Mengenalkan Label Halal Kepada Anak
Selasa, 18 April 2017
12 Komentar
Suatu
malam, bapak saya yang baru pulang dari Surabaya membawa oleh-oleh permen. Saya
bukan penggemar permen jadi dikasihkan kepada anak-anak. Begitu si anak menerima
permen, dilihat kemasannya dan dikembalikan. Hanya ada tulisan berbahasa asing
yang tidak dimengertinya. Sayapun tidak paham.
“Mbah,
nggak ada halalnya.”
Bapak
saya merasa terkejut. Biasanya anak-anak senang kalau dapat permen. Apalagi
kalau permennya lucu. Tapi sekarang tidak. Produk tidak mencantumkan label
halal dan tidak ada tulisan berbahasa Indonesia.
Bapak
saya melihat bungkus permen berkali-kali. “Benar, tidak ada halalnya. Pinter!”
Akhirnya
permen itu tergeletak dengan sempurna di meja makan.
Sebenarnya
bukan sekali ini saja ada permen yang tidak mencantumkan label halal. Dulu
pernah. Pokoknya kalau ada permen yang lucu bin imut itu selalu menggoda
anak-anak. Kalau masih balita, anak-anak masih sulit memahami pentingnya label
halal. Tapi perlahan kalau kita sering mengedukasi mereka InsyaAllah akan
mengerti juga.
Contohnya
saja ketika saya mengajak mereka berdiskusi. Mengapa sih perlu label halal?
Buat
orang semacam saya yang awam dengan kode-kode makanan dan minuman, label halal
itu penyelamat sekali. Saya tidak perlu googling bahan-bahan makanan, apalagi
kodenya. Saya percaya dengan label halal. Saya percaya bahwa label itu dibuat
untuk kemaslahatan umat.
Tapi
faktanya banyak juga produk makanan dan minuman lokal yang tidak mencantumkan
label halal dari MUI. Bisa saja cuma menulis kata “halal” atau tulisan Arab.
Nah, yang seperti ini bisa-bisa saya diprotes anak-anak.
Caranya
sih dengan mengenal bahan-bahan pembuatnya. Biasanya makanan olahan lokal itu
tidak njlimet. Tidak menggunakan bahan yang aneh, tidak familiar. Atau kita
bisa kok bertanya kepada pembuatnya.
Sering
saya menjumpai produk oleh-oleh suatu daerah yang tidak mencantumkan label
halal. Tapi saya yakin bahwa produk tersebut baik dan aman dikonsumsi. Selama
saya masih bisa bertanya kepada petugas, produsen dan siapa saja yang
berkepentingan, saya yakin akan produknya. Mungkin produk masih baru. Perlu
edukasi untuk label (sertifikasi) halal.
Nah,
kalau belanja di supermarket bersama anak-anak sudah paham aturannya. Pilih
produk yang halal. Dengan adanya label tersebut hati ini merasa nyaman dan aman
saat mengkonsumsinya.
Kesimpulan
- Mengenalkan halal dan haram itu sebaiknya sejak dini.
- Menanamkan kehalalan. Karena masalah halal bukan hanya soal label tapi juga cara memperoleh, cara mengolah, dsb. Kalau suatu produk halal tapi diperoleh dengan cara yang tidak benar akhirnya jadi haram juga.
- Mengenalkan ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits tentang halal dan haram ini. InsyaAllah mereka akan mengerti.
- Belanja bersama anak-anak sekaligus mengenalkan produk-produk yang halal. Mereka boleh memilih suatu produk dan membaca bahan-bahan pembuatnya (ingredients) Kegiatan seperti ini pasti disukai mereka.
Moms,
sharing yuk bagaimana mengenalkan makanan dan minuman halal buat anak-anak!
^_^
betul mba kadang saya jg luput bwt meriksa ini halal atau haram dan mmg wajib kita share ke anak sejakdini y mba
BalasHapusAgar lebih hati-hati mengkonsumsi makanan.
Hapusyes penting banget mengenalkan halal haram ya mba...
BalasHapusgak cuma mengenalkan secara fisik hal2 yang dilarang dimakan...
tapi termasuk hal2 haram yg dilakukan...
makasih..sharingnya .
Sama-sama. Karena halal dan haram adalah tanggung jawab bersama.
HapusMakasiih sharingnyaa mbak, harus semakin teliti mbaak soalnya banyaak banget produk permen jaman skrng yg impor dr luar dan tidak ada label halalnyaa. . Si kecil udah pintar dan jeli mbak ya membedakan makanan halal dan haram 😁
BalasHapusBanyak makanan impor yang menggoda sih.
HapusO_O waduh... kadang aku beli barang asal comot aja, gak pake ngecek itu halal ato haram. Ngok. kemasan produk-produk luar indo tuh bagus2 sih, jadi tergoda... *cari kambing hitam*
BalasHapusPastikan apa yang kita pilih benar. Itu prinsip. Meski ya memang produk luar menggoda iman.
HapusSemoga istiqomah.
Mba nur makasih ya..aku cuma pengenalan ini label halal belum sampe detail. Nanti ah mau nyobain ke si Kaina. ^^
BalasHapusPenting inii sedari kecil ya mba
Anak2 pinter, langsung nolak ya mba, anaknya mba nur.
Iya sedari kecil agar mereka terbiasa mengkonsumsi yang halal.
HapusSemoga kita istiqomah.
iya mbak anak anak kita sudah selayaknya diajari halal haram sejak dini ...
BalasHapussalam kenal mbak dari Bondowoso
Agar mereka biasa mengkonsumsi yang halal.
Hapus