Menghargai Anak Kita
Sabtu, 29 Oktober 2016
10 Komentar
Sebagai
orang tua, pasti senang dong kalau anak-anak kita patuh. Hanya dengan sekali ngomong
sudah nurut. Apalagi kalau mereka ini membantu pekerjaan rumah tangga. Yang
sederhana saja, mengurus keperluannya sendiri. Kalau sudah mandiri, lumayan
kan, pekerjaan seorang ibu berkurang.
Nah,
apa sih bentuk penghargaan orang tua kepada anak?
Materi?
Wah, saya sedang tidak ingin membicarakan materi. Karena hubungan orang tua dan
anak sebaiknya dilandasi oleh rasa kasih sayang yang tulus dan ikhlas. Tanpa
embel-embel materi yang bisa bikin dompet kering.
Bukan
seperti itu. Bukan menghargai pekerjaan anak dengan nominal yang diinginkan
anak. Bukan! Kalau sekali-sekali bolehlah, asal tidak sering lalu menjadi
kebiasaan. Misalnya begini, setiap membantu menyapu halaman dikasih uang. Anak-anak
akan melihat pekerjaan itu seharga uang yang kita berikan. Akhirnya tidak
ikhlas lagi. Karena sudah terbiasa.
Ups,
maksud hati tidak mau membahas materi kok malah membahas juga.
Biasanya, jika anak sudah berbuat baik, orang tua pasti senang bukan. Si anak pasti
senang jika kita mau menghargainya. Ada hubungan timbal balik.
Anak kecil yang masih belum tahu materi (uang) pasti tersenyum lebar jika kita menghargainya. Menampakkan wajah ceria, senyum dan berkata-kata yang baik. Lalu dengan gegap gempita mendekat dan mencium kita. Uhg...pernah seperti ini tidak?
Anak kecil yang masih belum tahu materi (uang) pasti tersenyum lebar jika kita menghargainya. Menampakkan wajah ceria, senyum dan berkata-kata yang baik. Lalu dengan gegap gempita mendekat dan mencium kita. Uhg...pernah seperti ini tidak?
Dengan
semakin bertambahnya usia anak, diharapkan anak-anak ini semakin mandiri,
semakin bisa membantu orang tua. Beberes rumah, atau pekerjaan ringan lainnya. “Tolong
belikan sabun di warung tetangga.”
Sebagai
orang tua, perlu atau tidak memberikan imbalan? Kalau sejak kecil dibiasakan
dengan imbalan seperti ini, maka kemungkinan besar imbalannya semakin
bertambah. Bisa jadi si anak makin nglunjak. Lalu, kita semakin kesulitan
mengerem kebiasaan ini.
Kalau
saya sih memberikan kesempatan untuk membeli jajan. “Nanti kembaliannya bisa
buat beli jajan, kakak.” Si anak langsung loncat-loncat kegirangan. Maklum di
rumah sedang tidak ada snack. Jadi, seimbang. Kita memberikan imbalan karena
ada alasan yang jelas.
Lalu,
apalagi bentuk penghargaan terhadap mereka?
Ungkapan
terima kasih. Menurut saya itu penting dan wajib. Mengapa? Karena anak merasa
dihargai. Anak merasa dipercaya, diberi tanggung jawab. Dan dia berhasil.
Sentuhan fisik. Cara seperti ini cocok buat balita, contoh nyata kalau orang tua sayang kepadanya. Tapi untuk anak-anak yang umur diatasnya, terutama yang laki-laki (anak saya laki-laki semua) kurang menyukai cara seperti ini.
Setelah
berterima kasih, saya selipkan kata-kata positif dan doa buat anak-anak. Meski yang namaya berdoa
buat keluarga itu suatu kebutuhan, dilakukan terus-menerus hingga akhir hayat. Iya
saya merasa butuh dan perlu banget untuk mendoakan keluarga. Mengapa? Karena saya
yakin ada kekuatan yang Maha Besar yang mampu menggerakkan hati-hati keluarga saya
untuk berbuat lebih baik. Ada kekuatan yang mampu menggerakkan sesuatu yang
menurut perkiraan saya tak mungkin menjadi mungkin. Percayalah!
Kalimat
yang bisa dipilih sebagai berikut:
- Adik hebat!
- Adik pemberani!
- Semoga adik makin sholih
- Semoga kakak tambah pintar.
- Semoga ngajinya makin rajin.
- Semoga kakak makin sayang sama adik.
Yang penting kalimatnya disesuaikan saja dengan kondisi saat itu. Misalnya, abis berantem dengan saudara. Pilih kata-kata positif: rukun, sayang, baik, dsb.
Meski
si anak tidak merespon kata-kata positif kita namun saya yakin dia suka. Pada
umumnya manusia seperti itu bukan? Siapa sih yang suka dijelek-jelekan? Siapa yang
suka diumbar kesalahannya?
Oh
ya, sebelum meminta tolong si anak, sebaiknya dilihat situasinya dulu. Tidak mungkin
kalau si anak sedang bete langsung mau pergi belanja ke warung tetangga. Atau sedang
banyak tugas sekolah.
Kesimpulan
Penghargaan
terhadap anak adalah imbalan setelah melakukan perbuatan baik. Bisa berupa
ungkapan terima kasih, kata-kata positif yang membuatnya bersemangat dan doa. Bisa juga materi, sebaiknya sesekali saja dan lebih berhati-hati.
^_^
Aku juga nyoba ngga ngungkit2, ini agak susah tapi harus yaa mba. . sering nya peluk anak2 hihii..dan mereka jg suka minta
BalasHapuskalau anak kecil, sentuhan fisik mesti lebih sering ya.
HapusAku sering peluk2 anak dan memuji mba. Biasanya makin sayang :)
BalasHapusSemoga anak-anak makin sayang dan bahagia ya.
HapusWaw!!! kiss and hug for Asma and Ilmi
BalasHapusGreat!
Hapusmakasih sharingnya mbak ;) Ya, semuanya nggak harus dihitung dengan materi ya kan mbak? Bentuk penghargaan dengan ungkapan trimakasih.
BalasHapusIya, mba. Sekali-sekali saja kita kasih materi.
HapusKita yang sudah dewasa saja masih butuh penghargaan apalagi anak-anak yang mudah mencontoh sikap orang dewasa di sekitarnya ya mbak.
BalasHapusIya.
Hapus