Mengenal Keindahan Candi Mendut di Magelang

 

candi mendut

Assalamualaikum,

Rasanya sayang ya kalau kita ke Magelang lalu main di candi Borobubur tapi tidak mampir di candi Mendut. Karena akses menuju candi ini mudah. Lagipula Candi Mendut ini lokasinya berdekatan dengan Candi Borobudur. Oh ya, Candi Mendut ini usianya lebih tua daripada Candi Borobudur.

 

Sore yang cerah. Dari parkiran, saya bergegas mencari view candi Mendut. Saya berjalan menyusuri kios-kios pedagang oleh-oleh, tas, baju menuju ke loket masuk Candi Mendut. Jalanan ini berhadapan langsung dengan pemukiman warga. Tapi tetap dengan suasana yang tenang, rapi dan bersih. Berdiri di pintu masuk ini, saya mulai mengagumi keindahan Candi Mendut.

Tujuan saya pertama kali ketika datang di Magelang adalah Candi Mendut. Perkiraan saya, tidak perlu menghabiskan waktu lama disini. Di dalam kompleks Candi Mendut tidak ramai pengunjung meski waktu itu musim libur sekolah, libur akhir tahun. Rumput-rumput tumbuh rapi dan menghijau. Candi Mendut berdiri sendirian, tetap kokoh dan menjulang. Sementara di sekelilingnya ada taman yang membuat suasana disini makin segar dan nyaman. Di beberapa tempat ada bangkunya. Tapi rasanya duduk di rumput bakal oke juga.  

Sejarah Candi Mendut

 

candi mendut

Sejarah Indonesia tidak bisa dipisahkan dari keanekaragaman seni dan budaya. Candi ini dinamakan Candi Mendut karena berada di desa Mendut. Candi Mendut merupakan bagian dari Borobudur Temple Compounds yang tercatat sebagai warisan budaya dunia nomor 592.  

Candi Mendut merupakan candi agama Budha Mahayana yang didirikan pada masa pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra. Ini bisa dibuktikan dari prasasti Karang Tengah yang berangka tahun 824 M. Prasasti tersebut menyebutkan bahwa Raja Indra telah membangun bangunan suci bernama “crimad venuwana” yang artinya bangunan suci di hutan bambu.  menurut J.G. de Casparis (ahli arkeologi dari Belanda), kata ini berhubungan dengan pendirian candi Mendut. Letak candi Mendut, candi Pawon dan Candi Borobudur berada di garis imajiner lurus, yang mengindikasikan keterkaitan antara ketiga candi tersebut.

Arsitektur Candi Mendut

Candi Mendut terbuat dari batu andesit pada bagian luar dan bata pada bagian dalam bangunan (tidak terlihat). Candi Mendut menghadap ke barat laut, berlawanan arah dengan Candi Borobudur yang menghadap ke timur. Denah candi berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 10m x 10 m dan tinggi bangunan 13,3 m. Tinggi batur (bagian kaki candi) 3,7 m dan terdapat tangga masuk yang terdiri dari 14 anak tangga. Bangunan candi berbilik satu dengan tangga di sisi barat laut. Di atas kaki candi terdapat langkan setinggi 1 m dan selasar selebar 2, 48 m. Bangunan candi dibagi menjadi 3 yaitu kaki, tubuh dan atap.

candi mendut

 

Pangkal pipi tangga dihiasi makara yaitu kepala naga yang berbelalai gajah yang mulutnya sedang terbuka lebar. Makara ini berjumlah 2 buah  (sepasang). Di dalam mulut naga terdapat seekor naga. Di bawah kepala naga terdapat panil berbentuk makhluk kerdil (Gana).

Candi Mendut memiliki denah dasar berbentuk segi empat. Tinggi bangunannya 26,40 m. Tinggi candi berdiri diatas batur setinggi sekitar 2 m. Di permukaan batur terdapat selasar yang cukup lebar dan dilengkapi dengan langkan. Di beberapa tempat di sepanjang dinding luar langkan terdapat jaladwara atau saluran untuk membuang air dari selasar.

Tangga menuju selasar terletak di sisi barat, tepat di depan pintu masuk ke ruangan dalam candi. Pintu masuk ini dilengkapi dengan bilik penampil yang menjorok ke luar. Atap bilik penampil sama tinggi dan menyatu dengan atap tubuh candi. Tidak terdapat gapura atau bingkai pintu pada dinding depan bilik penampil. Bilik ini berbentuk lorong dengan langit-langit berbentuk rongga memanjang dengan penampang segi tiga.

