Nasi Krawu Rumahan di BP Kulon Gresik Sudah Ada Sejak 1983
Jumat, 03 April 2020
3 Komentar
Ceritanya
suami mengajak saya makan di warung nasi krawu langganan. Masalahnya hari itu
Minggu, jalan ditutup untuk CFD. Kami muter, mencari jalan tembus terdekat.
Kemudian, terpikir daripada ke tempat nasi krawu langganan yang masih butuh
jarak tempuh (sebenarnya tidak jauh sih) apa salahnya kalau mencoba makan nasi
krawu di tempat lain.
Nah,
kebetulah kami melewati perumahan BP Kulon. Disini ada senam, jalan ditutup,
beloklah kami. Di depan ada warung nasi krawu. Kalau biasanya cuma lewat saja,
akhirnya kami mampir.
Sempat
ragu karena warungnya sepi. Dari jalan sepertinya masih tutup. Saya mendekat dan melihat satu pintunya
terbuka. Ada papan nama dan tulisan tahun yang terkesan sudah lama berjualan
nasi krawu, namun tempat kurang meyakinkan.
Warung
ini menjadi satu dengan rumah pemiliknya. Dari depan, rumah ini memiliki dua
pintu. Satu pintu yang menghadap ke pagar adalah warung nasi krawu. Sedangkan
pintu satunya adalah pintu rumah pemilik. Warungnya biasa saja, seperti rumah
pada umumnya. Kalau tidak ada papan nama, barangkali bakal kebablasan. Selain
itu tempat untuk makan sangat terbatas, yaitu mengandalkan salah satu sisi
teras. Nah, di teras itu ada meja dan kursi-kursi seperti di warung.
Disampingnya ada etalase yang berisi barang-barang dan kotak untuk nasi krawu.
Cuma itu saja. Tidak seperti warung yang menyiapkan banyak meja dan kursi. Juga
etalase yang memajang makanan yang dijual. Tidak!
Saya
ragu-ragu mengucap salam dan bertanya apakah warung ini buka. Seorang laki-laki
keluar dari ruangan dan menjawab kalau memang buka. Saya segera memesan 3 porsi nasi
krawu dan teh hangat. Saya duduk di kursi yang disediakan.
Kemudian
si ibu datang mengantar nasi krawu. Berceritalah bahwa ketika pagar sudah
dibuka berarti warungnya juga buka. Apalagi didepan pintu warungnya ada tulisan
buka. Satu pintu dibiarkan terbuka.
Mungkin
karena lokasinya berada di dalam perumahan, jadi warung ini tidak seramai
seperti warung-warung nasi krawu lainnya. Atau mungkin juga tiap saya lewat
sini tidak jam makan. Entahlah. Tapi tulisan tahun 1983 selalu mengusik saja. Warung
ini sudah lama berdiri. Sudah makan asam garam masalah nasi krawu. Jadi,
daripada penasaran, lebih baik saya coba saja makan di tempat.
Nasi Krawu BP Kulon, Gresik Seperti Makan di Rumah
Nasi
krawu BP Kulon ini pada dasarnya sama seperti nasi krawu lainnya di Gresik.
Satu piring nasi krawu terdiri dari nasi, daging, serundeng warna merah dan
kuning dan sambal. Cara menatanya juga sama seperti di warung-warung lain.
Menurut
saya, yang berbeda hanya soal rasa. Lebih gurih, atau tidak. lebih manis, dsb.
Kalau rasa dagingnya sih mirip masakan nasi krawu lainnya. Cuma irisannya agak
tebal dan kurang empuk. Satu lagi kurang banyak bila dibandingkan dengan di
tempat lain. Sedangkan sambalnya lebih pedas.
Biasanya tidak sepedas ini. Saya masih sanggup mencocol daging dengan sambal.
Tapi kali ini saya menyerah. Baru sedikit mencicipi sambal rasanya tak kuat.
Mungkin cocok buat penggemar pedas.
Yang
saya suka justru nasinya, punel dan menjadi penyelamat keraguan saya. Seperti
nasi yang dimasak di rumah, empuk. Tadi sempat ragu, si bungsu bakal habis atau
tidak. Alhamdulillah habis seporsi nasi krawu dan minumnya. Hanya saja dia
butuh waktu paling lama untuk menyelesaikan sepiring nasi.
Makan
di warung ini seperti makan di rumah. Suasana tenang dan santai karena tidak
banyak pembeli (waktu itu tidak ada). Tidak ada pemandangan yang menarik. Rumah-rumah dan sedikit taman perumahan.
Untuk 3 porsi nasi krawu (nasi krawu dan
teh hangat) saya harus membayar Rp 54.000.
^_^
1983 saya baru masuk SD, jadi kebayang seberapa lamanya usaha ini berdiri :)
BalasHapusdan ketahuan seberapa tuanya saya
Wah, serundengnya, mau banget!
BalasHapusYummy!
Di Pamekasan juga ada yang jual nasi krawu Mbak
BalasHapusNasi bungkusan pakek daun pisang yang dibentuk mengerucut gitu