Sejenak Nikmati Semilir Angin di Pantai Semilir, Tuban
Assalamualaikum,
Akhirnya saya bisa update cerita jalan-jalan setelah sekian purnama. Tapi tidak janji juga untuk bisa terus menulis tema ini karena saat pandemi seperti ini sebaiknya lebih banyak berada dan beraktivitas di rumah. Juga menghindari kerumuman. Sementara di luaran sana, banyak orang. Nah, tips untuk memilih tempat piknik adalah di tempat terbuka.
Pagi itu, saya tak ingin merencakan apapun senam di alun-alun. Saya cuma meminta suami untuk menyusuri pantai. tidak sampai turun dari mobil. Melihat pantai dengan airnya yang tenang, rasanya ingin mampir. Tapi kalau cuma berdua sama suami, saya kok merasa awkward gitu.
Pulang ke rumah bapak, tiba-tiba saja suami dan si sulung sepakat melajukan kendaraan ke pantai. Ini hiburan yang masuk akal! Jadi sejenak nikmati semiliri angin di Pantai Semilir itu menyenangkan.
Tak Ada Tiket Masuk Pantai Semilir
Beneran tidak ada tiket masuk per orangnya? Eits..tunggu dulu!
Sebenarnya ini adalah kedua kalinya saya berkunjung ke Pantai Semilir. Yang pertama itu ketika saya menghadiri pertemuan dengan teman-teman blogger Tuban. Lalu, saat ini bersama keluarga.
Untuk kedua kalinya juga, kami kebablasan. Andai sebelum pintu masuk Pantai Semilir dikasih banner dengan tulisan besar dan warna yang mencolok, mungkin kami bisa memperhitungkan kapan mau belok. Tapi faktanya tidak. saya lupa di bagian mana harus menurunkan kecepatan. Ya, bablas deh. Apalagi disini termasuk jalan besar jadi banyak kendaraan hilir mudik.
Di depan pintu masuk pantai, ada beberapa petugas yang membantu pengunjung untuk menyeberang atau mengarahkan kendaraannya. Ini memudahkan siapa saja yang hendak masuk ke pantai.
Kendaraan memasuki area parkir dan segera saja seorang petugas menghampiri kami dan menyerahkan tiket parkir. Kami segera membayar. Hanya tiket parkir saja. kemudian kami bergegas mencari tempat untuk memarkir kendaraan. Tidak ada tempat teduh buat mobil.
Tiket parkir:
Rp 5.000
Pasir Putih Pantai Semilir Bersih
Ada sedikit yang berubah disini. Apa, hayo? Jembatan. Dulunya jembatan kecil dibuat dari kayu-kayu yang disusun rapi. sekarang jembatan sudah diperbaiki. Bukan dari batang kayu kecil yang bisa bergoyang sewaktu-waktu, namun dari kayu yang lebih layak.
Selebihnya masih tetap sama. Bangku-bangku, gazebo dan ayunan masih berdiri kokoh. Menariknya, disini mudah sekali menemukan tempat sampah. bahkan jika hanya ingin duduk-duduk santai sambil ngemil, tak perlu risau. Banyak warga yang berjualan makanan dan minuman.
Pagi itu pengunjung belum begitu ramai. Bangku-bangku maupun gazebo masih ada yang kosong. Saya memilih duduk di salah satu bangku yang menghadap ke pantai. Saya letakkan bungkusan snack dan sedikit minuman. Di belakang saya ada jaring-jaring yang diikat diantara pohon-pohon terdekat. Jadi pengen tiduran di jaring-jaring ini. Cuma karena agak tinggi, begitu saya duduk susah untuk turun.
Semilir angin membelai wajah saya. Tepat di depan saya adalah pemandangan yang bisa membuat jeda rutinitas. Pantai ini memiliki pasir putih yang bersih. Biasanya anak-anak suka bermain pasir. Sayangnya karena berangkat tanpa persiapan baju ganti, jadinya tidak ada acara main pasir. Tapi untuk saat-saat seperti ini saya lebih memilih untuk tidak bermain kotor dulu.
Bisa melihat pantai yang bersih itu menyenangkan. Bukan perkara mudah untuk mejaga kebersihan pantai. bisa jadi di area pantai sudah bersih, namun sering mendapat kiriman sampah. Pantai sewaktu-waktu terkontaminasi juga. Maka, ketika teman-teman blogger Tuban merekomendasikan pantai ini, saya jadi penasaran.
Seperti tempat wisata lainnya, di Pantai Semilir, pengunjung bisa mencari spot cantik buat foto. Tempat yang paling digemari adalah ikon tulisan Pantai Semilir yang berada di atas ayunan. Nah, ayunan ini dekat banget dengan pantai. Sepertinya bakal syahdu ya kalau foto di ayunan bersama orang tersayang. Uhuhu...
Bermain ATV di Pantai Semilir
Anak-anak
itu pasti tidak betah kalau diajak pergi cuma untuk duduk-duduk saja. Pasti
pengen lari-lari, main, pokoknya ada aktivitas. Tepat di belakang saya, ada
satu ATV yang sedang diparkir. Sepertinya seru kalau keliling pantai dengan
ATV. Tidak secapek kalau harus jalan kaki atau berlari. Sayangnya ATV ini sempat mogok di tengah jalan.
Sewa ATV (15 menit)
Rp 30.000
Fasilitas Umum
Jangan ragu untuk berkunjung ke Pantai Semilir karena sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas umum seperti toilet dan musholla. Untuk mushollanya sampai saya lihat itu masih dengan bentuk ruang terbuka. Termasuk dengan tempat wudhunya.
Warung-warung berderet dengan rapi sehingga memudahkan pengunjung untuk memilih. Selain menjual makanan dan minuman juga menjual baju (kaos).
Berada di Pantai Semilir membuat saya bersyukur. Bahwa masih ada waktu untuk melihat pantai dengan pasirnya yang putih. Langit yang cerah, seolah ingin menertawakan saya. Bisa-bisanya berubah dalam sekejap. Dari bangku dibawah pohon mangrove yang rindah, saya melihat anak-anak saya hilir mudik mengendarai ATV.
Happy traveling!
^_^
Duh mbak, terakhir ke pantai aku tuh maret 2019 pas belum hamil ke jogja, eh lupa kmrn abis ke ancol sih tp menurut aku itu bukan pantai sih, cuma kaya perairan aja hhahahha
BalasHapussuamiku seneng bgt tuh kalau ke pantai atau t4 wisata yg ada ATVnya, pasti dia sewa juga, apalagi skrg udh ada anak, pasti makin seneng, kan sama anaknya juga hahaha