Atap candi terdiri dari tiga kubus yang disusun makin ke atas makin kecil mirip atap candi-candi di komplek Candi Dieng dan Gedong Songo. Di sekeliling kubus-kubus tersebut dihiasi dengan 48 stupa kecil. Puncak atap sudah tidak tersisa sehingga tidak diketahui lagi bentuk aslinya.

Di dalam relung candi terdapat 3 buah arca berukuran besar. Ketiga arca itu adalah arca Dyani Budha Cakyamuni (Vairocana), arca Budha Avalokitesvara (Lokesvara) dan arca Bodhisatva Vajrapani.

Relief Candi Mendut

candi mendut

 

Hiasan relief pada Candi Mendut merupakan cerita ajaran agama Budha dengan menggunakan tokoh binatang. Ada 31 buah panel yang memuat relief cerita pada bagian dasar tubuh candi, antara lain cerita Brahmana dan Kepiting, Angsa dan Kura-Kura, Dua Burung Betet yang berbeda dan Dharmabuddhi dan Dustabuddhi.

Pada bagian depan pintu masuk dijumpai penampil candi. Bagian penampil candi memiliki pahatan relief cerita yang posisinya berada di kanan dan kiri pintu masuk menuju ruang utama candi. Dinding dalam bilik penampil dihiasi dengan relief Kuwera atau Avataka dan relief hariti. Relief Kuwera terpahat di dinding utara, relief Hariti di dinding selatan. Kuwera adalah raksasa pemakan manusia yang bertobat setelah bertemu dengan Budha. Ia berubah menjadi dewa kekayaan dan pelindung anak-anak. Kuwera mempunyai istri yang bernama Hariti, yang semula raksasa pemakan manusia. Seperti suaminya, Hariti bertobat setelah bertemu Budha dan kemudian menjadi pelindung anak-anak.

Lokasi Candi Mendut

 candi mendut

Candi Mendut terletak di desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sekitar 38 km ke arah barat laut dari Yogyakarta. Atau hanya sekitar 3 km dari Candi Borobudur.

Tiket masuk Candi Mendut

Rp 10.000

Di samping Candi Mendut ada reruntuhan candi. Disini pengunjung harus hati-hati. Sebaiknya dilihat saja, tidak usah dipegang apalagi dinaiki. bahaya loh! Kita harus menjaga benda bersejarah dengan mematuhi aturan benda purbakala seperti candi ini.

 Sebenarnya saya suka berada di kawasan Candi Mendut ini karena tidak teralalu ramai dan suasananya sejuk. Cuma karena musim hujan ya harus siap ketika semua tidak sesuai. Rintik-rintik hujan mulai turun saat kami masih berkeliling. Saya tidak ada persiapan membawa payung sama sekali. Ya...akhirnya saya memutuskan untuk mengajak anak-anak pulang saja. Demikian juga dengan para pengunjung lainnya, berhamburan mencari tempat berteduh. Seiring langkah saya pulang, semakin menjauh dari kawasan candi. Namun keindahan Candi Mendut masih tersimpan dalam memori.

Happy traveling!

candi mendut

 

Sumber bacaan:

https://candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsi-jawa_tengah-candi_mendut

https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Mendut

https://www.nativeindonesia.com/candi-mendut/

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bkborobudur/candi-mendut/

 

 

 

 

 

 

Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

5 Komentar untuk "Mengenal Keindahan Candi Mendut di Magelang"

  1. Review nya cukup lengkap, mbak. Aku jadi sudah cukup paham gimana candi mendut itu, eh ngomongin harga tiket, ternyata cukup murah ya 10rb saja

    BalasHapus
  2. Wah jadi kangen ke Magelang, dulu pertama kali aku ke Borobudur, sebelum thn 2000 aku mampir ke candi Mendut juga, tp setelah itu tiap kali ke Borobudur udh ga pernah mampir lagi ke Mendut, soalnya kan candinya kecil, ga butuh byk waktu buat mengitari semuanya hihihi

    BalasHapus
  3. wah, saya belum pernah ke Candi Mendut mbak. Padahal udah beberapa kali ke Borobudur anter keluarga. Next time, mau ke sini dah ^^

    BalasHapus
  4. aku belum pernah masuk candi mendut mbak, kalau ke jawa tengah list yang ingin dikunjungi banyak maunya, jadi suka ga keburu

    BalasHapus
  5. Oh yaaaa? Jadi Candi Mendut ini usianya ternyata lebih tua dibandingkan dengan Candi Borobudur? Aku cuma lewatin loh, ga mampir. Kapan2 mau ah biar punya kenangan :) Murah HTM nya cuma 10 K hehehe :D

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel