Ikut Geng Itu Asyik
Selasa, 26 Januari 2016
3 Komentar
Pakai
seragam putih abu-abu itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Yang paling seru dan
paling kuingat adalah geng ANNIA. Dari namanya saja sudah bisa ditebak kalau
ini geng asli cewek.
Yap,
benar! Eh, kalau bicara geng itu orang cenderung berpikir hal-hal yang buruk. Seperti
tawuran, narkoba, pergaulan bebas. Pokonya yang jelek-jelek deh. Benar tidak
ya? Yuk, simak ceritaku!
Karena
aku mempunyai keterbatasan pada mata pelajaran yang berhubungan dengan angka,
maka dengan langkah pasti mengambil jurusan sosial. Disinilah aku berkenalan
dengan cewek-cewek yang sedang menyalakan cita-cita. Demi mendapatkan nilai
ujian yang bagus, kami siap belajar siang malam, ikut les. Sejujurnya kami
saling mendukung, saling membantu jika dibutuhkan, saling mendengarkan curhat
dan saling menyanyangi.
Ada
Anik, Arin, Arie, dan aku, Nur. Nama-nama tersebut digabung menjadi ANNIA. Tujuan
geng kami tidak jelas. Pada masa itu, kami adalah anak-anak muda dengan
kegalauannya masing-masing.
Kelas
3 adalah kelas paling galau. Menjelang Ujian nasional, menjelang masuk
perguruan tinggi. Menjelang suksesnya cita-cita. Aduh, dengan sekian banyak
harapan orang tua dan harapan pada diri sendiri, mana yang lebih penting?
Yang
jelas hanya satu, have fun. Kami ingat waktu itu, jika ada lagu yang sedang hit
di televisi, kita buru-buru mencatatnya. Bahkan ada teman yang siap memfoto copy
dan membagi-bagikan kepada teman-teman. Tapi harus bayar ya. Lalu kami
bernyanyi bersama disela-sela jam istirahat atau pulang sekolah.
Kami
sangat kompak di sekolah. Jika ada tugas kelompok dari guru, kami buru-buru membentuk
kelompok. Lebih enak berkelompok dengan teman-teman yang sudah kenal akrab. Lebih
nyambung dan biasanya memiliki rasa toleransi yang tinggi.
Salah
satu anggota geng ini adalah cewek paling cantik di kelas. Cie..cie..cie...
pasti banyak yang naksir. Nah, sebagai sahabat, tugas kami adalah menjadi
penasihat, bahkan ikut mendampingi jika ada cowok yang datang. Lucunya, ketiga
cewek ini, termasuk aku belum pernah dekat dengan satu cowokpun. Sok tahu saja.
Kita nasihati, agar tidak salah melangkah. So far, dia sangat mendengarkan
petuah kita.
Satu
lagi kegiatan yang sering kita lakukan adalah jalan-jalan, nonton keramaian di
alun-alun dan bersepeda. Jalan-jalannya sepulang sekolah. Biasanya kami mencari
jalan lain, melewati gang-gang kecil yang belum pernah dilewati sebelumnya.
Pernah
suatu hari, sekolah pulang lebih awal. Kebetulan sekali. Inilah saat yang tepat
untuk jalan-jalan. Masih berseragam lengkap, kami menyusuri gang-gang di
kotaku. Sambil bercerita, bercanda kita malah tersesat di gang buntu. Balik lagi
dan dimarahi ibu-ibu yang tadi kita lewati. Kami jalan sambil menunduk menahan
malu.
Pernah
pula, di hari Minggu, kami bersepeda. Cukup jauh jarak yang kami tempuh. Seperti
biasa, kami mencari jalan alternatif. Sayang, karena sok tahu, maka jalan itu
tidak menuju ke jalan besar. Sebaliknya, semakin menjauh. Rumah jadi makin jauh
saja.
Ikut
geng semacam ini asyik! Kami memang menyebutnya geng, biar kelihatan keren
kayak anak-anak metropolitan. Kami menuliskan nama ANNIA di atas meja dan
bangku kayu di kelas. Diantara daun-daun jendela kelas. Juga diantara
dinding-dinding sekolah.
Meski
kami tahu itu perbuatan konyol, tapi kami berpikir pasti ada orang yang
membacanya. Atau setidaknya beberapa waktu setelah kami lulus, nama geng kami
masih ada.
Kami,
keempat cewek masa lalu itu masih suka bernostalgia. Meski jarak membentang,
diliputi kesibukan masing-masing, selalu ada kenangan manis yang selalu singgah
di hati. Miss you, all!
Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Nostalgia Putih-Abu.
inget2 masa SMA emang seru ya... kalo saya seringnya bertiga waktu SMA :)
BalasHapusIya, yang penting bisa ngumpul seru-seruan sama teman2.
HapusWah, genk-nya mengingatkanku (lagi) sama gank EL-VIQR. dibuatnya jd dari nama2 anggotanya, kegiatannya pun seseru yang diceritakan Mba Nur ;)
BalasHapusTerimakasih banyak, Mba.. sudah ikut GA saya ^^