Mengenalkan Label Halal Kepada Anak





Suatu malam, bapak saya yang baru pulang dari Surabaya membawa oleh-oleh permen. Saya bukan penggemar permen jadi dikasihkan kepada anak-anak. Begitu si anak menerima permen, dilihat kemasannya dan dikembalikan. Hanya ada tulisan berbahasa asing yang tidak dimengertinya. Sayapun tidak paham.

“Mbah, nggak ada halalnya.”

Bapak saya merasa terkejut. Biasanya anak-anak senang kalau dapat permen. Apalagi kalau permennya lucu. Tapi sekarang tidak. Produk tidak mencantumkan label halal dan tidak ada tulisan berbahasa Indonesia.

Bapak saya melihat bungkus permen berkali-kali. “Benar, tidak ada halalnya. Pinter!”

Akhirnya permen itu tergeletak dengan sempurna di meja makan.

Sebenarnya bukan sekali ini saja ada permen yang tidak mencantumkan label halal. Dulu pernah. Pokoknya kalau ada permen yang lucu bin imut itu selalu menggoda anak-anak. Kalau masih balita, anak-anak masih sulit memahami pentingnya label halal. Tapi perlahan kalau kita sering mengedukasi mereka InsyaAllah akan mengerti juga.

Contohnya saja ketika saya mengajak mereka berdiskusi. Mengapa sih perlu label halal?

Buat orang semacam saya yang awam dengan kode-kode makanan dan minuman, label halal itu penyelamat sekali. Saya tidak perlu googling bahan-bahan makanan, apalagi kodenya. Saya percaya dengan label halal. Saya percaya bahwa label itu dibuat untuk kemaslahatan umat.

Tapi faktanya banyak juga produk makanan dan minuman lokal yang tidak mencantumkan label halal dari MUI. Bisa saja cuma menulis kata “halal” atau tulisan Arab. Nah, yang seperti ini bisa-bisa saya diprotes anak-anak.

Caranya sih dengan mengenal bahan-bahan pembuatnya. Biasanya makanan olahan lokal itu tidak njlimet. Tidak menggunakan bahan yang aneh, tidak familiar. Atau kita bisa kok bertanya kepada pembuatnya.

Sering saya menjumpai produk oleh-oleh suatu daerah yang tidak mencantumkan label halal. Tapi saya yakin bahwa produk tersebut baik dan aman dikonsumsi. Selama saya masih bisa bertanya kepada petugas, produsen dan siapa saja yang berkepentingan, saya yakin akan produknya. Mungkin produk masih baru. Perlu edukasi untuk label (sertifikasi) halal.

Nah, kalau belanja di supermarket bersama anak-anak sudah paham aturannya. Pilih produk yang halal. Dengan adanya label tersebut hati ini merasa nyaman dan aman saat mengkonsumsinya.

Kesimpulan

  • Mengenalkan halal dan haram itu sebaiknya sejak dini.
  • Menanamkan kehalalan. Karena masalah halal bukan hanya soal label tapi juga cara memperoleh, cara mengolah, dsb. Kalau suatu produk halal tapi diperoleh dengan cara yang tidak benar akhirnya jadi haram juga.
  • Mengenalkan ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits tentang halal dan haram ini. InsyaAllah mereka akan mengerti.
  • Belanja bersama anak-anak sekaligus mengenalkan produk-produk yang halal. Mereka boleh memilih suatu produk dan membaca bahan-bahan pembuatnya (ingredients) Kegiatan seperti ini pasti disukai mereka.

Moms, sharing yuk bagaimana mengenalkan makanan dan minuman halal buat anak-anak!

^_^
Nur Rochma Assalamualaikum. Mengasah ilmu, berbagi rasa, asa dan cerita lewat tulisan. Happy reading! ^_^

12 Komentar untuk "Mengenalkan Label Halal Kepada Anak"

  1. betul mba kadang saya jg luput bwt meriksa ini halal atau haram dan mmg wajib kita share ke anak sejakdini y mba

    BalasHapus
  2. yes penting banget mengenalkan halal haram ya mba...
    gak cuma mengenalkan secara fisik hal2 yang dilarang dimakan...
    tapi termasuk hal2 haram yg dilakukan...

    makasih..sharingnya .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama. Karena halal dan haram adalah tanggung jawab bersama.

      Hapus
  3. Makasiih sharingnyaa mbak, harus semakin teliti mbaak soalnya banyaak banget produk permen jaman skrng yg impor dr luar dan tidak ada label halalnyaa. . Si kecil udah pintar dan jeli mbak ya membedakan makanan halal dan haram 😁

    BalasHapus
  4. O_O waduh... kadang aku beli barang asal comot aja, gak pake ngecek itu halal ato haram. Ngok. kemasan produk-produk luar indo tuh bagus2 sih, jadi tergoda... *cari kambing hitam*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pastikan apa yang kita pilih benar. Itu prinsip. Meski ya memang produk luar menggoda iman.

      Semoga istiqomah.

      Hapus
  5. Mba nur makasih ya..aku cuma pengenalan ini label halal belum sampe detail. Nanti ah mau nyobain ke si Kaina. ^^
    Penting inii sedari kecil ya mba
    Anak2 pinter, langsung nolak ya mba, anaknya mba nur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sedari kecil agar mereka terbiasa mengkonsumsi yang halal.

      Semoga kita istiqomah.

      Hapus
  6. iya mbak anak anak kita sudah selayaknya diajari halal haram sejak dini ...
    salam kenal mbak dari Bondowoso

    BalasHapus
Taraa! Akhirnya tiba disini. Terima kasih Anda telah membaca blogpost ini. ^_^

Mohon maaf, jika ada link hidup, anonymous atau broken link akan saya hapus!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel