggung ya, sudah tiba di lokasi masak saya pulang. ya, sudah bungkus saja. ada satu keluarga yang makan di tempat. Kemudian saya. Tidak akan lama, giliran saya pasti tiba.

Mengantre

Hanya ada satu orang yang melayani pembeli di warung Buk Tiban II. Saya ragu-ragu, warung ini buka selama 24 jam, bagaimana bisa bertahan kalau cuma seorang yang berada/bekerja di warung. Tak lama kemudian, si ibu berlari ke belakang sambil berteriak memanggil karyawan. Dua orang, satu laki-laki dan satu perempuan cepat-cepat membantu melayani pesanan pembeli (satu keluarga). Yang perempuan menyiapkan makanan sedangkan yang laki-laki bagian minuman. Sementara si ibu membungkus kuah dari panci jumbo.

Disini dapurnya terlihat dengan nyata. Dua buah paci jombo diatas kompor yang sedang menyala. Sementara di etalase ada bahan-bahan untuk nasi krawu, dsb. Di depan etalase ada meja dan kursi buat pembeli yang ingin makan sambil melihat suasana jalanan.

Saya duduk menunggu giliran. Sayang pembeli yang datang setelah saya dilayani dahulu. Jelas saya tidak terima. Si ibu dan dua pelayan ini masih sibuk menyiapkan pesanan para pembeli. Saya tanya kapan pesanan saya selesai. Penting! Karena ada mas gojek yang datang ngantre.

Mestinya siapapun yang datang duluan itulah yang harus dilayani. Memang saya tidak berdiri sepanjang mengantre. Capek dong! Ada banyak kursi kosong disitu, mending saya duduk sambil menunggu pesanan tiba. Eh kata suami, “Kayaknya kalau nggak ditunggui bisa-bisa disalip lagi!”

Saya berdiri terus di depan tempat pesan makanan sampai pesanan saya tiba. Jujur, untuk beli lagi saya “No”!

Nasi Krawu Bu Tiban II Porsinya Jumbo

Untuk harga saya merasa kok mahal. Saya biasa membeli nasi krawu harga Rp 10.000 - 20.000 suddah enak. Nasi krawu ini baru saya makan setelah maghrib. Kaget saja ketika membuka bungkusnya. Porsinya aduhai...jumbo. Nasi banyak, dagingnya banyak. Pokoknya banyak. Baru kali ini saya menjumpai nasi krawu ukuran jumbo. Jadi menyesal saya membeli 4 bungkus. Padahal sebungkus saja dimakan berdua. Saya tak sanggup....

Jadi sama saja dengan nasi krawu yang murah karena isinya lebih sedikit. Sedangkan ini isinya jumbo.

Rasa dagingnya sama saja sih menurut saya. Hanya saja dagingnya super empuk. Disuwir-suwir lembut. Tapi karena makan porsi jumbo saya jadi eneg juga. Apalagi saya masih terbayang drama di warung nasi Buk Tiban II tadi. Duh, serasa perut sudah kenyang duluan.

Untuk serundeng hanya satu macam, yang kuning saja. Kalau di tempat lain ada yang merah juga.

Pilihan nasi krawu:

• Daging
• Jeroan
• Campur

Saya memilih daging karena tidak makan jeroan. Dagingnya masih bisa bertahan sampai esok hari, rasanya tidak berubah. Tinggal saya panasi di wajan teflon sebentar.

Selain nasi krawu ada menu lain seperti rawon balungan, bebek dan bandeng. Cuma saya tidak tahu, menu selain nasi krawu dan rawon ini tiap hari ada atau tidak.

Harga nasi krawu per porsi Rp 22.000.

Cocok buat yang suka porsi jumbo, atau dimakan sepiring berdua, bersama pasangan halal.

Alamat nasi krawu Buk Tiban II:

Jl. Veteran no. 118 Gresik, Jawa Timur.

 

^_^

Nur Rochma

Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

Bagikan Artikel ini